HomeGaya hidupDiet dan NutrisiBerat Badan Tidak Stabil, Salah Diet atau Apa?
Diet dan Nutrisi

Berat Badan Tidak Stabil, Salah Diet atau Apa?

dr. Alberta Jesslyn Gunardi. BMedSc Hons, 24 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Baru senang sebentar karena berat badan turun, kok besoknya sudah naik lagi? Yuk, cari tahu penyebab berat badan tidak stabil.

Berat Badan Tidak Stabil, Salah Diet atau Apa?

Mungkin sebagian orang pernah mengalami kondisi berat badan tidak stabil. Cepat turun, tetapi juga cepat sekali naik, entah apa pemicunya.

Alhasil, membeli pakaian yang ukurannya benar-benar pas akan sulit karena sewaktu-waktu berat badan Anda bisa berubah, meski tidak signifikan.

Faktanya, berat badan orang dewasa memang bersifat fluktuatif. Dalam sehari, Anda bisa mengalami perubahan berat badan sebanyak 2 kilogram, berupa kenaikan ataupun penurunan.

Penyebabnya bukan sekadar lemak, namun bisa juga volume makanan yang dikonsumsi, jumlah asupan garam per harinya, karbohidrat yang dilahap, hingga belum buang air besar.

Di bawah ini adalah beberapa penyebab berat badan naik turun tidak stabil:

1. Belum Buang Air Besar

Setiap orang bisa memproduksi 125-170 gram tinja per hari. Bila Anda belum buang air besar berhari-hari, maka jumlahnya bisa lebih banyak lagi.

Inilah mengapa saat Anda belum buang air besar, perut bawah cenderung lebih besar dan badan cenderung lebih berat.

Agar hal ini tidak menjadi penyumbang naiknya berat badan Anda, sebaiknya lancarkan pencernaan dengan mengonsumsi banyak makanan berserat dan minum air putih.

Artikel Lainnya: Hal-Hal Tidak Terduga Penyebab Berat Badan Turun Drastis

2. Usai Olahraga

Bobot tubuh menurun setelah berolahraga? Jangan terlalu senang dulu.

Pada dasarnya penurunan berat badan sebanyak 0,5-1 kilogram memang bisa terjadi jika Anda habis berolahraga. Bahkan, sebagian atlet mengalami penurunan berat badan hingga 10%.

Jadi, sehabis olahraga jangan tergoda untuk langsung mengunyah beragam makanan, ya! Bisa-bisa, bobot tubuh yang turun kalah banyak dengan asupan yang Anda konsumsi. Alhasil, olahraga pun tidak akan memberi hasil yang maksimal.

3. Menstruasi dan Perubahan Hormon

Penyebab berat badan naik turun berikutnya adalah perubahan hormon saat menstruasi dan menopause.

Wanita yang sudah memasuki masa menopause memiliki ketidaseimbangan hormon, yakni menurunnya kadar hormon estrogen.

Sementara saat Anda mulai menstruasi hari pertama, berat badan cenderung meningkat akibat perubahan hormon yang memicu penyimpanan cairan lebih banyak. Setelah masa menstruasi berakhir, berat badan akan normal kembali.

4. Konsumsi Obat-obatan Tertentu

Sering mengonsumsi obat-obatan tertentu ternyata bisa menjadi alasan mengapa berat badan Anda naik turun.

Obat-obatan yang dimaksud, yaitu antihistamin, obat steroid, obat untuk mengatasi gangguan bipolar dan kejang (asam valproate), serta obat diabetes (insulin).

Insulin sendiri dapat meningkatkan penumpukan cairan tubuh, memengaruhi metabolisme, dan meningkatkan nafsu makan.

Artikel Lainnya: Cara Jitu Mempertahankan Berat Badan setelah Diet

5. Konsumsi Karbohidrat

Bila hari ini Anda banyak makan karbohidrat, maka bersiaplah berat badan akan mengalami kenaikan!

Supaya berat badan Anda tidak berubah mendadak dan tetap stabil, batasilah karbohidrat harian.

Bila siang hari sudah makan mie, pilih oatmeal atau kentang sebagai sumber karbohidrat saat jam makan berikutnya. 

