Sehat dan Bugar

Hidup Sehat dengan Zumba ala Nadya Putriani

Rieke Saras, 20 Feb 2019

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Nadya Putriani merasa lebih hidup dan mengalir dengan olahraga Zumba. Temukan kiat hidup sehatnya di sini dan lakukan secara konsisten.

Hidup Sehat dengan Zumba ala Nadya Putriani

Terdengar lagu menghentak-hentak di sebuah ruangan di Breathe Studio, Senopati, Jakarta Selatan. Ceria dan bikin semangat. Rupanya, ada kelas Zumba yang sedang dipandu oleh Nadya Putriani. Dari kaca jendela, terlihat Nadya menggerakkan tubuhnya yang atletis dengan lincah seiring hentakan irama lagu. Saat ia melompat, murid-murid di belakangnya langsung mengikuti, beberapa lainnya tampak ragu. Suara tawa berkali-kali terdengar sampai ke luar ruangan.

Setelah kelas usai, Nadya menghampiri KlikDokter untuk berbincang-bincang. Keringat masih menetes dari pori-porinya. Tapi senyum tak pernah berhenti membingkai wajahnya.

Dulu tak suka olahraga

Di tahun 2006, setelah melahirkan anaknya, Nadya melakukan pemeriksaan kesehatan dan mendapati hasil yang jauh dari menyenangkan. Saat itu ia diketahui mengalami aritmia, atau gangguan irama jantung.

“Penyebabnya diduga karena saya terlalu banyak mengonsumsi makanan instan dan jarang berolahraga,” kata Nadya.

Ia pun bertekad untuk memulai hidup sehat, salah satunya dengan berolahraga. Zumba menjadi pilihan olahraganya saat itu karena ia memang senang menari. Pertama kali mencoba Zumba, Nadya langsung merasa klik, dan makin semangat ketika melihat hasilnya pada tubuh.

“Sebulan setelah ikut Zumba, perut lebih bergaris dan pinggang lebih kecil, jadi akhirnya saya lanjutin,” tutur Nadya.

Menurutnya, Zumba sangat menyenangkan karena tidak terasa seperti berolahraga. Selain membuat tubuhnya lebih fit dan berbentuk, Zumba juga memacu metabolismenya dan memperbaiki kualitas tidurnya.

“Zumba bikin senang, seolah-olah kita hanya dance. Padahal dalam setiap gerakan Zumba, ada otot yang dipakai dan bekerja. Jadi, kita olahraga tapi tidak terasa. Yang terasa adalah fun-nya saja,” ujar lulusan kedokteran ini.

Nadya sendiri tidak pernah menyangka bahwa akhirnya ia akan terjun menjadi instruktur Zumba. Saat itu, seorang teman mengajaknya untuk mengikuti training sebagai instruktur. Lalu Nadya pun iseng mencoba membawakan tarian di kelas teman tersebut.

“Lama-lama saya jadi ingin ngajar dan ketagihan sampai sekarang,” tutur Nadya yang telah mendapat sertifikasi pengajar dari zumba.com. Menurutnya, untuk mendapatkan lisensi instruktur Zumba tidak terlalu sulit.

“Pelatihannya hanya memakan waktu sehari, dari pukul 9 pagi hingga 6 sore,” kata Nadya. Ia pertama kali mengajar Zumba di Sana Studio, Jakarta, pada tahun 2012, dan sempat menjadi trainer Nike Training Club Indonesia pada 2013.

Kini, meski sudah berpengalaman sebagai instruktur Zumba, Nadya melihat pekerjaan ini masih menantang. Baginya sebagai instruktur ia harus memiliki komitmen yang kuat dan konsisten, karena bagaimanapun ia bergerak di bidang jasa dan berhadapan dengan banyak orang.

“Menjaga mood itu penting. Kadang kalau capek di jalan, mood bisa jelek, tapi saya tetap harus bisa mengantarkan mood yang baik ke pengikut,” kata Nadya yang juga

rutin berlatih HIIT (high-intensity interval training), strength training di pusat kebugaran, dan berolahraga lari.

