Kesehatan Umum

3 Penyakit Berbahaya yang Bisa Ditularkan dari Hewan Peliharaan

Bobby Agung Prasetyo, 19 Feb 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Punya hewan peliharaan memang menyenangkan. Namun, hati-hati terhadap potensi penularan tiga penyakit berbahaya dari hewan peliharaan Anda!

3 Penyakit Berbahaya yang Bisa Ditularkan dari Hewan Peliharaan

Mempunyai hewan peliharaan di rumah adalah hal yang menyenangkan. Selain lucu dan menggemaskan, punya hewan peliharaan seperti anjing, kucing, ikan, dan burung, mampu menghibur dan mengurangi kadar stres Anda.

Hal tersebut juga turut diamini oleh dr. Sara Elise Wijono dari KlikDokter. Menurutnya, hewan peliharaan dapat mendatangkan kebahagiaan bagi pemiliknya. “Berbagai studi membuktikan bahwa memiliki hewan peliharaan dapat memberi dukungan emosional, mengurangi stres, serta meningkatkan relaksasi bagi pemiliknya,” tutur dr. Sara.

Akan tetapi, kata dr. Sara, beragam penyakit juga mengintai Anda dan keluarga jika kebersihan dan kesehatan hewan peliharaan tidak dijaga. Apa saja penyakit berbahaya yang dapat ditularkan hewan peliharaan Anda?

Rabies

"Rabies paling sering ditularkan melalui gigitan, dan bisa ditularkan melalui goresan," kata Gary Richter, MS, DVM, pakar kesehatan hewan di Rover.com. Dia menambahkan, meski kecil kemungkinan digigit hewan peliharaan, masih ada kemungkinan Anda tertular melalui air liur hewan yang terinfeksi.

Paparan rabies dari anjing ke manusia jarang terjadi, tapi infeksi rabies hampir 100 persen fatal jika tidak segera ditangani. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah memberi vaksin pada hewan peliharaan Anda.

Gejala hewan peliharaan terkena rabies adalah mulut berbusa, perubahan perilaku, demam, hipersensitif terhadap sentuhan, cahaya, dan suara. Hewan juga kerap bersembunyi di tempat gelap, terhuyung-huyung, kehilangan nafsu makan, dan kejang.

Sementara menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gejala awal rabies pada manusia meliputi demam, sakit kepala, dan rasa lemah. Ketika penyakit berkembang dan menginfeksi sistem saraf pusat, Anda dapat mengalami insomnia, kecemasan, kebingungan, kelumpuhan sebagian, serta halusinasi.

Selanjutnya

Salmonella

Selain mengonsumsi daging yang kurang matang, salmonella juga dapat menular dari hewan peliharaan, utamanya reptil.

"Infeksi juga dapat disebabkan oleh bakteri salmonella yang hidup di kulit reptil peliharaan," ujar dr. Tsippora Shainhouse, MD, FAAD, dokter kulit bersertifikat di Los Angeles.

Jory D. Lange Jr, seorang pengacara keamanan makanan, juga mengatakan pihaknya telah melihat kasus landak, ayam, dan makanan anjing yang membawa wabah salmonella. Agar terhindar dari bakteri ini, cucilah tangan dengan bersih setelah memegang reptil, terutama usai memberi makan.

Hewan peliharaan memang tak akan menunjukkan gejala spesifik saat terkena salmonella. “Namun pada manusia, infeksi salmonella dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti demam, sakit kepala, sakit perut, mual, muntah, dan tubuh yang menggigil kedinginan,” kata dr. Shainhouse.

Toksoplasmosis

"Toksoplasmosis (Toxoplasma gondii) adalah infeksi parasit dimana kucing adalah sumber utama infeksi," kata dr. Gallagher. Walaupun orang sehat biasanya tidak tertular, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi kesehatan serius bagi wanita hamil dan orang dengan gangguan kekebalan tubuh.

Untuk itu, pastikan untuk membersihkan kotoran kucing atau wadah kotoran kucing (sekali sehari jika ada yang memiliki sistem kekebalan yang lemah di rumah). Selain itu, cuci tangan Anda sampai bersih setelah memegang kucing dan kotoran kucing. Wanita hamil juga harus selalu menghindari kotoran kucing. Menjaga kucing Anda tetap di dalam ruangan juga akan membantu mencegah mereka tertular toksoplasmosis.

Gejala pada hewan peliharaan yang terinfeksi toksoplasmosis biasanya tidak terlalu terlihat. Namun, anak kucing yang lebih rentan mungkin bakal mengalami diare. Sementara itu, orang sehat sering tidak menunjukkan gejala apa pun.

CDC memperkirakan bahwa sekitar 40 juta orang mungkin hidup dengan toksoplasmosis. Beberapa orang akan memiliki gejala seperti flu, termasuk pembengkakan kelenjar getah bening, atau nyeri otot yang berlangsung lama.

Memiliki hewan peliharaan berarti Anda harus siap bertanggung jawab untuk menjaga dan merawat kesehatannya. Tiga penyakit di atas dapat menular pada Anda saat kebersihan dan kesehatan hewan peliharaan kurang terjaga. Oleh karena itu, selain rutin membersihkan kandang, pemberian vaksin secara berkala juga penting. Satu hal penting yang harus Anda ingat, cucilah tangan Anda setiap usai melakukan kontak dengan hewan peliharaan dan kotorannya.

[HNS/ RVS]

Hewan PeliharaansalmonellaKucinganjingPenyakitPenyakit BerbahayaRabiesToksoplasmosis

Konsultasi Dokter Terkait