HomeIbu Dan anakKesehatan Bayi6 Penyakit yang Mengintai Bayi Baru Lahir
Kesehatan Bayi

6 Penyakit yang Mengintai Bayi Baru Lahir

dr. Theresia Rina Yunita, 14 Feb 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Bayi yang baru lahir atau neonatus tak luput dari incaran penyakit. Ini dia 6 penyakit yang paling sering terjadi.

6 Penyakit yang Mengintai Bayi Baru Lahir

Senang bukan kepalang ketika si Kecil bisa lahir ke dunia dengan selamat dan sehat. Perasaan itu pula yang mungkin melingkupi pasangan artis Raisa dan Hamish Daud. Pada Selasa (12/2) lalu Raisa melahirkan anak pertama mereka dengan selamat. Seperti semua orang tua yang baru saja memiliki bayi, keduanya tentu perlu terus mengawasi dan waspada terhadap kesehatan si Kecil. Hal ini karena bayi yang baru lahir atau neonatus kerap menjadi incaran berbagai penyakit yang tidak bisa dianggap sepele.

Perlu Anda ketahui, neonatus adalah bayi baru lahir yang masih berusia 0–28 hari sejak dilahirkan. Bayi yang masih berada di rentang usia ini paling rentan dan berisiko tinggi mengalami berbagai gangguan kesehatan.

Adapun beberapa gangguan kesehatan yang paling sering terjadi pada bayi baru lahir (neonatus), yaitu:

  1. Penyakit kuning

Kuning pada bayi baru lahir atau disebut ikterus neonatorum terjadi akibat penumpukan bilirubin. Kondisi ini bisa terjadi secara fisiologis (normal) ataupun akibat adanya penyakit tertentu.

Bila warna kuning pada tubuh baru muncul setelah 24 jam dan bayi tampak sehat, kemungkinan penyebabnya adalah masalah fisologis yang bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, apabila kondisi kuning muncul segera setelah lahir, bertahan hingga 24 jam atau lebih, harus dicurigai adanya kemungkinan penyakit tertentu. Kondisi ini dapat disebabkan berbagai faktor, seperti berat badan lahir rendah, usia kehamilan kurang dari 37 minggu, infeksi, hipoglikemi, dan lain-lain.

  1. Berat badan turun drastis

Tahukah Anda bahwa berat badan bayi bisa menyusut dalam waktu 3–4 hari setelah dilahirkan? Ini adalah hal yang umum teradi. Anda tak perlu khawatir, karena setelah mendapatkan ASI yang cukup selama kurang lebih 2 minggu, berat badan bayi akan naik mencapai berat badan saat lahir. 

  1. Respiratory Distress

Respiratory Distress adalah keadaan yang muncul akibat kurangnya pasokan oksigen pada bayi. Keadaan ini bisa terjadi karena bayi masih beradaptasi untuk dapat bernapas secara normal dan mandiri.

Orang tua perlu khawatir jika bayi tampak merah, terdengar suara merintih ataupun mengi. Terjadinya keluhan-keluhan ini harus segera mendapatkan tindak lanjut dari dokter yang ahli.

  1. Kolik

Kolik adalah kondisi dimana bayi menangis terus-menerus tanpa sebab yang jelas. Kondisi ini terkadang dapat membuat ibu yang baru melahirkan mengalami baby blues syndrome atau depresi.

Pada umumnya, kolik terjadi ketika bayi merasa tidak nyaman akan suatu hal. Keadaan ini biasanya dialami bayi yang baru lahir hingga mencapai usia 3 bulan. Kolik akan menghilang dengan sendirinya seiring pertambahan usia si Kecil.

  1. Distensi perut

Bayi baru lahir sering mengalami penumpukan gas atau gangguan saluran cerna, sehingga timbul distensi perut. Anda tak perlu khawatir berlebih akan keadaan ini, karena bisa diatasi dengan melakukan pijatan lembut di area perut si Kecil.

Namun, apabila pijatan tidak memberikan hasil yang efektif atau perut bayi tampak semakin besar, jangan tunda untuk segera membawa buah hati Anda berobat ke dokter.

  1. Masalah kulit

Masalah kulit yang paling sering muncul adalah diaper rash atau ruam popok. Jika dibiarkan, kondisi ini akan membuat bayi merasa tidak nyaman. Diaper rash biasanya terjadi akibat tumpukan feses atau urine yang menempel pada bokong bayi selama berjam-jam.

Jangan biarkan buah hati Anda yang baru dilahirkan ke dunia mengalami penyakit-penyakit tersebut. Lakukan pencegahan dengan memerhatikan segala perubahan yang terjadi pada bayi dengan saksama. Jika menemukan sesuatu yang kurang sesuai atau tidak lazim, jangan tunda untuk berkonsultasi lebih lanjut pada dokter.

(NB/ RVS)

PenyakitBayibayi baru lahirTumbuh kembangHamish DaudRaisaKebidananneonatus

Konsultasi Dokter Terkait