HomeIbu Dan anakKehamilanDukungan Ayah di Trimester Pertama Kehamilan Ibu
Kehamilan

Dukungan Ayah di Trimester Pertama Kehamilan Ibu

dr. Fiona Amelia MPH, 12 Mar 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Dukungan dari ayah kepada ibu saat hamil trimester pertama dapat membuat ibu lebih kuat selama masa kehamilan hingga persalinan nanti.

Dukungan Ayah di Trimester Pertama Kehamilan Ibu

Trimester pertama merupakan periode kehamilan yang tidak mudah bagi para calon ibu, apalagi bagi para mereka yang baru pertama kali hamil. Oleh karena itu, dukungan dari para calon ayah serta energi positif yang diberikan ibu saat hamil trimester pertama menjadi sangat berarti.

Yang dialami ibu hamil di trimester pertama

Di trimester pertama, keseimbangan hormon-hormon berubah drastis agar kehamilan bisa berlangsung. Perubahan ini menimbulkan berbagai keluhan seperti rasa lelah yang tidak biasa, sering kembung, mual hingga muntah. Ibu hamil juga jadi enggan mengonsumsi makanan tertentu yang biasanya disuka, sering buang air kecil, dan payudara terasa penuh dan nyeri.

Selain itu, ibu hamil juga rentan mengalami perubahan suasana hati sehingga mengakibatkan emosi menjadi lebih sensitif terhadap hal-hal yang remeh-temeh. Dalam kondisi demikian, umumnya ibu hamil menjadi lebih mudah terharu, mudah menangis. Namun sebaliknya, ibu hamil juga bisa lekas marah atau moody.

Apabila suami atau calon ayah tak mampu memahami perubahan-perubahan ini, para ibu yang hamil muda bisa makin stres karena tidak merasa dimengerti. Keluhan-keluhan pun akan menjadi lebih terasa.

Pentingnya dukungan ayah

Sebuah studi telah menemukan pentingnya hubungan emosional dan kedekatan antara suami dan istri selama kehamilan. Studi yang dilakukan di negara-negara Skandinavia tersebut, menemukan bahwa faktor terbesar kecemasan saat hamil yakni hubungan calon ibu dengan pasangannya.

Adanya kecemasan saat hamil, apalagi yang sifatnya terus-menerus, tentu akan memengaruhi kesehatan ibu dan janin. Kondisi yang paling sering terjadi adalah pertumbuhan janin yang tidak sesuai dengan usia kehamilan, yang mengakibatkan berat badan lahir rendah. Pada sebagian kasus, kecemasan saat hamil juga bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah yang kemudian memicu kelahiran prematur atau komplikasi saat persalinan.

Atas dasar inilah, dukungan dan pengertian ayah menjadi sangat berarti. Sesungguhnya, para ayah memiliki cara tersendiri dalam memberikan rasa nyaman, dukungan, dan motivasi pada ibu hamil. Peran ini unik sehingga tidak bisa digantikan oleh orang lain.

Hal-hal yang bisa dilakukan para ayah

Untuk meringankan beban fisik dan emosi ibu hamil di trimester pertama, para ayah dapat memberikan dukungan melalui cara-cara berikut:

  • Berikan waktu istirahat sesuai yang diperlukan ibu hamil. Jam tidur bisa menjadi lebih banyak dari biasanya. Bila ibu bekerja, ingatkan agar beban dan jam kerjanya tidak berlebihan sehingga bisa tetap memiliki waktu tidur paling tidak 7–8 jam sehari. Kurang tidur akan membuat keluhan fisik dan emosi makin terasa.
  • Dorong ibu untuk memiliki gaya hidup sehat. Ayah dapat membantu dengan menyediakan berbagai macam buah, sayur, dan camilan sehat. Bila membeli makanan jadi, pastikan higienis dan bebas dari kontaminasi kuman. Ingatkan pula ibu untuk menghindari alkohol, membatasi konsumsi kopi, dan tidak merokok.
  • Bantu ibu melakukan pekerjaan rumah di kala libur, terlebih bila harus mengangkat beban berat atau berjongkok. Ibu hamil dilarang mengangkat berat berlebihan karena otot dan sendi punggung melemah akibat hormon-hormon kehamilan.
  • Hubungan intim diperbolehkan saat hamil selama tidak ada kram perut atau flek-flek. Namun, ayah perlu lebih sabar dan utamakan kenyamanan ibu. Sebagai contoh, hindari menyentuh payudara ibu atau sentuh dengan sangat lembut dan hati-hati karena dapat nyeri atau menjadi sangat sensitif. Perlama waktu foreplay sebab kondisi hamil membuat ibu tidak mudah terstimulasi seperti biasanya.
  • Bantu ibu membuat janji dengan dokter kandungan. Dan sebisa mungkin, temani dirinya saat menemui dokter.
  • Bila ibu tampak moody atau lekas marah terhadap hal-hal sepele, tetaplah tenang dan jangan emosi. Ingat bahwa ini terjadi karena perubahan hormon dan akan segera berlalu.
  • Sempatkan untuk menghadiri seminar atau diskusi seputar kehamilan dan persalinan bersama-sama. Melalui kegiatan-kegiatan ini, ayah dan ibu dapat belajar hal-hal praktis tentang kehamilan dan persalinan sebelum bayi betul-betul lahir.

Bagi Anda yang baru pertama kali menjadi ayah, ada baiknya mengobrol dengan teman yang sudah memiliki anak. Mendengarkan pengalaman mereka dapat membantu Anda melalui masa-masa ini.

Dan yang terpenting dari semuanya, upayakan untuk tetap dekat dengan ibu hamil. Bukan sekadar kedekatan fisik, melainkan juga secara emosional. Jika ibu hamil makin merasa dekat dengan ayah, semua akan makin terasa ringan dan menyenangkan.

Perubahan-perubahan yang dialami ibu hamil selama trimester pertama kehamilan kerap menantang dan dapat berdampak pada hubungan emosional suami dan istri. Namun, kondisi ini juga bisa menjadi kesempatan untuk membangun hubungan pernikahan yang lebih erat dan tahan uji.

Kuncinya hanya satu. Bagi para calon ayah, jadilah suami yang senantiasa mendukung dan memotivasi istri yang sedang melalui masa kehamilan trimester pertama, apa pun yang terjadi. Layaknya sebuah film, ayah memang bukan aktor utama dalam kehamilan, namun ia memainkan peran pendukung yang teramat penting.

[RS/ RVS]

waktu istirahatGaya Hidup SehatayahKehamilanTrimester Pertamakelahiran PrematurIbu Hamil

Konsultasi Dokter Terkait