HomePsikologiKesehatan MentalIni Tanda-Tanda Anda Harus Melakukan Detoks Media Sosial
Kesehatan Mental

Ini Tanda-Tanda Anda Harus Melakukan Detoks Media Sosial

dr. Nadia Octavia, 05 Apr 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kecanduan media sosial bisa berdampak buruk untuk kesehatan Anda. Oleh sebab itu, kenali tanda-tanda Anda butuh melakukan detoks media sosial.

Ini Tanda-Tanda Anda Harus Melakukan Detoks Media Sosial

Awalnya Anda mungkin ingin mengecek postingan baru dari sahabat. Kemudian tak lama, musisi favorit Anda posting mengenai peluncuran album barunya. 

Lalu tanpa sadar, Anda terus scroll dan tahu-tahu sudah menghabiskan satu jam berselancar di media sosial.

Situasi tersebut mungkin familier dan sering Anda alami sehari-hari. Bisa jadi Anda sudah kecanduan media sosial dan butuh detoks!

Pasalnya, kecanduan media sosial bisa berdampak buruk bagi kondisi kesehatan Anda. Oleh sebab itu, kenali tanda-tanda Anda butuh melakukan detoks media sosial di sini. 

1. Terasa Nyeri di Pergelangan Tangan, Leher, atau Punggung

Penggunaan gadget yang berlebihan, terutama karena rutin mengakses media sosial, bisa menyebabkan nyeri pergelangan tangan, leher, atau punggung.

Selain itu, menggunakan gawai secara berlebihan juga dapat memicu trigger finger.

Kondisi ini ditandai dengan adanya peradangan pada tendon jari akibat scrolling menggunakan jari secara terus-menerus. Bila sudah demikian, Anda akan merasakan nyeri saat menekukkan jari.  

2. Timbul Kecemasan Ketika Tidak Mengecek Media Sosial

Ini juga menjadi salah satu tanda Anda perlu berhenti menggunakan media sosial.

Apakah Anda memiliki kebiasaan mengecek media sosial setiap bangun tidur, saat bekerja, saat macet di jalan, hingga akan kembali tidur? 

Bila kemudian timbul rasa khawatir ketika tak dapat mengaksesnya, tandanya Anda perlu rehat sejenak dari media sosial.

Artikel lainnya: Berapa Lama Idealnya Detoks Media Sosial yang Efektif?

3. Selalu Mengecek Media Sosial Tanpa Pikir Panjang

Apa yang Anda lakukan ketika sedang bosan menunggu? Sebagian orang secara tak sadar langsung mengakses akun Instagram atau Facebook. 

Jika Anda pun melakukannya, saatnya untuk detoks media sosial dan alihkan pikiran Anda dengan kegiatan lain.

Misalnya ketika sedang bosan dan tidak ada kegiatan, cobalah membaca buku atau menonton TV. Berikan batasan pada diri sendiri untuk mengakses media sosial, misalnya hanya dua jam dalam sehari.

4. Tergoda Melihat Media Sosial Meski Tengah Berkumpul bersama Teman

Ada ungkapan yang mengatakan media sosial menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh. Hal ini memang benar adanya. 

Nyatanya, tak sedikit orang yang malah sibuk dengan gadgetnya untuk mengecek media sosial di saat sedang berkumpul dengan teman-temannya.

Jika Anda tak ingin kecanduan media sosial, letakkan gadget setiap berkumpul bersama teman. Usahakan untuk berinteraksi dengan lawan bicara Anda. 

Perlu ditekankan, memiliki satu orang sahabat di dunia nyata jauh lebih berharga ketimbang memiliki ratusan teman virtual di dunia maya.

Jadi, jika media sosial mulai menjauhkan Anda dari keluarga atau teman-teman terdekat, berarti ini saatnya Anda detoks media sosial. 

5. Media Sosial Mulai Mengganggu Produktivitas

Apakah Anda kerap mengecek dan berinteraksi di media sosial ketika sedang mengerjakan suatu hal yang penting? Apakah pekerjaan Anda tidak kunjung selesai karena sibuk scrolling atau berkirim komentar di media sosial?

Jika media sosial sudah mengganggu produktivitas Anda, mulailah berubah. Berikan batasan pada diri untuk tidak mengecek media sosial di waktu bekerja. Anda juga bisa menghapus aplikasi yang menimbulkan kecanduan. 

Artikel lainnya: Bahaya Oversharing di Media Sosial untuk Kesehatan Mental

6. Media Sosial Merupakan Hal yang Pertama Dicari di Saat Bangun Tidur

Sebuah survei melaporkan bahwa 80 persen pengguna smartphone akan mengecek ponselnya dalam waktu 15 menit saat bangun tidur. 

Aktivitas yang dilakukan antara lain mengecek panggilan tak terjawab, pesan yang masuk selama Anda tidur, atau melihat media sosial. 

Namun, jika aktivitas mengecek media sosial ini berlangsung lama bahkan sampai membuat Anda tak beranjak dari tempat tidur dan terlambat beraktivitas, tentu ini saatnya Anda detoks media sosial! 

7. Media Sosial Tak Lagi Menyenangkan

Apakah saat mengecek media sosial, Anda jadi merasa kesal dengan postingan orang lain, membandingkan hidup Anda dengan hidup orang lain, atau bahkan menjadi stres? 

Media sosial pun tak lagi menyenangkan untuk Anda, tetapi Anda tak bisa lepas karena sudah menjadi bagian dari rutinitas. Ini mungkin bisa menjadi alasan bagi Anda untuk berhenti sementara dari media sosial.

Cobalah untuk uninstall media sosial Anda. Di luar sana, banyak aktivitas menyenangkan yang bisa Anda lakukan selain terus-menerus melihat media sosial. 

8. Mengganggu Hubungan Personal dengan Orang-Orang Terdekat

Coba tanyakan orang tua, adik, kakak, sahabat, atau pasangan Anda apa yang mereka pikirkan tentang kebiasaan mengecek media sosial Anda. 

Jika mereka mulai merasa terganggu karena kebiasaan Anda tersebut, sampai Anda tidak menghiraukan saat orang lain mengajak berbicara, Anda mungkin perlu berpikir untuk detoks dari media sosial. 

Media sosial tidak sepenuhnya buruk bagi kesehatan. Tentunya jika digunakan dengan porsi yang tepat, media sosial justru dapat membuat Anda bahagia dan menemukan berbagai hal baru. 

Bila Anda masih punya pertanyaan mengenai detoks media sosial atau masalah kesehatan lainnya, Anda bisa chat dokter via fitur Live Chat atau di aplikasi KlikDokter.

[RS]

DetoksMedia Sosialkesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait