Perawatan Wanita

Fakta Tentang pH Vagina yang Perlu Diketahui Wanita

dr. Sara Elise Wijono MRes, 09 Jun 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kadar keasaman (pH) memengaruhi terbentuknya ekosistem vagina yang sehat. Ini beberapa fakta yang perlu diketahui wanita soal pH vagina.

Fakta Tentang pH Vagina yang Perlu Diketahui Wanita

Kadar keasaman (pH) punya dampak terhadap terbentuknya ekosistem vagina yang sehat. Mempertahankan pH vagina sesuai dengan yang semestinya sangat penting demi menjaga kesehatan organ kewanitaan.

Perubahan pH vagina dapat merusak keseimbangan antara bakteri baik dan bakteri jahat. Jika bakteri baik berkurang tentu saja bakteri jahat akan merajalela, begitupun sebaliknya. Akibatnya, dapat memicu keputihan yang tidak normal. 

Keseimbangan bakteri yang terganggu dan pH vagina yang berubah paling sering menimbulkan keluhan berupa keputihan yang tidak normal (patologis).

Berikut adalah beberapa fakta tentang pH vagina yang perlu diketahui oleh para wanita.

Berapa pH Normal Vagina?

Kisaran normal pH adalah 0-14. Kurang dari 7 dianggap asam, sedangkan lebih dari 7 dianggap basa. 

Kadar pH normal vagina berkisar antara 3.8-4.5, yang termasuk dalam pH asam.

Kisaran pH normal ini dapat berubah pada wanita yang telah mengalami menopause atau akan mengalami menstruasi, yaitu bisa di atas 4.5, yang mana angka tersebut masih dalam batas wajar.

Artikel lainnya: Penyebab Vagina Bengkak yang Mesti Diwaspadai Wanita 

Apa yang Memengaruhi pH Vagina?

Ketika pH terus-menerus berada di atas angka 4.5, tentu ini dapat memengaruhi kondisi kesehatan vagina. 

Berikut adalah hal-hal yang dapat menyebabkan pH vagina terganggu.

1. Haid

Ketika sedang haid, pH vagina dapat meningkat. Ini karena darah yang keluar akan tertampung selama beberapa saat di pembalut atau tampon yang Anda gunakan. 

Untuk itu, usahakan sering mengganti pembalut atau tampon Anda. Apalagi jika volume darah haid sedang banyak-banyaknya.

2. Cuci Vagina

Mencuci vagina menggunakan sabun atau bahan kimia yang tidak sesuai dengan pH vagina akan merusak kesehatan vagina. 

Selain itu, terlalu sering melakukan douching (menyemprotkan cairan pembersih dalam vagina) juga tidak dianjurkan.

Douching dengan menggunakan cairan yang terdiri dari campuran berbagai bahan kimia, seperti air, baking soda, cuka, pewangi, dan cairan antiseptik dapat merusak pH serta membunuh bakteri baik yang menjaga organ kewanitaan dari infeksi. 

Artikel lainnya: Beberapa Kondisi yang Menyebabkan Vagina Kram

3. Seks Tanpa Kondom

Cairan mani atau semen bersifat basa, yaitu 7.1-8. Kontak dengan vagina tentu akan memengaruhi kondisi pH-nya. 

Perubahan pH miss V pasca berhubungan intim dapat bertahan selama 10-14 jam setelahnya.

4. Darah Haid

Kadar pH darah saat haid bisa mencapai 7.4. Saat haid, keluarnya darah dengan pH lebih tinggi dari rahim melalui vagina turut menyebabkan peningkatan pH normal vagina. 

Wanita dengan siklus haid normal umumnya memiliki pH vagina 3.8-5. Namun, wanita dengan siklus haid tidak normal memiliki rIsiko lebih tinggi mengalami peningkatan pH vagina.

5. Vaginosis Bakterialis

Vaginosis bakterialis disebabkan oleh pertumbuhan bakteri anaerobik pada vagina. Ciri-cirinya adalah keputihan berwarna kuning hingga kehijauan, disertai gatal, dan berbau amis. 

