HomeInfo SehatSarafMana Lebih Berbahaya, Stroke atau Parkinsonisme Vaskular?
Saraf

Mana Lebih Berbahaya, Stroke atau Parkinsonisme Vaskular?

dr. Melyarna Putri, 04 Jan 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Penyakit parkinsonisme vaskular mulai sering terdengar beberapa waktu belakangan ini. Dibandingkan dengan stroke, mana lebih berbahaya?

Mana Lebih Berbahaya, Stroke atau Parkinsonisme Vaskular?

Penyakit parkinsonisme vaskular yang dialami Presiden Amerika Serikat, George H.W. Bush bagai membuka tabir penyakit baru berbahaya yang dapat mengancam nyawa manusia. Timbul pertanyaan, dibandingkan penyakit stroke yang selama ini menjadi momok penyakit saraf, mana yang lebih berbahaya?

Meskipun namanya parkinsonisme, ini tidaklah sama dengan penyakit Parkinson. Dinamakan demikian karena gejala parkinsonisme vaskular mirip dengan Parkinson, yaitu sering disebut dengan Tremor (T), Rigiditas (R), Akinesia(A) , dan Postural Imbalance(P) atau disingkat TRAP.

  • Tremor

Tremor yang terjadi pada Parkinson adalah resting tremor, yaitu gerakan anggota tubuh (kepala, tangan, dan kaki) ketika sedang tidak beraktivitas.

  • Rigiditas

Penderita mengalami kekakuan otot, baik otot anggota gerak maupun otot wajah, sehingga sering disebut berwajah topeng.

  • Akinesia

Akinesia artinya melambat, sehingga gerakan apapun, baik kasar (misalnya berjalan) maupun gerakan halus (misalnya menulis), akan mengalami perlambatan.

  • Postural imbalance

Penderita Parkinson akan mengalami gangguan fungsi keseimbangan tubuh sehingga lebih mudah jatuh.

Parkinsonisme vaskular disebabkan sumbatan pembuluh darah, paling sering oleh stroke. Sementara itu, Parkinson ada dua jenis, yakni primer dan sekunder. Parkinson primer belum diketahui penyebab pastinya hingga kini, sedangkan Parkinson sekunder antara lain disebabkan trauma atau kecelakaan pada daerah kepala atau tumor di daerah kepala.

Mana lebih berbahaya, stroke atau parkinsonisme vaskular?

Keduanya sama-sama berbahaya. Sebab, parkinsonisme vaskular penyebabnya adalah stroke. Sedikit berbeda dengan parkinsonisme vaskular - yang disertai gejala TRAP - gejala stroke yang dialami penderita akan sesuai dengan lokasi saraf yang terganggu saat terjadi penyumbatan pembuluh darah.

Otak terbagi atas beberapa bagian, dimana setiap bagian akan memiliki fungsinya masing-masing. Misalnya, bagian gyrus frontalis inferiorberfungsi mengatur fungsi bicara. Jadi, ketika terjadi stroke dan sumbatan di pembuluh darah memperdarahi bagian gyrus tersebut, terjadilah gangguan bicara.

Bisa saja, parkinsonisme vaskular juga disertai gejala stroke lain, seperti tidak bisa menahan buang air kecil dan buang air besar bila sumbatan pembuluh darahnya juga mengenai di bagian lain.

Mencegah stroke dan parkinsonisme vaskular

Kedua kondisi ini, baik stroke maupun parkinsonisme vaskular, dapat dicegah dengan gaya hidup yang sehat. Faktor risiko yang meningkatkan kedua kondisi ini antara lain kegemukan, tekanan darah tinggi, profil lipid darah (kolesterol, HDL, LDL, trigliserida) tidak normal, merokok, jarang beraktivitas fisik, gula darah tinggi, dan memiliki riwayat keluarga dengan sumbatan pembuluh darah.

Bila usia Anda masih 20-40 tahun, pencegahan kedua penyakit ini dapat dilakukan dengan :

1. Menghentikan kebiasaan merokok.

2. Bagi yang memiliki berat badan berlebih, seharusnya mengurangi berat badan. Indeks massa tubuh (IMT) normal bagi orang Indonesia yaitu 18.5-22.9 kg/m2. IMT dapat dihitung melalui rumus :

Berat badan (kg) : (tinggi badan (m)2)

Menurunkan berat badan dapat dilakukan dengan menurunkan asupan kalori harian. Perbanyak asupan sayur, buah, dan serat lainnya. Konsultasikan program penurunan berat badan Anda dengan dokter spesialis gizi klinik.

3. Mulailah secara rutin beraktivitas fisik, sebisa mungkin pilih kegiatan yang membuat Anda lebih aktif secara fisik. Kurangi aktivitas  duduk yang kurang perlu seperti menonton televisi atau main HP.

4. Olahraga teratur sebanyak 3-4 kali dalam seminggu, setiap kalinya dilakukan minimal 30 menit. Jenis olahraga yang dapat dilakukan misalnya lari, jalan cepat, dan bersepeda.

5. Lakukan cek kesehatan rutin setidaknya 3 tahun sekali

Bila usia Anda berusia 50-an, pencegahan saat ini harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan Anda terkini. Lakukan cek kesehatan ke dokter dan tanyakan pencegahan yang dapat dilakukan. Beberapa orang membutuhkan obat yang mengencerkan darah untuk mencegah terjadinya sumbatan. Selain itu, di usia ini beberapa dari Anda sudah mulai mengalami keluhan nyeri sendi, terutama lutut. Oleh karena itu, pemilihan jenis olahraga yang tepat menjadi penting.

Gejala stroke dan parkinsonisme vaskular yang menurunkan kualitas hidup dapat terjadi selama bertahun-tahun. Selain itu, semakin memburuknya dua penyakit ini juga dapat terjadi seiring bertambahnya usia. Mencegah lebih penting daripada mengobati bukan? Karena itu dari sekarang, mulailah gaya hidup sehat dan tinggalkan pola hidup yang meningkatkan risiko penyakit di masa mendatang.

[HNS/ RVS]

penyakit sarafPenyebab StrokeGejala Strokegangguan sarafParkinsonisme VaskularGejala Parkinsonisme VaskularStroke

Konsultasi Dokter Terkait