HomeGaya hidupSehat dan Bugar3 Inspirasi Filosofi Lagom untuk Hidup Lebih Sehat
Sehat dan Bugar

3 Inspirasi Filosofi Lagom untuk Hidup Lebih Sehat

Ayu Maharani, 21 Mar 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Terinspirasi dari gaya hidup orang Skandinavia, yuk coba terapkan lagom untuk mendapatkan keseimbangan dan hidup lebih sehat!

3 Inspirasi Filosofi Lagom untuk Hidup Lebih Sehat

Pernahkah Anda mendengar gaya hidup “minimalis” dan “lagom”? Keduanya merupakan gaya hidup yang berasal dari dua wilayah berbeda. Yang satu berasal dari Jepang dan satu lagi berasal dari wilayah Skandinavia. Meski berasal dari daerah yang berbeda, keduanya bertujuan sama, yakni menjauhkan Anda dari hidup berlebihan di segala aspek. Gaya hidup minimalis memang lebih populer ketimbang lagom. Namun, bila Anda ingin mencari keseimbangan yang tidak terlalu menekan demi mendapatkan hidup lebih sehat, Anda bisa mencoba menerapkan filsosofi lagom.

Berkenalan dengan prinsip hidup lagom

Lagom diucapkan dengan pelafalan “lah-gom”. “La” artinya ‘jauh’, dan “Gom” artinya ‘dari’. Prinsip hidup lagom itu sendiri jauh dari kata sempurna, tetapi jauh dari kata buruk. Jadi, lagom berfokus pada keseimbangan hidup, seperti tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit alias secukupnya.

Jika lagom diibaratkan dengan diet, bisa dikatakan bahwa lagom seperti diet seimbang. Lagom tidak akan membuat Anda kelaparan karena makan terlalu sedikit, tetapi juga tidak akan membuat Anda begah karena makan terlalu banyak. Yang terpenting, segala kebutuhan nutrisi Anda terpenuhi sehingga tubuh Anda sehat serta ideal.

Dilansir dari Wellandgood.com, lagom juga menjadi rahasia di balik kebahagiaan masyarakat negara Skandinavia, seperti Finlandia, Swedia, Norwegia, dan Denmark (yang selalu masuk 10 besar negara paling bahagia di seluruh dunia). Ingin hidup bahagia dan lebih sehat seperti masyarakat Skandinavia? Yuk sontek tiga langkah hidup yang paling sederhana dari lagom.

  • Belajar untuk mendengarkan

Umumnya, untuk memperlihatkan kepandaian dan menyanggah pendapat orang lain, orang akan memotong pendapat dari lawan bicara. Akibatnya, apa yang Anda ucapkan bukan hasil dari olah pemahaman, melainkan kesimpulan sendiri yang sudah tidak bisa diotak-atik (close minded) plus campuran emosi yang menggebu-gebu. Kondisi ini umumnya tidak ditemukan pada masyarakat Skandinavia.

Meski sebagian masyarakat dari negara lain menilai cara berpikir dan bicara masyarakat Skandinavia ini “lamban” atau “canggung”, mendengarkan memang dilakukan mereka untuk menghargai dan belajar memahami setiap orang. Dengan mendengarkan terlebih dulu, mereka bisa berpikir tenang mengenai mana yang sebaiknya direspons dan mana yang tidak.

Dengan begitu, kesalahpahaman tidak akan terjadi. Lagi pula dalam sebuah hubungan sosial, belajar mendengarkan itu sangatlah penting.

Selanjutnya

  • Menata Ruang dengan Baik

Sekecil apa pun ruang yang Anda miliki, area tersebut bisa menjadi sumber kebahagiaan selama Anda pintar menatanya. Bila gaya hidup minimalis mengusahakan agar tidak ada banyak barang di rumah Anda, lagom menyarankan Anda untuk menyortir barang ke dalam tiga boks.

Boks pertama untuk barang-barang yang hendak disingkirkan, boks kedua untuk barang-barang yang hendak didonasikan. Sementara, boks ketiga untuk barang-barang yang hendak disimpan. Dengan demikian, barang-barang yang sudah tidak Anda pakai masih bisa dimanfaatkan oleh orang yang membutuhkan.

Menurut Niki Brantmark, penulis buku Lagom: The Swedish Art of Living a Balanced, Happy Life, sesudah menyortir barang-barang, tata atau dekor ruang yang Anda miliki. Cara dekor yang pertama, cat ruang yang dimiliki dengan warna yang putih atau abu-abu pucat. Dua warna itu sangat bisa memberikan efek cerah alami yang tidak mengganggu mata, tetapi tetap memiliki nilai estetis. Orang Skandinavia sangat menyukai dua warna itu untuk rumah mereka.

Setelah itu, jangan lupa berikan ruang untuk tanaman hidup (tidak perlu yang terlalu besar). Jika Anda ingin memasang suatu hiasan, sebisa mungkin pajang hiasan yang memiliki memori atau sejarah tersendiri bagi Anda. Efek nostalgia dari benda tersebut akan memberikan kebahagiaan yang bersifat menenangkan sekaligus berguna untuk kesehatan mental.

  • Ambil waktu istirahat dan buat target yang realistis

Sepertinya masyarakat Skandinavia memang tidak ingin menjadi pribadi yang ambisius dan menggebu-gebu. Hal itu dibuktikan dari pola kerja mereka yang realistis, santai, tetapi tetap memberikan hasil yang baik. Intinya, bekerja yang sesuai porsi saja.

Setiap harinya, pekerja Skandinavia memiliki target pekerjaan harian yang cukup. Mereka pun akan bekerja sesuai dengan waktu yang telah ditentukan (tidak lembur dan tidak selesai terlalu awal).

Saat mandek ide, mereka pun tak segan untuk mencari inspirasi dengan melakukan aktivitas lain selain menatap layar komputer. Dan, bila sudah waktunya istirahat, mereka pun memanfaatkannya dengan baik (tanpa mengulur-ulur waktu). Dengan begitu, tekanan pekerjaan dan kesehatan mental maupun fisik tetap berjalan seiringan.

Itulah tiga prinsip hidup ala lagom yang bisa Anda terapkan untuk hidup lebih sehat. Prinsip hidup lagom ini sebenarnya sangat cocok diterapkan untuk Anda yang jenuh dengan kepadatan rutinitas sehari-hari. Gaya hidup lagom pun dapat memulihkan Anda dari stres. Lagi pula, menurut dr. Fiona Amelia, MPH dari KlikDokter, gaya hidup amat berkaitan dengan kesehatan. Nah, dengan menerapkan gaya hidup lagom ini, diharapkan kesehatan psikis maupun fisik Anda akan meningkat.  

[HNS/ RVS]

Gaya Hidup SehatPola Hidup SehatHidup SehatKeseimbangan Hidupkesehatan mentalLagom

Konsultasi Dokter Terkait