Kanker

12 Mitos dan Fakta Seputar Kanker yang Perlu Kamu Tahu

Aditya Prasanda, 26 Jul 2023

Ditinjau Oleh dr. Alvin Nursalim

Ada banyak mitos soal kanker yang beredar di masyarakat. Ketahui fakta dan mitos seputar kanker di sini.

12 Mitos dan Fakta Seputar Kanker yang Perlu Kamu Tahu

Ada banyak hoaks yang beredar seputar kanker. Sayangnya, tidak sedikit orang mempercayai informasi keliru tersebut.

Karena itu, penting untuk bisa membedakan mitos dan fakta soal kanker. Berikut mitos dan fakta seputar kanker yang perlu kamu tahu:

1. Pakai Ponsel Genggam Berlebihan Menyebabkan Tumor Otak

Ada rumor yang menyebut bahwa pakai ponsel berlebihan bisa sebabkan tumor ataupun kanker otak. Gelombang radio frequency (RF) yang digunakan ponsel untuk mengirim dan menerima sinyal dari menara seluler dituding jadi penyebabnya.

Faktanya, rumor tersebut hanyalah mitos. Menurut U.S. Food and Drug Administration (FDA), Amerika Serikat, paparan gelombang dari ponsel genggam tidak menyebabkan risiko terkena tumor maupun kanker otak

2. Perokok Pasif Mengalami Peningkatan Risiko Kanker Paru

Tidak merokok memang bisa melindungi kamu dari risiko terkena kanker paru. Namun, menghirup asap rokok ternyata juga bisa meningkatkan risiko kamu terkena keganasan satu ini. 

Hal ini dibenarkan oleh dr. Alvin Nursalim. Menurutnya, selain berpotensi kena kanker paru, perokok pasif juga memiliki risiko lebih tinggi terkena bronkitis.

3. Memanaskan Makanan di Microwave Dapat Menyebabkan Kanker

Mitos kanker selanjutnya adalah memanaskan makanan di microwave dapat menjadi penyebab kanker. Faktanya, seluruh wadah makanan yang bertuliskan microwave-safe aman digunakan dan tidak menyebabkan kanker.

“Namun, penggunaan wadah tertentu, terutama plastik yang tidak berlabel microwave-safe memang sebaiknya dihindari. Karena partikel kimia wadah dapat meleleh dan mengontaminasi makanan kamu,” jelas dr. Alvin.

4. Produk Herbal Tertentu Bisa Menyembuhkan Kanker

Anggapan di atas adalah mitos. Banyak produk herbal yang mengklaim bisa menyembuhkan kanker. Namun, kenyataannya hal tersebut tidak benar.

Menurut National Cancer Institute, AS, hingga kini belum ada produk herbal yang terbukti efektif menyembuhkan kanker. Bahkan, penggunaan produk herbal tertentu bisa berbahaya dan menyebabkan efek samping jika dikonsumsi saat kemoterapi atau terapi radiasi.

“Beberapa vitamin atau suplemen herbal memang dapat menghilangkan efek samping sementara dari terapi kanker, seperti mual atau muntah. Namun, tidak bisa digunakan untuk menyembuhkan kanker itu sendiri,” tegas dr. Alvin.

Dokter Alvin menyarankan agar pasien kanker berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi produk herbal ataupun nonherbal tertentu.

5. Kanker Menular

Kanker bukanlah penyakit menular yang mudah menyebar ke orang lain. Menurut National Cancer Institute, satu-satunya situasi yang memungkinkan terjadinya penularan kanker, yaitu lewat transplantasi organ atau jaringan.

Kamu berisiko tinggi terkena kanker apabila menerima organ atau jaringan dari donor yang mengidap keganasan.

6. Orang Tua Pengidap Kanker Bisa Mewariskan Penyakitnya

Berdasarkan National Cancer Institute, anak dengan orang tua pengidap kanker belum tentu mewarisi penyakit tersebut. Faktanya, hanya sekitar 5-10 persen kasus kanker disebabkan oleh mutasi gen berbahaya yang diwarisi dari orang tua.

Sebanyak 90-95 persen kasus kanker disebabkan oleh mutasi gen yang dialami seseorang sepanjang hidupnya. Hal ini bisa pula dipicu oleh penuaan atau faktor lingkungan.

7. Saluran Listrik Bisa Picu Kanker

Saluran listrik bisa picu kanker adalah mitos. Faktanya, energi magnetik yang dipancarkan saluran listrik merupakan radiasi berfrekuensi rendah yang tidak merusak gen.

Selain itu, energi listrik dan magnet dari saluran listrik bisa melemah ketika bersentuhan dengan dinding ataupun benda lainnya. 

8. Pakai Deodoran Setiap Hari Menyebabkan Kanker Payudara

Mitos kanker selanjutnya adalah penggunaan deodoran memicu terjadinya kanker payudara. Banyak masyarakat percaya bahwa aluminium dan paraben di dalam produk kulit (termasuk deodoran) dapat menyerap ke dalam kulit dan menyebabkan kanker payudara.

Faktanya, deodoran dan antiperspirant aman digunakan setiap hari dan tidak menyebabkan kanker payudara. Menurut penelitian dalam Journal of the National Cancer Institute, penggunaan antiperspiran dan deodoran tidak terbukti meningkatkan risiko kanker payudara.

9. Makan Sayur Dapat Menurunkan Risiko Kanker Payudara

Pernyataan di atas adalah fakta. Konsumsi makanan kaya serat, seperti sayur dapat menurunkan risiko terjadinya berbagai jenis kanker.

Selain sayur, asupan serat juga bisa kamu penuhi dari buah-buahan.

10. Pakai Bra Terus-Menerus Bisa Picu Kanker Payudara

Mitos kanker yang beredar menyebutkan bahwa penggunaan bra terus-menerus dapat menekan sistem limfatik payudara, membuat racun terkumpul, hingga menyebabkan kanker payudara.

Hingga kini, tidak ada bukti ilmiah yang menyebutkan hubungan antara penggunaan bra, jenis bra yang digunakan (berkawat atau tidak), serta lama penggunaannya dengan peningkatan risiko kanker payudara.

Sebuah studi dalam jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention, menyebutkan bahwa tidak ada hubungan antara risiko kanker payudara dengan penggunaan bra, termasuk bagi wanita setelah menopause.

11. Kanker Bisa Makin Parah Ketika Kena Udara

Pernyataan di atas adalah mitos. Pasalnya, paparan udara tidak akan membuat kanker tumbuh lebih cepat ataupun mudah menyebar ke bagian tubuh lainnya. 

12. Operasi Pengangkatan Kanker Bisa Bikin Keganasan Menyebar

Menurut National Cancer Institute, kemungkinan kanker yang diangkat saat operasi menyebar ke bagian tubuh lainnya sangat rendah. Sebab ahli bedah biasanya menggunakan metode khusus untuk mencegah penyebaran sel kanker saat operasi berlangsung.

Salah satu cara yang digunakan adalah penggunaan alat bedah yang berbeda untuk mengangkat lebih dari satu jaringan tubuh yang terkena kanker.  

Kini, kamu sudah tahu, ya, mitos dan fakta mengenai kanker yang tepat. Perlu diingat, tidak semua informasi kesehatan yang beredar di masyarakat terjamin dan valid kebenarannya. 

Karena itu, pastikan untuk selalu mengonfirmasi fakta medis dari sumber terpercaya. Kamu juga bisa bertanya kepada dokter secara online lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter, solusi #JagaSehatmu. 

(JKT)

Penyakit KankerKanker Payudara

Konsultasi Dokter Terkait