HomeInfo SehatKesehatan UmumMenelan Permen Karet Tanpa Sengaja, Apa yang Mesti Dilakukan?
Kesehatan Umum

Menelan Permen Karet Tanpa Sengaja, Apa yang Mesti Dilakukan?

Ayu Maharani, 02 Feb 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Menelan permen karet tanpa sengakja sering bikin panik. Anda bahkan akan buru-buru berusaha memuntahkannya. Perlukah sepanik itu?

Menelan Permen Karet Tanpa Sengaja, Apa yang Mesti Dilakukan?

Mengunyah permen karet memang asyik. Namun, hati-hatilah saat Anda mengunyah permen karet sambil mengobrol atau bercanda, bisa-bisa Anda tak sengaja menelannya. Jika apesnya sudah terlanjur menelan permen karet tersebut, apa yang mesti dilakukan?

Pada dasarnya, mengunyah permen karet bukanlah suatu hal yang sia-sia. Mengunyah permen karet bisa meningkatkan berbagai aspek, mulai dari fungsi otak, kewaspadaan, daya ingat, daya tangkap, serta pengambilan keputusan.

Mengenai permen karet yang tertelan (atau ada yang penasaran lalu menelannya), ada banyak mitos yang berkembang. Salah satunya adalah, permen karet yang tertelan akan berada di dalam saluran pencernaan selama berbulan-bulan, bertahun-tahun, bahkan selamanya!

Menurut dr. Andika Widyatama dari KlikDokter, ketakutan itu tidak beralasan.

“Ketika permen tersebut tertelan, proses pencernaannya akan sama saja dengan makanan lain. Permen karet akan dilumatkan oleh gerakan lambung yang kuat dan asam lambung serta enzim lambung lainnya akan membantu,” jelas dr. Andika.

Sederhananya, beginilah proses yang terjadi bila Anda tak sengaja menelan permen karet seperti dijabarkan oleh dr. Andika.

  • Permen karet akan melewati esofagus, lalu bergerak ke lambung.
  • Setelah berusaha dihancurkan oleh lambung, lalu masuklah ke usus halus.
  • Di dalam usus halus, gula dalam permen karet akan diserap.
  • Tersisalah permen karet tanpa kandungan gula yang akan bergerak menuju usus besar.
  • Ketika Anda banyak minum air putih dan kebutuhan serat Anda terpenuhi, maka kurang dari 7 hari, permen karet itu bisa keluar lewat feses.

Memang, permen karet mengandung zat kimia, seperti elastomer (sejenis karet), resin, lemak, pengemulsi, dan lilin sehingga tidak bisa diserap secara sempurna oleh usus. Namun, tidak bisa diserap secara sempurna bukan berarti permen karet itu terjebak selamanya di dalam perut. Bagaimanapun juga, permen karet akan tetap dikeluarkan melalui feses. Cepat atau lambatnya permen karet terbuang bersama feses juga bergantung dengan kecepatan pergerakan usus. Jika Anda mencukupi kebutuhan serat, maka semakin cepat pula permen karet tersebut bisa dikeluarkan tubuh.

Beda permen karet yang dulu dan sekarang

Perlu diketahui, pembuatan permen karet sekarang berbeda dengan versi dulu. Dilansir dari Healthline, dulu permen karet secara tradisional dibuat menggunakan getah dari pohon sawo. Sehingga, jika permen karet tertelan, sistem pencernaan akan lebih mudah menghancurkannya karena terbuat dari bahan alami.

Sekarang, produsen permen karet beralih ke polimer sintetik sebagai bahan dasarnya. Namun, tenang saja, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengizinkan penggunaan bahan tersebut selama masih dalam batasan aman.

Permen karet yang tertelan tak perlu dikhawatirkan, dengan catatan jumlahnya tidak banyak. “Namun, jika Anda menelan permen karet dalam jumlah banyak, ini bisa mengancam nyawa,” dr. Andika menekankan.

Sejumlah penelitian pun menunjukkan, menelan permen karet dalam jumlah besar dan berulang hingga permen tersebut menggumpal di dalam usus (disebut dengan bezoar) dapat menyebabkan penyumbatan usus, terutama pada anak-anak. Lebih dari itu, risiko seperti sakit perut, sembelit kronis, dan perut kembung juga bisa mengintai siapa saja yang sering menelan permen karet.

Saat menelan permen karet, sebetulnya tak ada hal spesifik yang mesti dilakukan. Ingat, permen karet yang tertelan bisa dikeluarkan lewat feses dalam hitungan hari. Jika Anda ingin mempercepat proses pengeluaran tersebut, bantu pergerakan usus dengan banyak minum air putih serta mengonsumsi banyak serat.

(RN/ RVS)

lambungpencernaangulaPermen KaretUsusMenelan

Konsultasi Dokter Terkait