Kanker

Benarkah Minum Kopi Bisa Cegah Kanker Prostat?

Krisna Octavianus Dwiputra, 20 Mar 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Minum kopi biasa dilakukan untuk memicu semangat. Di balik itu, ternyata kopi juga dianggap dapat mencegah kanker prostat.

Benarkah Minum Kopi Bisa Cegah Kanker Prostat?

Aktivitas minum kopi bisa dibilang sudah menjadi tren dan bagian dari gaya hidup masyarakat. Buktinya, beragam kedai kopi semakin banyak bermunculan. Bagi Anda – khususnya para pria – pencinta kopi, ada kabar baik. Menurut penelitian, minum kopi bisa mencegah kanker prostat. Benarkah demikian?

Beberapa penelitian telah menyimpulkan bahwa secara keseluruhan kopi memberikan manfaat bagi tubuh. Meski demikian, hal ini masih menjadi perdebatan serius. Karena hingga kini aktivitas minum kopi juga masih dianggap dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan.

Namun, studi terbaru telah mengidentifikasi hubungan antara konsumsi kopi dan menurunkan risiko kanker prostat. Tentunya hal ini adalah sebuah penemuan yang sangat menggembirakan bagi para pria penikmat kopi.

Apalagi, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat, kanker prostat adalah salah satu penyebab utama kematian akibat kanker pada pria. Hal ini pun turut diamini oleh dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter.

"Beberapa faktor risiko kanker prostat di antaranya usia, riwayat kanker pada keluarga, dan etnik tertentu. Tapi jangan lupa, faktor-faktor lain seperti kegemukan, hormon, diet, dan aktivitas fisik juga berkaitan dengan penyakit kanker prostat," ujar dr. Reza.

Karena kaitan antara kopi dan kanker prostat cukup menarik untuk dipelajari, beberapa penelitian pun dilakukan untuk menguji hubungan antara keduanya.

Kopi dan kanker prostat

Para ilmuwan telah menyelidiki lebih dalam susunan kimiawi kopi untuk memahami bagaimana bagian-bagian penyusunnya dapat bekerja melawan kanker. Para peneliti dari Kanazawa University Graduate School of Medical Science di Jepang menguji berbagai senyawa kopi dan manfaatnya dalam menangkal kanker prostat pada tikus.  Secara khusus, mereka menggunakan sel-sel yang resisten terhadap obat kanker standar seperti cabazitaxel. Penelitian awal ini sudah dipublikasikan pada Desember 2018 di jurnal The Prostate.

Awalnya, para ilmuwan tersebut mengamati efek senyawa kopi. Kemudian, mereka mempersempit fokus penelitian menjadi hanya dua, yakni kahweol asetat dan cafestol. Kedua bahan kimia tersebut adalah hidrokarbon yang secara alami terdapat pada kopi Arabika.

Dalam percobaan awal, terlihat saat kahweol asetat dan cafestol ditambahkan ke sel kanker prostat dalam cawan petri, pertumbuhan sel-sel kanker menjadi melambat.

Selanjutnya, pengujian dilakukan terhadap 2 senyawa pada sel kanker prostat yang telah ditransplantasikan ke tikus. Secara keseluruhan, digunakan 16 tikus yang dibagi menjadi 4 kelompok dan satu kelompok tidak diberikan paparan senyawa apapun.

Para peneliti kemudian memberikan 4 kelompok tikus tersebut kahweol asetat. Lalu, 4 lagi diberikan cafestol, dan mereka memperlakukan empat sisanya dengan kahweol asetat dan cafestol.

"Kami menemukan bahwa kahweol asetat dan cafestol menghambat pertumbuhan sel kanker pada tikus, tetapi kombinasi keduanya tampaknya bekerja secara sinergis. Terlihat pada pertumbuhan tumor yang secara signifikan lebih lambat daripada tikus yang tidak diberi sama sekali," jelas pemimpin penelitian, Dr. Hiroaki Iwamoto.

Efeknya sangat mencolok dan Dr. Iwamoto menjelaskan bahwa setelah 11 hari, tumor yang tidak diobati telah tumbuh sekitar 3,5 kali volume aslinya (atau sekitar 342 persen). Sedangkan, tumor pada tikus yang diberi kedua senyawa tersebut tumbuh sekitar 1,5 kali (atau sekitar 167 persen) kali dari ukuran aslinya," jelas Dr. Iwamoto.

Perlu penelitian lebih lanjut

Meski penelitian Dr. Iwamoto tersebut membuktikan bahwa zat dalam kopi dalam menghambat pertumbuhan kanker, penting untuk diingat bahwa para ilmuwan melakukan penelitian ini pada sel-sel tikus. Selain itu, mereka menjelaskan bahwa ini adalah studi percontohan.

Dengan demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah senyawa tersebut juga aman dan efektif pada manusia. Akan tetapi, para peneliti tetap percaya diri dan bangga dengan temuan ini.

"Apa yang dilakukan menunjukkan bahwa senyawa-senyawa ini tampaknya memiliki efek pada sel-sel kanker prostat yang resistan sekalipun terhadap obat," ungkap Hiroaki Iwamoto.

Para ilmuwan sudah berencana memperluas penelitian mereka. Iwamoto menjelaskan bahwa mereka sedang mempertimbangkan bagaimana dapat menguji temuan ini dalam sampel yang lebih besar, termasuk pada manusia.

Meskipun hasil penelitian ini cukup menarik, masih ada banyak pertanyaan yang perlu dijawab. Selain itu, seperti yang dikatakan oleh Dr. Iwamoto, meski ini adalah temuan yang menjanjikan, para peneliti tidak boleh membuat orang mengubah konsumsi kopi sebagai pengobatan terhadap kanker prostat.

Namun, Iwamoto tetap optimis. Menurutnya, hasil penelitiannya bisa menjadi salah satu kandidat bahan pengobatan untuk penyakit kanker prostat yang resistan terhadap obat.

Seperti telah disebutkan di atas, penelitian ini memang membuktikan bahwa zat pada kopi ternyata dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Artinya, minum kopi bisa jadi efektif untuk mencegah kanker prostat. Namun, karena penelitian tersebut dilakukan terhadap tikus, maka masih diperlukan penelitian lanjutan untuk memantapkan hasilnya. Meski terbukti baik untuk tubuh, tetaplah konsumsi kopi sewajarnya, jangan terlalu berlebihan.

[NP/ RVS]

Gaya HidupprostatMinum KopiSel KankerkopiPriaTumorKankerKanker Prostat

Konsultasi Dokter Terkait