“Lari paling banyak 5 km. Kalau 10 km malah bosan,” katanya, tersenyum. Ia mengaku memang lebih senang dengan olahraga yang gerakannya dinamis dan tidak monoton.

Pola makan Nadya

Siapa pun mungkin akan iri kalau melihat perut six-pack Nadya. Memiliki perut kotak-kotak dalam sekejap tentu mustahil, karena dibutuhkan kerja keras. Nadya mengatakan bahwa selain dengan berolahraga kardio dan strength training, ia juga harus memperhatikan defisit kalori serta menjaga pola makannya dengan benar.

Sehari-hari, Nadya selalu mengusahakan untuk mengonsumsi lean protein dan makanan yang tidak diolah. Ia juga lebih memilih karbohidrat yang indeks glikemiknya rendah, seperti nasi merah. Untuk mi, ia cocok dengan mi shirataki karena tidak bikin alergi. Memperhatikan jam makan, baginya, juga penting.

“Sebelum lapar banget, harus makan, dan berhenti sebelum kenyang.” Nadya membagikan salah satu kiat pola makannya.

Meski sangat disiplin menjaga pola makannya, kadang Nadya juga tak tahan dengan godaan camilan. “Saya suka banget cokelat dan kerupuk, soalnya mereka ringan dan saat masuk ke perut pun tidak berat,” katanya.

Namun, ia menyiasatinya dengan memilih dark chocolate yang pemanisnya bukan gula, melainkan stevia. Soal kerupuk, ia punya cara tersendiri agar tidak mengonsumsinya terlalu banyak, yakni dengan menaruhnya di piring atau wadah yang kecil terlebih dulu.

Jika telanjur mengonsumsi makanan yang “jorok”, Nadya akan menaikkan intensitas olahraga, baik durasi atau gerakan, keesokan harinya. Ia juga berusaha untuk memperbanyak konsumsi sayur dan buah.

Terus cari cara untuk termotivasi

Berolahraga rutin memang butuh komitmen. Nadya pun selalu mencari cara agar termotivasi dan tidak loyo. Salah satu motivasi terbesar Nadya adalah musik. Soal musik Nadya bisa menikmatinya di mana saja, seperti saat berangkat olahraga, atau ketika malas-malasan di kasur.

“Tapi kalau dengar lagu favorit langsung bikin semangat ke gym lagi,” kata Nadya bersemangat.

Nadya menyadari bahwa tujuan olahraga yang sebenarnya dalam jangka panjang adalah untuk mempertahankan hidup atau merawat kesehatan bagian dalam tubuh.

“Supaya sampai tua nanti kita bisa tetap mampu jalan jauh tanpa sakit pinggang, bisa bawa belanjaan tanpa ketergantungan, bisa main kejar-kejaran sama cucu tanpa sesak napas,” katanya. Menurutnya, semakin Anda bekerja keras, hasilnya pun tidak akan membohongi pada hari tua nanti.

Di sela-sela waktu senggangnya, Nadya aktif membagikan tips olahraga Zumba dan kebugaran di Instagram-nya di @nadyaputriani. Ia mematahkan persepsi orang bahwa olahraga dan hidup sehat itu repot. Untuk Anda yang baru memulai olahraga, Nadya menyarankan untuk melakukannya dengan pelan-pelan dulu, atau mengajak teman yang bisa saling memotivasi.

“Buat saya olahraga itu sudah jadi kebutuhan. Supaya bisa jadi kebutuhan, harus dibuat ketagihan terlebih dahulu,” pungkas Nadya. Kiat hidup sehat lewat diet dan latihan Zumba yang dijalani Nadya rasanya sangat perlu Anda ikuti.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar topik ini, silakan berkonsultasi dengan dokter kami melalui Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Gratis, lho!

[RVS]

Pola MakanDietMusikOlahragaZumbaNadya PutrianiProfil SehatHTT

Konsultasi Dokter Terkait