HomeInfo SehatKulitCara Penularan Kusta yang Perlu Anda Tahu
Kulit

Cara Penularan Kusta yang Perlu Anda Tahu

dr. Theresia Rina Yunita, 10 Sep 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Stigma di masyarakat mengenai penyakit kusta sungguh menyeramkan. Bagaimana sebenarnya cara penularan kusta?

Cara Penularan Kusta yang Perlu Anda Tahu

Banyak stigma yang beredar di masyarakat bahwa kusta adalah penyakit “kutukan”. Kusta dianggap penyakit yang menyeramkan dan dapat menular secara mudah. Faktanya, penularan kusta tidak semudah layaknya penularan flu sehingga semestinya orang yang menderita kusta tidak diasingkan dalam masyarakat. Untuk itu, penting bagi Anda untuk mengetahui cara penularan kusta.

Penyakit kusta atau penyakit lepra disebut juga Morbus Hansen. Nama ini diambil sesuai Dr. Gerhard Armauwer Hansen yang menemukan kuman kusta pada tahun 1874. Infeksi kulit bersifat kronis disebabkan kuman Mycobacterium leprae. Jika tidak diobati, kusta dapat menyebabkan kerusakan pada saraf, kulit, mata dan deformitas pada anggota gerak.

Diagnosis  kusta dapat didasarkan pada gejala yang dimiliki. Namun, diagnosis secara klinis tetap yang terpenting. Hasil pemeriksaan bakteri di laboratorium atau rumah sakit memerlukan waktu yang paling sedikit 15-30 menit.

Adapun pemeriksaan sel memerlukan 3-7 hari. Jika masih memungkinkan, Anda juga dapat melakukan tes lepromin untuk membantu penentuan tipe kusta. Meskipun begitu, hasilnya baru dapat diketahui setelah 3- 4 minggu. Penentuan tipe kusta sangat penting untuk menentukan cara pengobatan.

Kenali Gejala Kusta

Sebanyak 95 persen masyarakat telah memiliki kekebalan terhadap kusta, sehingga walaupun kuman kusta berkeliaran tidak akan tertular dengan mudah. Kusta ditularkan melalui kontak langsung dan saluran pernafasan.

Walaupun menular melalui pernapasan, orang yang terkena kuman ini rata-rata akan sembuh sendiri karena memiliki kekebalan tadi. Hanya sedikit sekali yang menimbulkan gejala atau sakit hingga membutuhkan pengobatan.

Gejala kusta yang paling sering muncul adalah sebagai berikut:

  • Adanya bercak pada kulit, dapat berupa hipopigmentasi seperti panu atau kemerahan.
  • Bercak semakin lama semakin melebar.
  • Muncul mati rasa pada kulit yang mengalami bercak.
  • Selain mati rasa, kelenjar keringat pada daerah bercak tidak aktif.
  • Terdapat pelebaran saraf, terutama pada saraf ulnaris, medianus, aulicularis magnus serta peroneus.
  • Alis rambut rontok.
  • Muka berbenjol-benjol dan tegang yang disebut facies leomina (muka singa).
  • Deformitas pada anggota gerak.
  • Kelainan pada mata.

Tidak hanya kontak langsung dan melalui pernapasan, lingkungan padat penduduk juga berisiko tinggi menularkan penyakit ini. Karena itu, jika ada kerabat atau tetangga yang berdekatan memiliki ciri-ciri penyakit kusta seperti di atas segera diedukasi untuk berobat. Kusta yang menular hanyalah kusta yang basah yang belum diobati.

Artikel Lainnya: Jangan Sepelekan, Ini Bahaya Kusta Bila Tak Ditangani dengan Tepat

Tips Penanganan Kusta

Penyakit kusta dapat disembuhkan dengan obat yang disebut MDT (Multi-Drug Therapy). Untuk tipe paucibaciler (PB) perlu waktu 6 bulan, sedangkan tipe multibaciler (MB) lebih lama, yaitu sekitar 1 tahun.

Penderita kusta yang diobati dini sebelum timbulnya cacat, akan sembuh sempurna. Selain itu edukasi juga diperlukan. Misalnya, mengedukasi agar penyandang kusta menjaga kelembapan kulit sehingga tidak mudah terluka, dan menggunakan alas kaki ke mana pun untuk mencegah luka pada kaki.

Kusta yang dalam pengobatan tidak berisiko menularkan kuman Mycobacterium leprae, sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Hal ini karena satu kali saja minum obat, kuman di dalam tubuhnya akan kehilangan kemampuan untuk menularkan kepada orang lain.

Pengobatan ini memiliki angkat keberhasilan hingga 99,9 persen. Obat-obatan ini juga disediakan pemerintah secara gratis, sehingga dengan mudah didapatkan di seluruh Indonesia.

Jadi sudah tidak ada alasan untuk mengasingkan orang dengan penyakit kusta. Itu karena cara penularan kusta tidak semudah yang dikira. Justru, Anda harus mengedukasi penderita kusta dan membawanya berobat agar tidak menular lebih jauh.

[HNS/ RVS]

Penyakit Menularkulitpenyakit kulitHari Kusta SeduniaPenularan KustaCara Penularan KustaKusta

Konsultasi Dokter Terkait