6. Konsumsi Garam

Berat badan naik turun juga bisa disebabkan oleh konsumsi garam. Ingatlah bahwa salah satu sifat garam adalah menahan air di dalam tubuh.

Kalau Anda mengonsumsi makanan asin dalam jumlah banyak dan tidak disertai dengan olahraga yang cukup di hari yang sama, berat badan bisa naik.

Bila ingin berat badan stabil, sebaiknya hindari retensi air (akumulasi cairan hingga menyebabkan pembengkakan pada bagian tubuh) dengan mengurangi makanan tinggi garam.

7. Volume Makanan yang Dikonsumsi

Semakin ‘berat’ porsi makanan yang Anda konsumsi hari itu, semakin lama pemrosesannya di dalam tubuh, dan semakin sulit pula dikeluarkan oleh tubuh (buang air besar).

Sementara, bila yang Anda makan adalah makanan yang tergolong ringan dan sehat, seperti buah dan sayur, maka semakin cepat diproses oleh tubuh dan mudah juga untuk dikeluarkan.

8. Konsumsi Alkohol

Alkohol dapat menyebabkan Anda buang air kecil lebih banyak, sehingga dapat terjadi penurunan berat badan sementara.

Bahkan, para peneliti menemukan bahwa alkohol dapat menghasilkan urine dalam waktu 20 menit setelah dikonsumsi. Hal ini mungkin akan memengaruhi keseimbangan cairan. 

Ketidakseimbangan tersebut dapat menyebabkan tubuh menahan cairan dari minuman dan makanan yang Anda konsumsi, sehingga terjadi retensi cairan. Pada akhirnya, terjadilah peningkatan berat badan.

Artikel Lainnya: Jenis-Jenis Diet untuk Dapatkan Berat Badan Ideal

9. Konsumsi Kopi

Kopi memicu efek diuretik, sama seperti alkohol. Hal ini dapat menjadi penyebab berat badan tidak stabil.

Hati-hati dengan kopi susu yang ditambah gula. Sebab kemungkinan malah dapat menambahkan kalori pada asupan harian. 

10. Dehidrasi

Ketika Anda mengalami dehidrasi, berat badan biasanya berkurang karena jaringan tubuh kehilangan kandungan air.

Kemudian tubuh akan melakukan mode menghemat air, sehingga saat Anda mengonsumsinya akan terjadi retensi air pada tubuh. 

11. Sindrom Cushing

Sindrom Cushing disebabkan oleh tingginya hormon kortisol. Kondisi ini dapat berkembang karena pemakaian steroid jangka panjang atau tumor tertentu.  

Gejala awal paling jelas adalah peningkatan berat badan, biasanya pada dada, wajah, dan perut.

Penanganannya umumnya dilakukan dengan mengurangi dosis steroid secara perlahan atau pengangkatan tumor

12. Perubahan Jam Tidur

Penelitian menunjukkan bahwa banyaknya Anda tidur dapat mengubah berat badan. 

Misalnya setelah semalaman begadang, mungkin Anda akan merasa lebih lapar dari biasanya. Hal ini akan menyebabkan Anda makan lebih banyak, sehingga memicu peningkatan berat badan.

Pada umumnya, kondisi berat badan naik turun sangat bergantung dari apa yang dimasukkan dan dikeluarkan di hari itu. Jadi, pola diet yang salah juga bisa bikin berat badan tak stabil. 

Meski begitu, perubahan berat badan harian tergolong normal bila sebatas dua kilogram. Beda lagi bila terjadi secara signifikan, maka konsultasi ke dokter haruslah diprioritaskan demi mencari penyebab pastinya.

Jika punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, Anda bisa chat dokter melalui layanan Live Chat di aplikasi KlikDokter

Tak cuma itu, agar mencapai berat badan yang ideal, Anda perlu mengetahui berapa kalori yang dibutuhkan per harinya. Gunakan saja Kalkulator IMT dari KlikDokter untuk menghitungnya secara online. 

[WA]

Berat BadanDiet

Konsultasi Dokter Terkait