Diet dan Nutrisi

Diet Detoks vs Diet Mayo, Mana yang Lebih Baik?

dr. Theresia Rina Yunita, 16 Mar 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Metode diet apa yang paling cocok untuk Anda? Diet detoks atau diet mayo? Yuk, cari tahu soal keduanya.

Diet Detoks vs Diet Mayo, Mana yang Lebih Baik?

Tak terhitung jumlah diet yang diklaim mampu menurunkan berat badan sekaligus menyembuhkan penyakit. Di antara metode diet yang populer adalah diet detoks dan diet mayo. Anda mungkin pernah mencoba keduanya dan berhasil, atau malah gagal total.

Semua metode diet memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan tubuh setiap orang. Karena itu, tidak semua orang cocok dengan diet detoks atau diet mayo. Jadi sebelum memutuskan untuk melakukan kedua diet tersebut, ada baiknya Anda mengenali diet-diet tersebut lebih dulu.

Diet detoks

Seperti namanya, diet detoks adalah pola makan yang didesain untuk membersihkan tubuh dari racun atau zat-zat berbahaya. Metode diet detoks dilakukan dengan cara berpuasa diikuti dengan konsumsi buah-buahan, sayuran, jus, atau air. Terkadang diet ini juga melibatkan herbal, teh, suplemen, dan cuci usus.

Selain untuk membuang racun, diet detoks bertujuan untuk mempertahankan pola makan yang sehat. Karena itu, hindari penggunaan obat pencahar yang membuat Anda berkeringat dan buang air terus-menerus dengan tujuan detoksifikasi. Diet detoks diklaim dapat membantu menangani obesitas, masalah pencernaan, penyakit autoimun, dan alergi.

Diet mayo

Diet mayo merupakan metode diet yang membatasi konsumsi karbohidrat dan garam, serta dilakukan selama 13 hari. Diet ini menjanjikan penurunan berat badan mencapai 7 kg hingga akhir diet.

Pada menu diet mayo, Anda hanya boleh mengonsumsi sumber protein dan sayur. Dalam pengolahannya tidak boleh menggunakan garam sama sekali dan hanya boleh dikukus ataupun dipanggang. Jadi segala makanan yang digoreng tidak diperkenankan untuk dimakan.

Pilih diet yang mana?

Baik diet detoks maupun diet mayo boleh dilakukan asalkan Anda dalam kondisi sehat. Meski demikian tidak dapat ditentukan manakah metode diet yang paling baik dari keduanya. Karena apa pun jenis metode diet yang diterapkan, kembali lagi pada kenyamanan dan kecocokan masing-masing orang yang menjalaninya.

Hal yang terpenting adalah keamanan dari metode diet yang Anda pilih. Jangan sampai iming-iming menurunkan berat badan justru membuat tubuh kurang fit atau bahkan hingga membuat Anda jatuh sakit.

Hilangkan keinginan Anda untuk menurunkan berat badan dalam waktu singkat, karena hal tersebut berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan. Penurunan berat badan yang wajar adalah sekitar 0,5 kg/minggu atau 2–2,5 kg/bulan.

Ketahuilah bahwa metode diet yang baik adalah mengganti makanan-makanan yang kurang sehat lalu dikombinasikan dengan olahraga teratur. Penting juga bagi Anda untuk mengurangi jumlah kalori dalam sehari. Hindari penggunaan obat-obat diet yang belum terbukti aman secara medis. Jika ingin mengonsumsi obat khusus diet, harap konsultasikan dulu dengan dokter.

Bagaimanapun juga, diet yang baik dan benar harus mengutamakan keseimbangan asupan nutrisi. Apabila diet Anda hanya mengonsumsi buah selama berhari-hari tanpa adanya asupan protein ataupun karbohidrat, hal ini tentunya tidak direkomendasikan.

Sebelum menerapkan jenis diet apa pun, baik itu diet detoks atau diet mayo, hendaknya Anda berkonsultasi dengan dokter mengenai kondisi Anda, terlebih jika memiliki penyakit tertentu. Diet yang baik dan benar tidak membuat Anda lemas dan pusing. Justru, diet yang baik akan membuat Anda makin merasa sehat dan segar.

[RS/ RVS]

Berat BadanDietDiet MayoDiet detoksObesitaspenyakit autoimunAlergi

Konsultasi Dokter Terkait