HomeInfo SehatSarafTanda dan Gejala Ketergantungan Sabu seperti Dialami Aris Idol
Saraf

Tanda dan Gejala Ketergantungan Sabu seperti Dialami Aris Idol

dr. Nadia Octavia, 17 Jan 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Terbukti mengonsumsi narkoba jenis sabu, Aris Idol diciduk polisi. Kenali gejala seseorang mengalami ketergantungan sabu.

Tanda dan Gejala Ketergantungan Sabu seperti Dialami Aris Idol

Pada Selasa (15/1) dini hari lalu, Aris Idol yang merupakan jebolan dari ajang pencarian bakat salah satu stasiun televisi, diberitakan tertangkap menggunakan narkoba jenis sabu di sebuah apartemen di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan.

Seperti dilansir dari Liputan6.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyatakan kepada wartawan bahwa Rabu (16/1/2019), pria bernama lengkap Januarisman Runtuwene ini ditangkap dengan barang bukti satu bungkus plastik bening berisi serbuk menyerupai kristal. Serbuk kristal tersebut sebanyak 0,23 gram dan disita bersama dengan 1 unit alat isap sabu (bong) serta 5 unit HP.

Dari hasil tes urine, pemenang ajang pencarian bakat menyanyi pada tahun 2008 ini positif mengonsumsi narkoba. Dari barang bukti yang disita tersebut, polisi menyatakan bahwa barang tersebut adalah narkoba jenis sabu.

Yang perlu Anda ketahui tentang narkoba jenis sabu

Sabu atau secara medis dikenal dengan metamfetamin merupakan suatu obat psikostimulan yang menghasilkan efek hampir mirip dengan kokain dan obat medis metilfenidat. Obat ini digunakan untuk penderita ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) atau seseorang yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif pada dewasa. Meski demikian, obat ini sangat jarang diresepkan dokter karena sering disalahgunakan.

Secara ilegal, sabu dijual dalam bentuk pil, bubuk atau kristal. Penggunaannya bisa mengonsumsinya dengan cara ditelan, dihisap melalui hidung, disuntikkan ataupun dihisap menggunakan alat seperti bong. Orang yang mengonsumsinya akan merasakan sensasi halusinasi yang bersifat rekreasi.

Seperti halnya obat stimulan lainnya, sabu dapat meningkatkan kadar dopamin, norepinefrin dan serotonin di otak, yang menghasilkan perasaan bahagia. Saat zat metamfetamin atau sabu ini dihisap, akan langsung masuk ke paru-paru, peredaran darah dan segera masuk ke otak.

Karena sabu bersifat stimulan, maka dapat menghasilkan efek euforia atau kebahagiaan berlebih yang diikuti dengan peningkatan energi dan fokus. Efek ini biasanya bertahan selama kurang lebih 12 jam.

Selain itu tanda dan gejala yang dapat muncul pada orang dengan ketergantungan sabu antara lain:

  • Meningkatnya energi dan mania
  • Meningkatnya tekanan darah dan denyut jantung
  • Meningkatnya suhu tubuh (hingga kadar yang membahayakan)
  • Berkeringat hebat
  • Nafsu makan menurun
  • Insomnia (sulit tidur)
  • Paranoid (ketakutan berlebihan)
  • Tremor dan menggemeretakkan rahang
  • Terobsesi fokus mengerjakan suatu hal yang repetitif

Dampak konsumsi sabu

Penggunaan sabu dalam jangka panjang dapat berakibat buruk tak hanya bagi fisik, tetapi juga bagi kesehatan mental. Efek penggunaan jangka panjang penyalahgunaan sabu antara lain:

  • Kerusakan otak (neurotoksik)
  • Paranoid, ansietas (gangguan cemas) dan insomnia
  • Kerusakan gigi
  • Infeksi dan luka pada kulit
  • Stroke
  • Kerusakan hati, paru dan ginjal
  • Cacat janin jika digunakan oleh wanita hamil
  • Halusinasi dan psikosis
  • Kematian

Dalam suatu penelitian yang dilakukan pada hewan, disebutkan bahwa kerusakan akibat dampak jangka panjang penggunaan sabu hampir mirip dengan kerusakan otak pada pasien Parkinson dan Alzheimer.

Sementara itu efek paranoid dan gangguan cemas yang disebabkan oleh sabu juga akan berlangsung lama, meski pengguna sudah tak lagi mengonsumsinya.

Selain itu, pengguna sabu juga berisiko tinggi untuk terkena penyakit yang menular melalui darah seperti hepatitis B, C dan HIV karena berbagi jarum suntik. The National Institute on Drug Abuse di Amerika Serikat juga melaporkan bahwa penggunaan sabu meningkatkan risiko HIV/AIDS dan gejala yang dialami nantinya juga bisa lebih parah dibandingkan orang yang tidak menggunakan narkoba.

Pada beberapa kasus penggunaan sabu, ditemukan gejala kejang dan percobaan bunuh diri yang berujung pada kematian.

Konsumsi sabu seperti yang dilakukan oleh Aris Idol memang dapat menimbulkan berbagai gejala ketergantungan di atas. Meskipun hanya sekadar mencoba saja, penggunaan sabu maupun narkoba jenis lainnya tidak dibenarkan, karena dapat menimbulkan berbagai efek buruk bagi tubuh. Jadi, jauhi narkoba untuk hidup yang lebih baik.

[NP/ RVS]

HalusinasiKerusakan GigiParanoidNarkobaSabuKerusakan OtakAris IdolMetamfetaminketergantungan sabudampak konsumsi sabuStroke

Konsultasi Dokter Terkait