Kondisi vaginosis bakterialis lebih sering terjadi pada wanita yang aktif berhubungan seksual.

6. Usia

Penelitian menemukan, wanita menjelang masa menopause mengalami peningkatan pH vagina. Penurunan estrogen semasa menopause dapat menyebabkan pH vagina meningkat mencapai 5.3.

Selain itu, remaja yang baru saja mulai haid cenderung memiliki siklus haid yang tidak normal akibat adaptasi hormon reproduksi. Hal ini juga meningkatkan risiko naiknya pH miss V

Artikel lainnya: Ada Benjolan di Vagina, Haruskah Panik?

7. Pengobatan Antibiotik

Antibiotik diresepkan untuk mengatasi infeksi bakteri. Sayangnya, antibiotik tidak hanya membunuh kuman yang merugikan tubuh, tetapi juga bakteri baik. 

Termasuk juga bakteri baik dalam vagina yang membantu pengaturan keseimbangan pH vagina normal.

8. Infeksi Parasit

Trikomoniasis adalah infeksi parasit pada vagina. Kondisi ini ditandai dengan keputihan berwarna hijau, dapat berbuih, berbau tidak sedap, dan bisa disertai rasa gatal. 

Infeksi trikomoniasis termasuk dalam penyakit menular seksual. Infeksi ini dapat menyebabkan peningkatan pH miss V hingga 5.4.

9. Kondisi Lainnya

Berbagai studi masih mempelajari hubungan antara peningkatan pH vagina dengan kondisi kesehatan lainnya, misalnya saja infeksi menular seksual, infertilitas, atau prematuritas.

Cara Menjaga Keseimbangan pH Vagina

Supaya pH vagina Anda tetap seimbang, Anda dapat melakukan berbagai hal ini:

  • Bersihkan Area Kewanitaan dengan Benar

Basuh vulva dengan air hangat. Jika ingin pakai sabun, pilih yang lembut, tanpa pewangi, dan tidak mengandung gliserin. 

  • Hindari Melakukan Douching

Ini masih berhubungan dengan cara membersihkan area kewanitaan. Hindarilah melakukan douching. Jika ingin membersihkan area intim, lakukan seperti langkah di atas.

Artikel lainnya: Tips Mengatasi Gatal pada Miss V Secara Alami 

  • Rutin Ganti Pembalut atau Tampon Saat Haid 

Hindari paparan berkepanjangan antara darah haid yang basa dengan vagina yang asam. Pembalut atau tampon yang tidak diganti terlalu lama juga dapat menyebabkan vaginitis (peradangan pada vagina).

  • Gunakan Kondom Saat Berhubungan Seksual.

Opsi ini sesuai untuk Anda yang ingin menunda kehamilan, namun tetap ingin berhubungan intim dengan rutin. Penggunaan kondom juga memberikan perlindungan terhadap infeksi menular seksual.

  • Konsumsi Probiotik

Makanan yang mengandung bakteri probiotik Lactobacillus acidophilus dapat membantu mencegah infeksi vagina dan menyeimbangkan pH. Cobalah konsumsi yoghurt dengan rutin.

  • Pilih Pakaian Dalam yang Sesuai

Pakaian dalam dan bawahan yang tidak ketat serta berbahan katun sangat membantu sirkulasi udara yang baik di area kewanitaan Anda. Hal ini turut menciptakan lingkungan yang sesuai untuk pH vagina yang sehat.

Dengan mengetahui beberapa fakta mengenai pH vagina yang disebutkan di atas, diharapkan Anda bisa lebih peduli terhadap kesehatan dan kebersihan area kewanitaan Anda.

Jagalah keseimbangan pH vagina dalam rentang 3.8-4.5, karena ini sangat penting untuk mencegah risiko infeksi bakteri, jamur, maupun parasit. 

Apabila mengalami tanda-tanda keputihan tak normal, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter spesialis kebidanan.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar kesehatan reproduksi, gunakan fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi dengan dokter. Gratis!

[RS]

VaginaPh Vagina

Konsultasi Dokter Terkait