Diet dan Nutrisi

Benarkah Biji Alpukat Memiliki Sifat Antiinflamasi?

Krisna Octavianus Dwiputra, 20 Mar 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Menurut studi baru, biji alpukat memiliki manfaat potensial sebagai antiinflamasi.

Benarkah Biji Alpukat Memiliki Sifat Antiinflamasi?

Alpukat memang buah yang serba bisa. Ia bisa diolah menjadi jus maupun dimakan langsung atau dicampurkan ke dalam salad. Namun ternyata tak hanya itu. Biji buah ini  juga tak kalah bermanfaat. Menurut studi baru, biji alpukat memiliki sifat antiinflamasi, yang membuatnya bisa membantu menangani penyakit jantung, kanker, dan artritis.

Menurut dr. Resthie Rachmanta Putri M.Epid dari KlikDokter, alpukat merupakan salah satu buah yang tinggi asam lemak tak jenuh rantai tunggal (monounsaturated fatty acid/MUFA). “MUFA ini merupakan jenis asam lemak yang membuat kadar kolesterol baik di dalam darah meningkat jumlahnya,” katanya.

Selain itu, alpukat juga mengandung kalium, serat, vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan antioksidan. Hal ini menjadikan alpukat sebagai makanan yang bernutrisi tinggi dan baik untuk menurunkan kolesterol.

Kandungan antiinflamasi pada alpukat

Para peneliti dari Pennsylvania State University mengatakan bahwa biji alpukat bisa menghasilkan ekstrak yang mungkin memiliki sifat antiinflamasi.

Selama satu dekade terakhir, para peneliti telah mengekstraksi dan mengembangkan senyawa dari biji alpukat. Pada tahun 2016, ekstrak biji alpukat lebih dulu dipatenkan oleh peneliti Joshua Lambert dan Gregory Ziegler lewat perusahaan Persea Naturals sebagai zat pewarna warna makanan alami.

Saat ini, Lambert, Ziegler, dan rekannya tertarik untuk mengetahui apakah ekstrak biji alpukat bermanfaat sebagai antiinflamasi. Jika terbukti benar, kandungan pereda inflamasi tersebut dapat membantu menangani kondisi kesehatan seperti penyakit jantung dan kanker.

Studi mereka telah dimuat di jurnal Food Technology and Nutritional Sciences. Para peneliti mengatakan bahwa secara historis, penduduk Amerika Selatan telah lama menggunakan biji alpukat untuk mengobati kondisi peradangan atau inflamasi.

"Studi etno-farmakologis dari budaya Aztek dan Maya telah melaporkan penggunaan rebusan biji alpukat untuk pengobatan infeksi jamur dan parasit, diabetes, peradangan, dan masalah pencernaan," tulis para peneliti.

Untuk studi tersebut, tim peneliti melakukan percobaan di laboratorium dengan melibatkan kultur sel dan enzim. Keduanya memainkan peran penting dalam respons imun normal dan reaksi yang terjadi pada penyakit peradangan.

Lebih khusus lagi, para peneliti fokus pada interaksi antara ekstrak biji alpukat dan makrofag, yakni sejenis sel kekebalan khusus yang menghancurkan benda asing berbahaya. Saat peneliti menganalisisnya, ditemukan bahwa biji alpukat ternyata bisa menghambat produksi protein pro-inflamasi. Meski hasil saat ini menjanjikan, para peneliti mengakui bahwa tetap diperlukan penelitian lanjutan.

Peneliti berharap dapat mengurangi limbah

Para peneliti mengatakan bahwa mereka sangat antusias dengan studi tersebut. Selain karena alasan klinis, mereka juga berharap dapat mengurangi limbah biji alpukat.

“Benih alpukat Hass (jenis alpukat paling umum) menyumbang sekitar 16-20 persen dari total berat buah alpukat dan dianggap sebagai produk limbah bernilai rendah," catat para peneliti dalam makalah mereka.

“Jika kami bisa mengembalikan nilai biji alpukat kepada petani atau pengolah alpukat, tentunya hal ini akan menguntungkan. Dan bila kami dapat mengurangi jumlah limbah biji alpukat, ini akan menjadi hal yang baik mengingat alpukat banyak dikonsumsi,” ucap Lambert.

Sejauh ini, penelitian soal biji alpukat masih dalam tahap awal. Sampai sekarang, pemanfaatannya memang belum secara global. Tapi tidak ada salahnya untuk mengetahui kebaikan dari semua sisi alpukat, termasuk bijinya.

[RS/ RVS]

PeradanganalpukatInflamasiBiji AlpukatAntiinflamasiKankerPenyakit Jantung

Konsultasi Dokter Terkait