Kesehatan Anak

Rambut Anak Sering Rontok, Pertanda Apa?

dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc, 26 Apr 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Rambut anak yang sering rontok bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan. Mari kenali penyebabnya agar dapat ditangani dengan tepat.

Rambut Anak Sering Rontok, Pertanda Apa?

Jangan keliru, masalah kerontokan rambut tak hanya dapat menyerang orang dewasa. Anak-anak usia 1-3 tahun juga bisa mengalaminya.

Kondisi rambut anak rontok tidak boleh Anda sepelekan. Pasalnya, kerontokan bisa saja merupakan tanda adanya gangguan kesehatan.  

Berikut ini adalah sejumlah penyebab rambut rontok pada anak yang sebaiknya Anda ketahui:

1. Tinea Kapitis

Ini merupakan infeksi jamur pada kulit kepala yang sering dialami anak-anak. Selain kerontokan, gejala yang biasanya muncul pada kulit kepala anak yaitu: 

  • Terasa gatal.
  • Terlihat bersisik.
  • Berwarna merah.
  • Terkadang bengkak akibat sering digaruk.

Selain itu, kebotakan dapat terjadi pada daerah yang mengalami infeksi. Pada area yang botak ini, bisa terlihat titik-titik hitam. 

Karena infeksi jamur ini menular, sebaiknya Anda tidak berbagi barang apa pun dengan orang lain, seperti topi, sisir, gunting rambut, dan bantal.

Artikel Lainnya: Rambut Jagung Tanda Anak Mengalami Stunting, Benarkah?

2. Alopecia Areata

Alopecia areata adalah kondisi rambut rontok yang tidak menular. Ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang merusak folikel rambut.

Bila folikel rambut mengalami masalah, ini berarti tidak ada rambut yang tumbuh di folikel tersebut. Akibatnya muncul kebotakan di area tertentu pada kepala. 

Area kebotakan akan tampak mulus, berbentuk oval, dan berwarna pink pucat.

3. Telogen Effluvium

Salah satu penyebab rambut anak rontok adalah telogen effluvium. Kondisi ini bisa mencetuskan kebotakan pada sebagian atau seluruh bagian rambut. 

Telogen effluvium dapat terjadi saat anak mengalami kondisi berikut:

  • Stres berat
  • Depresi
  • Pasca operasi
  • Demam tinggi
  • Cedera parah
  • Penggunaan obat tertentu
  • Perubahan hormon secara tiba-tiba
  • Infeksi berat atau penyakit lainnya

Biasanya ketika penyebabnya sudah teratasi, pertumbuhan rambut akan kembali normal. Waktu yang diperlukan adalah sekitar enam bulan sampai satu tahun atau lebih.

4. Trikotilomania

Trikotilomania adalah suatu kelainan ketika anak-anak mencabut rambutnya secara paksa. Trikotilomania dikategorikan sebagai gangguan obsesif kompulsif.

Anak-anak dengan kondisi ini akan memiliki area rambut yang tidak rata dan patah. Pada sebagian kasus, anak bisa memakan rambut mereka sehingga menyebabkan adanya bola rambut besar yang tidak tercerna di dalam perut.

Rambut ini dapat tumbuh kembali setelah anak-anak berhenti mencabutnya. Namun, diperlukan terapi untuk membantu perilaku kognitif anak.

Selain itu, pemahaman emosi yang memicu perilaku menarik rambut secara paksa juga diperlukan.

Artikel Lainnya: Ketombe pada Anak, Mungkinkah Karena Alergi?

5. Cedera Kulit Kepala

Rambut anak yang rontok bisa juga disebabkan oleh adanya cedera pada kulit kepala. Misalnya, luka bakar atau benturan keras di kepala. 

Perawatan yang tepat sangat penting dilakukan, karena cedera kulit kepala yang tidak segera ditangani dapat merusak struktur di bawahnya. Bahkan, kerontokan rambut permanen bisa terjadi.

6. Kekurangan Nutrisi

Kekurangan nutrisi seperti vitamin, mineral, dan protein dapat membuat rambut anak menjadi rontok.

Selain itu, rambut rontok pada anak dapat menjadi tanda adanya kelainan pola makan, seperti anoreksia dan bulimia, serta efek samping dari pola makan vegan. 

Beberapa nutrisi penting yang diperlukan untuk kesehatan rambut, yaitu besi, seng, niasin, biotin, protein, dan asam amino.

Penting untuk diketahui, terlalu banyak vitamin A juga dapat memicu kerontokan pada rambut.  

7. Gangguan Endokrin

Gangguan endokrin dari tiroid seperti hipotiroidisme dapat menyebabkan kerontokan rambut. Kekurangan hormon tiroid ini juga mengganggu metabolisme tubuh. 

Gejala lain yang dapat muncul akibat kondisi ini, yaitu:

  • Penambahan berat badan.
  • Sembelit.
  • Kelelahan.
  • Rambut kering atau rontok di seluruh kulit kepala. 

Artikel Lainnya: Makanan Ini Bisa Bikin Rambut Bayi Tumbuh Lebat

8. Kemoterapi

Kemoterapi menjadi salah satu penyebab anak mengalami rambut rontok. Kemoterapi dapat dengan cepat membunuh sel-sel yang membelah, termasuk sel-sel di akar rambut.

Oleh karena itu, anak-anak yang menerima perawatan kemoterapi biasanya akan kehilangan rambutnya.

Kabar baiknya, rambut anak dapat tumbuh kembali setelah perawatan kemoterapi selesai.

9. Rambut Rontok Bayi Baru Lahir

Kerontokan pada bayi dapat terjadi secara alami. Selama enam bulan pertama kehidupan, kebanyakan bayi akan kehilangan rambut yang ia miliki dari lahir.

Rambut anak akan rontok untuk memberi jalan bagi rambut dewasa untuk tumbuh. Jenis kerontokan rambut ini normal dan tidak perlu dikhawatirkan.

10. Pengeringan Rambut

Penggunaan pengering rambut dapat membuat anak mengalami rambut rontok. Panas berlebih akibat pengeringan atau bahkan pelurusan bisa merusak rambut, sehingga memicu rontok.

Jadi, sebaiknya keringkan rambut anak sesekali saja serta gunakan pengaturan suhu yang rendah.

11. Kebiasaan Buruk

Beberapa kebiasaan buruk dapat menyebabkan kerontokan rambut pada anak. Kebiasaan yang dimaksud, seperti:

  • Mengikat rambut terlalu kencang.
  • Menggunakan alat pengering rambut.
  • Menggunakan produk perawatan rambut dengan bahan kimia terlalu keras.

Menyikapi rambut rontok pada anak tidaklah mudah. Bila Anda mencurigai anak mengalami rambut rontok yang parah atau tidak wajar, segera periksakan ke dokter. Konsultasi kepada dokter juga bisa dilakukan melalui aplikasi KlikDokter.

[WA]

Kesehatan AnakRambut AnakRambut Rontok

Konsultasi Dokter Terkait