HomeInfo SehatPernapasanBeda Warna Dahak, Beda Pula Penanganannya
Pernapasan

Beda Warna Dahak, Beda Pula Penanganannya

Ayu Maharani, 13 Mar 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Meski sama-sama batuk berdahak, coba perhatikan dulu warna dahak yang keluar. Tiap warna dahak punya cara penanganan yang berbeda.

Beda Warna Dahak, Beda Pula Penanganannya

Saat Anda mengalami batuk berdahak, rasanya pasti ingin sekali segera mengeluarkan cairan kental tersebut dari dalam tubuh agar batuk mereda dan suara tak serak lagi. Nah, ketika berhasil mengeluarkan dahak, coba perhatikanlah warna dahak Anda. Sebab warna dahak bisa menggambarkan kondisi kesehatan Anda yang sebenarnya.  

Arti warna dahak

Terdapat lima warna dahak yang perlu Anda perhatikan, yakni dahak berwarna kuning kehijauan, merah muda, putih, cokelat, serta kehitaman. Kelima warna dahak itu dapat menggambarkan kondisi kesehatan yang berbeda.

Misalnya saja, ketika dahak berwarna kuning kehijauan, itu menandakan bahwa batuk berdahak Anda disebabkan oleh infeksi bakteri. Sedangkan saat dahak Anda berwarna putih (bukan bening), itu menandakan Anda terkena infeksi di saluran pernapasan atas ataupun penyakit lainnya seperti bronkitis virus, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), penyakit asam lambung, ataupun gagal jantung kongestif.

Dari penjelasan tersebut, terlihat jelas bahwa warna dahak bisa membantu menentukan penyebab penyakit Anda, dan berujung pada perbedaan cara penanganan. Bila Anda tidak peka terhadap warna dahak yang dihasilkan, maka pengobatan yang Anda lakukan selama ini menjadi tak tepat sasaran. Oleh sebab itu, dr. Atika Prisilia dari KlikDokter akan menyarankan penanganan masing-masing dari warna dahak.

  • Dahak kuning kehijauan

Dalam dunia medis, dahak seperti ini disebut sebagai purulen. Dan seperti yang sudah dipaparkan di atas, penyebabnya adalah infeksi bakteri. Infeksi bakteri bisa menyebabkan dahak berwarna hijau karena banyaknya sel darah putih yang berada di lokasi infeksi. “Untuk melindungi tubuh, sel darah putih yang mengandung protein berwarna hijau ini ‘berperang’ melawan bakteri sehingga warna dahak yang dikeluarkan menjadi seperti itu,” kata dr. Atika.

Untuk mengatasi warna dahak ini, Anda dapat mengonsumsi antibiotik yang telah diresepkan oleh dokter. Dengan begitu, bakteri tersebut akan mati, warna dahak berangsur akan mulai normal kembali (bening), dan batuk pun terhenti.

  • Dahak putih

Berbeda dengan dahak kuning kehijauan yang disebabkan oleh bakteri, dahak putih umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Menurut dr. Atika, cara mengatasinya adalah Anda harus meningkatkan daya tahan tubuh Anda sendiri. Misalnya, dengan cara mengonsumsi suplemen, makan makanan bergizi, perbanyak asupan air putih, dan juga cukupi kebutuhan istirahat.

Untuk meredakan gejala batuk dan memudahkan dahak keluar, dokter biasanya akan memberikan obat batuk ekspektoran. “Dan saat daya tahan tubuh sudah meningkat, biasanya batuk tersebut akan sembuh sendirinya,” kata dr. Atika.

  • Dahak merah muda, cokelat, dan kehitaman

Dibanding dua kondisi di atas, ketiga warna dahak ini adalah yang paling mengkhawatirkan. Untuk itu, dr. Atika menyarankan kepada siapa saja yang dahaknya berwarna merah muda, cokelat, atau kehitaman untuk segera memeriksakan kondisinya ke rumah sakit untuk dicari tahu penyebab pastinya.

“Cek pemeriksaan penunjang diperlukan bila warna dahak seperti ini. Biasanya, pasien akan melewati proses cek dahak, rontgen paru, dan lain-lain. Dari situ, akan terlihat pemicunya. Kalau sudah ketahuan penyebabnya, baru dokter akan melakukan treatment lanjutan,” jelas dr. Atika.

Batuk berdahak menandakan bahwa ada yang tidak beres pada tubuh Anda, khususnya di saluran pernapasan. Ketika Anda berhasil mengeluarkan dahak, cobalah untuk selalu memperhatikan warnanya. Sebab, pengobatan batuk berdahak sangat bergantung dari penyebab, dan penyebabnya itu dapat dilihat dari warna dahak yang dihasilkan.

[RS/ RVS]

BatukWarna DahakDahakBatuk Berdahak

Konsultasi Dokter Terkait