Diet dan Nutrisi

Konsumsi Makanan yang Digoreng Tingkatkan Risiko Kematian?

dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc, 10 Mar 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Konsumsi makanan yang digoreng memang bisa berefek buruk pada kesehatan. Namun, benarkah bisa menyebabkan kematian?

Konsumsi Makanan yang Digoreng Tingkatkan Risiko Kematian?

Hampir semua orang menyukai makanan yang digoreng, misalnya saja ayam goreng, ikan goreng, dan tahu goreng. Tak heran, gorengan yang dijajakan di pinggir jalan laris manis diburu pembeli. Namun, berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa sering mengonsumsi makanan yang digoreng dapat menyebabkan berbagai dampak kesehatan yang tidak diinginkan. Banyak literatur juga menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang digoreng dapat memengaruhi kesehatan jantung dan pembuluh darah, serta meningkatkan risiko diabetes mellitus tipe 2.

Akan tetapi, tak sekadar masalah pembuluh darah dan diabetes, penelitian terbaru yang dipublikasikan oleh British Medical Journal mengemukakan hal lainnya. Menurut penelitian tersebut, terlalu sering konsumsi makanan yang digoreng dapat meningkatkan risiko kematian.

Penelitian yang dilakukan di University of Iowa di Amerika Serikat itu mempelajari wanita di atas usia 50 tahun yang mengonsumsi makanan goreng secara berlebih. Mereka melihat apakah hal tersebut dapat meningkatkan risiko kematian seseorang akibat berbagai penyakit.

Makanan digoreng dan peningkatan risiko kematian

Tim peneliti menemukan bahwa terdapat hubungan antara sering mengonsumsi makanan yang digoreng dengan peningkatan risiko kematian. Hubungan tersebut juga kuat bila dikaitkan dengan kematian akibat penyakit jantung.

Para peneliti mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat terlibat, seperti gaya hidup, kualitas makanan yang dikonsumsi, pendapatan, dan tingkat pendidikan. Hasil yang mereka dapatkan pun cukup mencengangkan. Menurut mereka, subjek yang mengonsumsi makanan digoreng setidaknya satu kali sehari berisiko 8 persen lebih tinggi mengalami kematian, dibandingkan yang tidak.

Sebagai tambahan, tim peneliti juga melihat lebih lanjut efek dari makanan spesifik yang dapat menyebabkan peningkatan risiko tersebut. Dari investigasi itu, diketahui bahwa mengonsumsi setidaknya seporsi ayam goreng setiap hari dapat meningkatkan risiko kematian hingga 13 persen akibat berbagai penyebab, dibandingkan yang tidak. Serta, 12 persen peningkatan risiko penyakit jantung dibandingkan dengan tidak mengonsumsi ayam yang digoreng sama sekali.

Para peneliti menambahkan, mengonsumsi setidaknya satu porsi ikan atau kerang yang digoreng setiap hari dapat meningkatkan risiko kematian hingga 7 persen akibat berbagai penyebab. Serta, peningkatan 13 persen risiko penyakit jantung dibandingkan dengan tidak mengonsumsi ikan atau kerang yang digoreng sama sekali. Namun, berbagai temuan tersebut tentu perlu dikonfirmasi dengan rangkaian penelitian lebih lanjut.

Para peneliti menyimpulkan, membatasi konsumsi makanan yang digoreng, terutama ayam, ikan, dan kerang, dapat berdampak klinis terhadap penurunan risiko kematian akibat berbagai jenis penyakit. Akan tetapi, penting untuk diingat karena ini merupakan penelitian observasional, hubungan sebab akibat tidak dapat ditentukan secara langsung.

Oleh karena itu, benar bahwa makanan yang digoreng dapat membuat risiko kematian meningkat. Meski masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, sangat penting bagi Anda untuk mempertimbangkan jenis makanan yang dikonsumsi dan cara pengolahannya. Hindarilah terlalu sering mengonsumsi makanan yang digoreng. Sebagai gantinya, lebih baik beralih pada pengolahan makanan dengan cara direbus atau kukus. Dengan pengolahan makanan yang tepat, risiko terjadinya berbagai penyakit di kemudian hari pun dapat menurun.

[HNS/ RVS]

diabetes mellitusmakananminyakLemakgorenganLemak TransMakanan yang DigorengPenyakit Jantung

Konsultasi Dokter Terkait