Demam Berdarah

Adakah Pantangan Makanan untuk Orang Sakit Demam Berdarah Dengue?

Ayu Maharani, 09 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Penderita demam berdarah dengue biasanya disarankan untuk makan segalanya agar cepat sembuh. Tapi, benarkah tidak ada pantangan sama sekali?

Adakah Pantangan Makanan untuk Orang Sakit Demam Berdarah Dengue?

Ada yang menganggap, terkena demam berdarah dengue (DBD) lebih beruntung ketimbang terkena tifus. Pasalnya, orang yang terkena tifus memiliki pantangan makanan yang wajib diterapkan. Kalau pantangan tersebut tidak dipatuhi oleh penderita tifus, infeksi bakteri Salmonela yang dialaminya akan semakin parah.

Di sisi lain, orang dengan DBD, tidak ada sama sekali memiliki pantangan makanan. Penderita DBD justru disuruh lebih banyak makan. Kendati demikian, apa benar penderita DBD boleh makan seenaknya agar cepat sembuh? Atau, ada pantangan yang sebenarnya belum diketahui oleh orang banyak?

Perhatikan Jenis Makanan

Menurut dr. Adeline Jaclyn dari KlikDokter, benar adanya bahwa penderita DBD memiliki pantangan yang jauh lebih sedikit ketimbang penderita tifus. Sebab, DBD tidak menyerang saluran pencernaan.

“Tapi, perlu diingat bahwa demam berdarah sangat bisa memicu keluarnya perdarahan. Disarankan, Anda tidak mengonsumsi makanan yang memicu perdarahan, terutama di lambung,” jelas dr. Adeline.

Sebagai contoh, saat terserang DBD, jauhi dulu makanan pedas, asam, dan berbumbu kompleks agar lambung tidak terluka dan berdarah.

Hal itu juga sebenarnya wajib dipatuhi oleh penderita gangguan lambung yang tengah terserang DBD.

Hindari menjadikan DBD sebagai waktu untuk makan sembarangan, yang justru akan memperparah kondisi lambung.

Penderita DBD juga sebaiknya menghindari makanan yang dapat mengubah warna urine ataupun feses, terutama buah naga.

Seperti yang Anda ketahui, buah naga dapat membuat warna urine ataupun feses menjadi kemerahan.

“Jika air kencing atau feses kemerahan karena makanan, akan sulit untuk mendiagnosis keparahan penyakit. Kami jadi ragu, apakah itu benar akibat penyakit atau pengaruh makanan,” dr. Adeline menegaskan.

Jadi, untuk sementara waktu, hindari makanan yang berwarna seperti itu untuk mempermudah diagnosis dokter.

Selain buah naga, obat-obatan antinyeri seperti ibuprofen dan aspirin juga sebaiknya tidak dikonsumsi sembarangan (tidak dalam pengawasan dokter) karena bisa memicu perdarahan.

Tekstur Makanan bagi Penderita DBD

Lalu, bagaimana dengan tekstur makanan untuk penderita DBD? Perlukah penderita DBD selalu mengonsumsi bubur ataupun makanan yang bertekstur lunak agar mudah ditelan dan dicerna?

Terkait hal itu, dr. Adeline mengatakan, tekstur makanan tidak menjadi pantangan untuk penderita DBD.

“Baik tekstur yang keras maupun lunak, dua-duanya boleh dikonsumsi oleh penderita DBD,” katanya.

Selama penderitanya memiliki tenaga yang cukup untuk mengunyah dan melumatnya sebelum ditelan, maka makanan bertekstur keras bukan jadi masalah.

Beda halnya jika kondisi penderita sangat lemas. Mungkin memberikan makanan bertekstur lunak dan mudah ditelan bisa mempermudah pasien makan tanpa harus mengunyah.

Porsi Makanan

Porsi makan juga tidak perlu terlalu dipusingkan. Selagi penderita DBD masih memiliki nafsu makan yang baik, maka memberikannya porsi makan normal adalah tindakan yang sah-sah saja.

Beda halnya jika kehilangan nafsu makan dan sempat mual muntah. Lebih baik, berikan porsi makan yang sedikit, tetapi dalam frekuensi yang sering agar kondisi perut lebih nyaman.

Lalu, perbanyaklah asupan cairan, terutama minum air putih. Jika sudah terserang DBD, anjurannya bukan lagi “cukupi”, tetapi “perbanyak”.

Anda boleh mengonsumsi jus buah atau minuman berelektrolit untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta kadar trombosit.

Artikel Lainnya: Waspada 3 Penyakit Musim Pancaroba yang Berbahaya Ini

 

Pilihan Makanan untuk Penderita DBD

Berdasarkan penuturan dr. Adeline, berikut ini adalah beberapa pilihan makanan untuk penderita DBD:

  1. Wortel

Tidak hanya bantu menjaga kesehatan mata, wortel ternyata juga mampu membantu menjaga kadar trombosit atau sel darah merah di dalam tubuh Anda.

“Wortel dapat dikonsumsi mentah, sebagai salat, rebus, atau tumis,” ujar dr. Adeline.

  1. Kacang Merah

Mengandung vitamin B9 alias asam folat, kacang merah juga dapat membantu meningkatkan kadar trombosit di dalam tubuh.

Sebagai alternatif kacang merah, Anda juga bisa menemukan vitamin B9 pada bayam, asparagus dan jeruk.

  1. Daging Rendah Lemak

 Daging rendah lemak, seperti ikan, ayam, atau kalkun memiliki kandungan zink protein dan vitamin B12 yang tinggi.

“Semua nutrisi tersebut dapat membantu meningkatkan kadar trombosit di dalam tubuh,” tutur dr. Adeline.

  1. Susu

Susu dapat membantu tubuh dalam meregenerasi trombosit. Selain itu, si putih yang lezat ini juga mengandung vitamin K yang membantu dalam proses pembekuan darah.

  1. Jambu Biji

Jambu biji merupakan makanan untuk penderita DBD yang baik. Hal ini telah dibuktikan lewat penelitian, bahwa jambu biji dapat membantu meningkatkan kadar trombosit.

Manfaat tersebut dimiliki jambu biji karena mengandung trombinol, yang dapat merangsang trombopoietin. Apa itu? Trombopoietin adalah hormon yang mengatur produksi trombosit.

Hal yang patut diperhatikan untuk kasus DBD, perbanyak konsumsi air putih dan pilihlah makanan bergizi yang kualitas dan kebersihannya terjamin.

Sebab, ketika DBD menyerang, sistem imunitas tubuh Anda sedang berada di titik terendah.

Jika sistem imunitas sedang tidak baik dan Anda justru makan sembarangan, bukan tak mungkin Anda akan terinfeksi penyakit lain.

Jika masih ada pertanyaan mengenai DBD bisa langsung klik tanya dokter. Dokter kami segera menjawab pertanyaan Anda.

[RS/ RVS]

Pantangan MakanDemam Berdarah Dengue

Konsultasi Dokter Terkait