HomeInfo SehatPernapasanSering Membakar Sampah Bisa Kena Infeksi Paru?
Pernapasan

Sering Membakar Sampah Bisa Kena Infeksi Paru?

Ayu Maharani, 17 Jan 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Khawatir terkena infeksi paru gara-gara tetangga sebelah sering membakar sampah? Jangan buru-buru panik dahulu, cari tahu faktanya di sini.

Sering Membakar Sampah Bisa Kena Infeksi Paru?

Sampah yang menumpuk di sekitar rumah memang cukup menjengkelkan, apalagi jika petugas sampah kompleks Anda belum datang untuk mengangkut sampah. Alhasil, beberapa tetangga memutuskan untuk meminimalkan jumlah sampah yang sudah menumpuk di rumah mereka dengan cara membakarnya. Padahal saat sampah dibakar, asapnya akan sangat mengganggu dan bahkan bisa membuat infeksi paru! Eh, tapi tunggu dulu, memangnya benar bahwa asap pembakaran sampah bisa sampai bikin infeksi paru seseorang?

Membakar sampah picu infeksi paru?

Asap pembakaran sampah memang bisa membuat udara sekitar menjadi berpolusi. Tak cuma berpolusi, lingkungan yang berada di area pembakaran sampah juga menjadi panas dan bikin tak nyaman. Kendati demikian, menurut dr. Atika dari KlikDokter, asap pembakaran sampah tidak sampai membuat seseorang terkena infeksi paru.

“Ketika seseorang membakar sampah, asapnya memang bisa mengganggu dan membuat orang sekitarnya tak nyaman. Tetapi bukan berarti asap tersebut langsung bisa membuat seseorang terkena infeksi paru, apalagi jika berlangsung sesekali saja dan Anda berada di dalam rumah,” kata dr. Atika.

Namun, dia menambahkan, hati-hati bagi penderita asma, karena asma bisa kambuh ketika ia menghirup polusi tersebut. Meski tidak sampai mengalami infeksi paru, asap pembakaran sampah bisa memperparah gejala atau membuat kekambuhan pada penderita asma.

Penderita asma umumnya memiliki sensitivitas pernapasan yang berbeda dari orang kebanyakan. Sebab, saluran pernapasan mereka lebih mudah meradang ketika terpapar pemicu (alergen), apalagi jika mereka berada di udara panas dan lembap (asap pembakaran sampah bikin udara sekitar menjadi panas, lembap, dan berpolusi).

Hal itu turut dibenarkan American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine bahwa udara panas dapat menyebabkan batuk dan sesak napas yang cukup parah, khususnya bagi penderita asma.

Saat udara panas menyerang, penderita asma akan mudah mengalami stres sehingga bisa memengaruhi fisiologi saluran pernapasan mereka dan menyebabkan kekambuhan sesak napas. Udara yang memanas dan tingkat kelembapan yang tinggi juga menjadi lahan subur untuk berkembanganya tungau, jamur, dan polutan.

Bahkan, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Asthma melaporkan, ketika suhu udara mencapai 86 derajat Fahrenheit (30 derajat Celsius), kunjungan ke rumah sakit pediatrik untuk gejala asma meningkat sebanding dengan jumlah unsur karbon di udara.

Cara meminimalkan efek bagi penderita asma

Sebenarnya, ketika penderita asma berada di lingkungan yang kebetulan ada proses pembakaran sampah, bukan berarti penderita asma pasti mengalami kekambuhan. Hanya saja, semakin banyak asap yang dihasilkan, semakin tinggi pula risiko penderita asma mengalami kekambuhan. Untuk itu, agar penderita asma bisa meminimalkan efek negatif dari asap pembakaran tersebut, ada beberapa hal yang bisa diterapkan, yaitu:

  • Tetaplah tenang. Ketika penderita asma membuat tubuhnya serileks mungkin, kemungkinan untuk kambuh juga akan semakin kecil. Kendurkan juga segala pakaian atau kenakan pakaian yang longgar supaya laju napas penderita asma tidak terhambat.
  • Lalu, siapkanlah inhaler. Inhaler akan membuka saluran udara untuk membantu Anda bernapas lebih mudah.
  • Jika kekambuhan asma terjadi, menurut dr. Nadia Octavia dari KlikDokter, hentikan segala kegiatan yang Anda lakukan. Lalu, duduklah dengan tegak agar Anda bisa bernapas dengan lebih baik. “Hindari posisi membungkuk ataupun berbaring. Kedua posisi tersebut dapat membuat saluran pernapasan makin tersumbat dan serangan asma bisa kambuh” ujar dr. Nadia.
  • Pindahlah ke ruangan ber-AC yang sejuk.
  • Bila keadaannya memungkinkan, pergilah sementara dari lingkungan yang terkena polusi asap pembakaran. Lalu, kembalilah saat pembakaran sudah selesai dan asapnya menghilang.

Membakar sampah memang tidak sampai membuat Anda terkena infeksi paru, tetapi bisa memicu gejala asma kambuh. Jadi sebaiknya, rundingkanlah bersama tetangga alternatif lain untuk menghilangkan sampah yang menumpuk ketimbang membakarnya. Itu karena asap pembakaran bisa menambah polusi udara yang bisa mengganggu kesehatan warga sekitar. Bagi yang tidak mengidap asma, Anda juga bisa mengenakan masker saat sedang ada pembakaran sampah supaya polutannya tidak langsung terhirup dan membuat Anda batuk-batuk.

[HNS/ RVS]

Polusi Udarasesak napasInfeksi paruGejala Asmamembakar sampahAsmaAsap Pembakaran

Konsultasi Dokter Terkait