HomeGaya hidupDiet dan NutrisiDetoks Tubuh dengan Infused Water, Efektifkah?
Diet dan Nutrisi

Detoks Tubuh dengan Infused Water, Efektifkah?

dr. Dyan Mega Inderawati, 23 Jan 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Salah satu cara detoks tubuh yang banyak diandalkan adalah dengan minum infused water. Apakah cara ini efektif? Ketahui faktanya.

Detoks Tubuh dengan Infused Water, Efektifkah?

Pernahkah Anda melihat seseorang dengan botol atau gelas air putih berisikan potongan atau irisan buah di dalamnya? Itulah yang dinamakan infused water. Irisan lemon, timun, stroberi, atau daun min sering dicampurkan ke dalam air, lalu kemudian didinginkan seharian di lemari pendingin. Tak hanya menambahkan kesegaran dan rasa, irisan buah di dalamnya dikatakan bermanfaat untuk detoks, membuang racun dari tubuh. Dari kacamata medis, apa benar demikian?

Secara alami, tubuh memiliki mekanisme penetralan racun yang masuk ke tubuh. Metabolisme racun ini dilakukan oleh organ hati. Selama kadar racun yang masuk masih dalam jumlah rendah, hati akan dengan mudah menangkalnya. Caranya adalah dengan mengubah bentuk racun menjadi zat yang dapat dibuang tubuh dan tidak lagi berbahaya. Akan tetapi jika kadar racun sudah terlalu tinggi, hati tidak lagi mampu berperan sebagai penetral racun atau toksin.

Untuk membantu hati dalam memerangi racun, apakah minuman seperti infused water bisa membantu detoksifikasi?

Belum ada bukti bahwa infused water punya fungsi detoks

Sayangnya, sampai sejauh ini belum ada satu penelitian pun yang membuktikan bahwa infused water mampu menetralkan atau membuang racun dan berfungsi untuk detoksifikasi. Meski demikian, bukan berarti infused water tak ada nilainya. Manfaatnya terhadap tubuh tetap ada.

Potongan buah segar yang dimasukkan dalam sebotol air mampu berperan sebagai antioksidan penangkal radikal bebas. Seperti yang telah diketahui, sumber kerusakan sel dan penuaan dini adalah radikal bebas dari dalam maupun luar tubuh.

Dari dalam tubuh, radikal bebas dapat diproduksi ketika tubuh sedang sakit, stres, atau kelelahan (misalnya amoniak, asam laktat, dan beberapa hormon yang kadarnya terlalu tinggi). Dari luar, polusi lingkungan, asap rokok, dan makanan cepat saji (fast food) bisa menjadi sumber radikal bebas sehari-hari.

Zat-zat tersebut setelah masuk ke dalam hati akan diubah menjadi zat yang tidak berbahaya dan mudah larut dalam air, untuk berikutnya dikeluarkan oleh tubuh melalui urine, keringat, maupun proses pernapasan.

Dengan memenuhi kebutuhan asupan antioksidan yang memadai, radikal bebas akan mampu diperangi, tubuh pun jadi sehat. Agar semakin efektif, pilih potongan buah yang terbukti tinggi kadar antioksidannya. Misalnya keluarga buah berry seperti stroberi atau blueberry.

Infused water juga bisa menjadi solusi untuk orang-orang yang tidak menyukai rasa air putih “tawar” untuk mencukupi asupan cairan tubuh, ketimbang mengandalkan minuman dengan pemanis tambahan. Hati-hati, terlalu banyak konsumsi minuman manis berkalori tinggi bisa sebabkan kegemukan, diabetes, dan berbagai penyakit lainnya di kemudian hari. Terlalu banyak minum minuman berkafein juga dapat menarik cairan keluar dari dalam sel, sehingga membuat tubuh rentan dehidrasi.

Jika Anda ingin melakukan detoks, baiknya hentikanlah asupan makanan yang diketahui tidak sehat. Selain itu, bantu hati melakukan proses detoksifikasi dengan cara:

  • Cukup istirahat untuk membantu regenerasi hati. Fungsi hati yang sehat membuat tubuh menjadi prima.
  • Hindari asap rokok. Selain sebagai salah satu sumber racun tubuh, menghindari asap rokok dapat membantu menjaga kesehatan paru. Paru merupakan salah satu organ penting dalam mengeluarkan zat hasil detoksifikasi, terutama karbon dioksida. Contohnya, pada orang yang mengonsumsi alkohol, maka hati akan mengubah alkohol menjadi air dan karbon dioksida. Zat tersebut kemudian akan dikeluarkan bersama hasil metabolisme lain pada proses pernapasan.
  • Perbanyak konsumsi sayur dan buah. Keduanya kaya akan kandungan vitamin dan antioksidan, yang dapat membantu organ-organ tubuh menetralisir racun dan oksidan jahat lainnya dalam tubuh.
  • Rutin berolahraga. Olahraga dapat menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan hati serta organ tubuh lainnya. Selain itu, berkeringat juga dapat membantu keluarnya sisa metabolisme dan zat racun melalui keringat.
  • Minum cukup air putih. Mencukupi kebutuhan cairan dapat menjaga fungsi organ tetap normal. Selain itu, cukupnya cairan dalam dalam pembuluh darah dapat memperlancar transportasi oksigen menuju organ-organ, sehingga kerjanya optimal. Kadar cairan yang cukup dapat membawa sisa-sisa metabolisme dan detoksifikasi menuju ginjal untuk dibuang dalam bentuk urine. Konsumsi air putih yang cukup juga menjaga fungsi organ ginjal tetap baik.

Meski konsumsi infused water lebih cenderung sebagai tren dan belum ada bukti mengenai fungsi detoks tubuh, tapi minuman ini tetap mampu menawarkan berbagai manfaat. Karena segar dan enak, orang menjadi lebih banyak minum—dan ini baik untuk hidrasi. Tak hanya itu, infused water juga bisa jadi sumber antioksidan, mudah dan praktis dibuat, dan harganya pun terjangkau!

[RN/ RVS]

DetoksInfused WaterDetoksifikasidetoks tubuhantioksidanminuman detoks

Konsultasi Dokter Terkait