Mata

Bahaya Sinar Biru dari Gadget bagi Mata Anda

dr. Adeline Jaclyn, 28 Okt 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Apakah keseharian Anda berada di depan gadget? Jika iya, maka harus berhati-hati karena sinar biru dari gadget akan berbahaya untuk mata. Ini bahayanya.

Bahaya Sinar Biru dari Gadget bagi Mata Anda

Menjaga kesehatan mata sangatlah penting. Sebab, aktivitas Anda bisa terganggu bila mata bermasalah. Salah satu kebiasaan yang kerap menjadi penyebab kerusakan mata adalah memandang layar gadget dalam waktu lama. Sinar biru yang terpancar dari perangkat tersebut bisa berbahaya bagi mata.

Sinar biru memiliki panjang gelombang 380-500 nm. Energinya lebih besar, meski panjang gelombangnya pendek. Sepertiga cahaya yang tampak dikategorikan berenergi tinggi (high-energy visible) biasa disebut juga dengan sinar biru. 

Sumber utama dari sinar biru adalah cahaya matahari. Namun, banyak juga sumber sinar biru buatan manusia, misalnya dari lampu LED dan layar gadget atau laptop. 

Sinar biru dari sumber buatan ini jumlahnya memang jauh lebih sedikit dari sinar matahari. Namun, kebiasaan memandang gadget dalam waktu lama dan jarak yang lebih dekat bisa berbahaya. 

Berikut beberapa bahaya sinar biru bagi mata: 

1. Mengganggu Tidur

Sinar biru dari gadget yang digunakan sebelum tidur dapat membuat Anda tetap terjaga. Mata tidak dapat menghentikan sinar biru masuk ke mata. Akibatnya, sinar biru akan masuk ke retina dan diterjemahkan oleh otak menjadi gambar. Hal ini akan memengaruhi irama sirkadian. 

Selain itu, sinar biru juga menghambat hormon melatonin yang seharusnya membuat kita mengantuk. Jauhkan gadget dari mata tiga jam sebelum tidur agar terhindar dari bahaya sinar biru. 

2. Merusak Retina

Terdapat banyak bukti medis yang menyatakan, paparan sinar biru dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata. Sinar biru dapat merusak sel retina dan dapat menyebabkan degenerasi makula. 

Tubuh kita memiliki melanin sebagai pelindung alami dari sinar matahari. Melanin terdapat di kulit, rambut, dan mata. 

Seiring bertambahnya usia (yaitu 65 tahun ke atas), produksi melanin akan menurun. Akibatnya, mata dapat lebih mudah terkena degenerasi makula. Retina yang sangat tipis akan dirusak oleh paparan sinar biru yang berenergi tinggi dan menembus pigmen makula. 

Sebuah makalah yang diterbitkan oleh American Macular Degeneration Foundation (AMDF) melaporkan, sinar biru dapat mempercepat proses degenerasi makula dan menyebabkan penurunan kemampuan penglihatan permanen. 

Lalu, sebuah studi di Harvard menyatakan, sinar biru telah diidentifikasi selama bertahun-tahun sebagai cahaya yang paling berbahaya bagi retina. 

3. Kelelahan pada Mata

Sinar biru memiliki gelombang yang lebih pendek. Gelombang tersebut lebih mudah menyebar dan memiliki kontras yang rendah. Hal ini akan menyebabkan otot mata akan bekerja lebih keras untuk memproses gambar. 

Oleh karena itu, mungkin Anda akan merasa lebih nyaman membaca di buku dibanding di layar handphone. Paparan sinar dari gadget yang terlalu lama akan membuat mata terasa lelah, sakit kepala, dan penglihatan kabur. 

Selain itu, ketika menggunakan gadget, Anda akan jarang berkedip. Rata-rata orang akan berkedip 3-8 kali per menit saat akan bekerja di depan komputer dan aktivitas lain yang membutuhkan fokus. 

Padahal, berkedip penting untuk membantu melumasi mata supaya tidak kering. Kurang berkedip dapat meningkatkan ketegangan pada mata dan mengakibatkan kelelahan. 

Artikel lainnya: 7 Dampak Negatif Penggunaan Gawai Bagi Kesehatan Anda

Tips Menghindari Kerusakan Mata akibat Sinar Biru

American Academy of Opthalmology merekomendasikan konsumsi suplemen untuk mengurangi risiko menurunnya fungsi makula. 

Walaupun tidak dapat menyembuhkan, suplemen ini dipercaya dapat memperlambat terjadinya gangguan mata pada tahap awal.

Suplemen yang disarankan adalah yang mengandung lutein, vitamin C dan E, zeaxanthin, serta mineral zink dan tembaga. Dari sederet kandungan tersebut, lutein merupakan salah satu yang berperan cukup penting.

Lutein merupakan karotenoid yang tidak dapat dihasilkan tubuh. Jadi, perlu didapat dari makanan, misalnya buah, sayur, sereal, dan kuning telur. 

Lalu, lutein juga bekerja sebagai antioksidan dan karotenoid utama pada makula mata bersama zeaxanthin, sehingga dikenal juga dengan macular pigments (MP).

Selain suplemen, Anda dapat menerapkan teknik 20-20-20. Artinya, saat menatap layar setiap 20 menit, sebaiknya alihkan pandangan sekitar untuk melihat objek yang jauhnya kurang lebih 20 kaki (sekitar 6 m) selama 20 detik. 

Teknik ini dapat mengurangi berbagai keluhan pada mata, seperti kelelahan dan mata kering. Untuk mendapat hasil optimal, gunakan juga obat tetes mata saat mata terasa kering.

Sinar biru kerap berada di sekitar Anda, mulai dari sinar matahari hingga layar gadget. Jadi, waspadalah terhadap bahaya sinar biru bagi kesehatan mata. Konsumsilah suplemen mengandung lutein untuk menjaga mata tetap sehat meski harus memakai gadget.

Bila ingin konsultasi lebih lanjut dengan dokter seputar kesehatan mata, pakai Live Chat dari KlikDokter.

(FR/JKT)

Gadgetgawai

Konsultasi Dokter Terkait