HomeIbu Dan anakKesehatan BayiBayi Cegukan, Gejala Penyakit Apa?
Kesehatan Bayi

Bayi Cegukan, Gejala Penyakit Apa?

Krisna Octavianus Dwiputra, 07 Jan 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Cegukan bisa saja terjadi ketika bayi sedang tidur, makan, atau menyusu. Apakah keluhan itu merupakan gejala dari penyakit tertentu?

Bayi Cegukan, Gejala Penyakit Apa?

Jangan kira cegukan hanya bisa terjadi pada anak-anak atau orang dewasa saja. Nyatanya, bayi yang berusia di bawah satu tahun atau baru lahir pun juga bisa mengalaminya.

Ketika mendapati bahwa si Kecil yang belum bisa apa-apa sedang cegukan, Anda sebagai orang tua mungkin akan langsung panik bukan kepayang. Hal tersebut lantaran cegukan sering dianggap sebagai sebuah gejala yang bisa mendatangkan dampak buruk pada bayi. Namun, menurut dr. Adeline Jaclyn dari KlikDokter bayi cegukan merupakan bagian dari perkembangan yang normal pada bayi.  

“Cegukan pada bayi bisa disebabkan karena kontraksi diafragma dan menutupnya korda vokalis dengan cepat,” katanya.

Di sisi lain, lanjut dr. Adeline, cegukan pada bayi juga dapat dipengaruhi oleh kondisi saluran cerna yang belum berkembang dengan sempurna.

“Orang tua tidak perlu khawatir berlebihan, karena itu (cegukan) tidak membahayakan. Bayi Anda masih bisa tidur walau mengalami cegukan. Jarang sekali cegukan menggangu pernapasan bayi,” tegas dr. Adeline.

Tips meredakan cegukan pada bayi

Jangan kepalang panik dan khawatir berlebihan. Akan lebih baik bila Anda melakukan hal-hal berikut sebagai upaya meredakan cegukan pada bayi:

  • Buat bayi serdawa

Serdawa mampu membantu menghilangkan gas yang mungkin menjadi penyebab cegukan pada bayi. Untuk membuat bayi bisa melakukannya, Anda bisa menempatkan si Kecil pada posisi tegak. Lalu, tepuk dengan lembut punggung bayi Anda.

  • Kurangi udara yang tertelan saat menyusui

Selain karena aktivitas makan dan minum, cegukan pada bayi juga bisa terjadi karena terlalu banyak "menelan" udara. Untuk mencegahnya, saat menyusui, pastikan posisi bibir bayi menyesuaikan bentuk puting Anda secara keseluruhan. Dengan demikian, udara tidak akan masuk bersamaan dengan isapan yang dilakukan bayi.

Sementara itu, bagi bayi yang menyusu dengan botol, angkat botol sampai posisi 45 derajat. Selain itu, posisikan si Kecil duduk di pangkuan Anda ketika diberi makan, sehingga dapat mencegah udara masuk ke dalam lambung.

  • Alihkan perhatian bayi

Cegukan bisa dihentikan dengan cara mengalihkan perhatian bayi Anda. Untuk ini, Anda bisa membuat bayi tertawa. Anda juga bisa melakukan sesuatu yang aneh sehingga mereka lupa dengan cegukan yang sedang dialaminya.

  • Ubah posisi menyusui

Jika bayi Anda cegukan saat sedang menyusu, lakukan perubahan posisi menyusui. Kemudian, cobalah untuk menyusui bayi Anda kembali sampai cegukannya hilang.

Jika sudah mengubah posisi dan kembali menyusui namun bayi tetap cegukan, hentikan aktivitas menyusui. Lalu, posisikan bayi dengan tegak dalam pelukan Anda. Kemudian, tepuk dengan lembut punggung bayi. Posisi ini sama seperti saat ingin merangsang bayi untuk serdawa.

  • Porsi makan lebih kecil

Jika bayi Anda sudah memasuki masa MPASI (Makanan Pendamping ASI), berikan asupan dengan porsi lebih kecil tapi sering. Makan sekaligus banyak bisa membuat bayi cegukan.

Sedangkan, jika masih menyusui, cobalah untuk menyusuinya secara perlahan. Dengan begitu, bayi tidak akan tersedak dan mengalami cegukan.

  • Pijat alis bayi

Menurut dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, memijat lembut bagian alis bayi dapat membantu menenangkannya. Nantinya, cegukan dapat hilang dengan sendirinya.

Sekarang sudah jelas bahwa cegukan pada bayi bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Kendati begitu, orang tua harus tetap berupaya agar cegukan pada bayi bisa segera hilang. Apabila cegukan menetap dan tak kunjung hilang dalam beberapa hari, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

[NB/ RVS]

Tumbuh Kembang Anakpola asuhBayiSaluran cernaBayi CegukanCegukan

Konsultasi Dokter Terkait