HomeInfo SehatJantungTidur Siang Bisa Turunkan Tekanan Darah Tinggi?
Jantung

Tidur Siang Bisa Turunkan Tekanan Darah Tinggi?

Krisna Octavianus Dwiputra, 07 Nov 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa tidur siang juga bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Benarkah demikian?

Tidur Siang Bisa Turunkan Tekanan Darah Tinggi?

Tidur siang memang sudah dikenal dapat menyehatkan tubuh. Tak heran, sejak kecil orang tua kerap menyuruh Anda untuk beristirahat siang. Tapi siapa yang mengira bahwa hanya dengan tidur di siang hari, tekanan darah Anda bisa kembali normal. Menurut penelitian, aktivitas ini bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi.

Menurut dr. Nitish Basant Adnani BMedSC., Msc, tidur siang memang dapat membantu menyegarkan pikiran, sehingga Anda bisa melanjutkan aktivitas secara lebih produktif.

Selain itu, penelitian terbaru menyebutkan bahwa bila dilakukan dengan tepat, tidur siang dapat memiliki berbagai manfaat lainnya dan tidak memengaruhi waktu tidur Anda di malam hari.

Tidur Siang dan Tekanan Darah Tinggi

Sebuah penelitian yang dilakukan para peneliti dari Asklepieion General Hospital di Voula, Yunani, menyebutkan bahwa tidur di tengah hari dapat secara efektif membantu menurunkan darah tinggi seseorang.

"Tidur siang tampaknya menurunkan kadar tekanan darah, sama seperti perubahan gaya hidup lainnya. Misalnya, pengurangan konsumsi garam dan alkohol dapat menurunkan kadar tekanan darah hingga 3 sampai 5 mmHg," lapor Dr. Manolis Kallistratos, salah satu peneliti.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti bekerja sama dengan 212 responden yang memiliki tekanan darah rata-rata 129,9 mmHg, berusia sekitar 62 tahun. Hampir satu dari empat di antara mereka memiliki kebiasaan merokok serta terdiagnosis diabetes tipe 2, atau keduanya.

Menurut pedoman dari National Heart, Lung, and Blood Institute, seseorang dikatakan memiliki tekanan darah tinggi jika tekanan darah sistolik mereka (tekanan selama detak jantung) adalah 140 mmHg atau lebih tinggi, dan pembacaan tekanan darah diastolik.Kallistratos dan tim membagi peserta menjadi dua kelompok. Satu kelompok yang menjalankan rutinitas tidur siang dan satu kelompok tidak melakukannya.

Artikel Lainnya: Manfaat Diet Vegetarian, Benarkah Bisa Mengatasi Hipertensi?

Lebih dari 24 jam berturut-turut, para peneliti mencatat pengukuran tekanan darah para peserta, durasi tidur siang mereka, pilihan gaya hidup umum mereka (seperti konsumsi alkohol dan aktivitas fisik), dan kecepatan gelombang nadi mereka yang mengukur kekakuan arteri.

Dr. Kallistratos dan rekannya juga menyesuaikan faktor potensial yang dapat memengaruhi tekanan darah seperti usia, jenis kelamin biologis, obat resep, dan pilihan gaya hidup. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa orang-orang yang tidur di siang hari mengalami penurunan tekanan darah sistolik 5,3 mmHg.

Menurut para peneliti, angka itu merupakan jumlah penurunan yang setara dengan efek konsumsi obat penurun tekanan darah atau saat mengubah gaya hidup tertentu untuk menurunkan tekanan darah.

Selain itu, tim peneliti menambahkan bahwa setiap tambahan 60 menit waktu tidur mengurangi tekanan darah sistolik 24 jam rata-rata sebanyak 3 mmHg. Jika dibandingkan dengan konsumsi obat.

Dr. Kallistratos menjelaskan bahwa meminum obat khusus dosis rendah dapat menurunkan tingkat tekanan darah seseorang hingga 5-7 mmHg.

"Temuan ini amat penting. Karena penurunan tekanan darah sekecil 2 mmHg sekalipun dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung hingga 10 persen," ucap Dr. Kallistratos.

Menurutnya, kebiasaan tidur siang ini amat disarankan bagi Anda yang memiliki tekanan darah tinggi.

Jadi, tidur siang nyatanya merupakan cara yang menyenangkan untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Selain melepas lelah, dengan beristirahat siang Anda sekaligus dapat menstabilkan tekanan darah. Atas hal ini, dr. Nitish menyarankan Anda untuk tidur selama 20-30 menit, sebagai waktu yang paling ideal untuk mendapatkan manfaat maksimal dari tidur siang.

[NP/ RVS]

tekanan darahJantungHari Hipertensi SeduniaHipertensiSerangan Jantung

Konsultasi Dokter Terkait