Kanker

Benarkah Stres Dapat Memicu Kanker?

Novita Permatasari, 28 Feb 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sebuah penelitian terhadap lalat buah menunjukkkan stres bisa memicu pertumbuhan tumor kanker. Apakah hal ini juga berlaku pada manusia?

Benarkah Stres Dapat Memicu Kanker?

Dilansir dari NHS UK, sebuah penelitian yang dipublikasi oleh The Daily Telegraph melakukan penelitian pada lalat buah untuk menguji kemungkinan berkembangnya sel kanker pada lalat yang mengalami stres terus-menerus. Penelitian ini dilakukan oleh Dr. Ming Wu bersama the National Institutes of Health and National Cancer Institute Amerika Serikat dan dipublikasikan dalam jurnal Nature.

Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa ketegangan sel biologis pada lalat buah kemudian menyebabkan mutasi genetik pada sel, sehingga memicu pertumbuhan tumor. Kesimpulannya, stres psikologis atau emosional tersebut dapat memicu kanker pada lalat buah. Lalu, bagaimana dampaknya pada manusia?

Seperti disampaikan oleh Lorenzo Cohen, Ph.D, seorang profesor onkologi dan Ilmu Perilaku dari The University of Texas MD Anderson Cancer Center, stres yang terus terjadi memang dapat memberikan dampak pada sistem tubuh manusia, sehingga mudah sakit.

Menurutnya, stres memang dapat membuat tubuh menjadi lebih “ramah” terhadap kanker, namun belum tentu menyebabkan kemunculannya. Menanggapi penelitian yang telah dilakukan oleh Wu di atas, bagaimana kaitan antara stes dan pertumbuhan sel kanker pada manusia?

Kaitan antara stres dan kanker pada manusia

Berdasarkan penjelasan dari National Cancer Institute milik pemerintah Amerika Serikat, stres memang dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan fisik. Namun penelitian tersebut tidak berlaku pada manusia.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Wu mungkin dapat memberikan gambaran bagaimana interaksi sel pada sistem tubuh, namun tidak semata-mata dapat menyebabkan pertumbuhan kanker. Untuk mengonfirmasi hal tersebut diperlukan penelitian yang menggunakan sel tubuh manusia sebagai objek penelitiannya.

Meski demikian, hubungan yang jelas antara stres psikologis dan kanker bisa muncul dalam beberapa cara. Misalnya, orang yang mengalami stres bisa memiliki kebiasaan buruk seperti merokok, makan berlebihan, atau minum alkohol, yang keseluruhannya dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker.

Menurut dr. Allyson Ocean, ahli onkologi dari New York-Presbyterian and Weill Cornell Medicine, sel kanker membutuhkan lebih banyak serangan genetik lewat gaya hidup tidak sehat untuk muncul ke permukaan.

“Stres mungkin bukan penyebab tunggal yang dapat memicu kaker, namun gaya hidup akibat stres tersebutlah yang sangat mungkin akan mengganggu kinerja sistem tubuh,” jelasnya.

Berbagai tips mencegah kanker

Kanker merupakan salah satu penyakit berbahaya yang kerap mengancam nyawa. Oleh sebab itu, lakukan upaya pencegahan untuk menghindarinya. Dijelaskan oleh dr. Alvin Nursalim, SpPD dari KlikDokter, risiko terkena kanker dapat diminimalkan dengan melakukan berbagai perubahan gaya hidup berikut ini:

  1. Hindari rokok dan asap tembakau

Menurut dr. Alvin, merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker paru-paru, mulut, pita suara dan kandung kemih. Oleh sebab itu, hindari diri Anda dari konsumsi maupun paparan asap rokok sekarang juga.

  1. Lindungi kulit dari paparan langsung sinar matahari

Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan kanker kulit. Jadi, jangan sampai lupa untuk mengoleskan tabir surya ke seluruh tubuh bila Anda akan beraktivitas cukup lama di bawah sinar matahari.

  1. Tidak mengonsumsi alkohol

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh Anda, sehingga mudah terserang penyakit, termasuk kanker. Ada baiknya bila Anda mulai menghentikan konsumsinya dan beralih ke minuman yang lebih sehat seperti jus buah atau perbanyak konsumsi air mineral.

  1. Meningkatkan konsumsi makanan sehat seperti buah dan sayuran

Makanan adalah faktor risiko penting yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh Anda. Mengurangi konsumsi lemak dan menggantinya dengan asupan sayur atau buah dapat mengurangi risiko terjadinya kanker. Selain itu, kedua makanan sehat ini memiliki banyak manfaat bagi tubuh.

“Sayuran hijau merupakan sumber beta karoten yang dapat membantu memperlambat proses penuaan dini serta risiko kanker. Sedangkan buah, kandungan vitamin di dalamnya bekerja sebagai antioksidan untuk menghancurkan radikal bebas dan melindungi tubuh dari racun,” jelas dr. Alvin.

  1. Rutin berolahraga

Selain membuat tubuh bugar dan sehat, olahraga secara teratur juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh, kemampuan otak, mengurangi stres, membakar lemak, meningkatkan metabolisme tubuh, serta menurunkan risiko penyakit berbahaya, termasuk kanker.

Kini Anda telah mengetahui bahwa stres bukanlah pemicu kanker pada manusia, meskipun hal tersebut terbukti pada penelitian yang dilakukan terhadap lalat buah.

Namun demikian, stres juga rentan membuat tubuh mudah terserang penyakit dan memicu perilaku gaya hidup tak sehat yang berujung pada munculnya sel kanker. Jika Anda punya pertanyaan terkait pola makan atau gaya hidup sehat, tak perlu ragu untuk berkonsultasi kepada ahlinya menggunakan layanan LiveChat 24 jam atau di aplikasi Klikdokter.

[RVS]

pemicu kankerMetabolisme TubuhmerokokSinar MatahariSel KankerMakanan SehatStresdaya tahan tubuhKanker

Konsultasi Dokter Terkait