Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeIbu Dan anakKesehatan BayiPahami Arti Tangisan Bayi Anda
Kesehatan Bayi

Pahami Arti Tangisan Bayi Anda

dr. Nadia Octavia, 02 Jan 2019

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Anda kebingungan karena si Kecil menangis terus-menerus? Ketahui arti tangisan bayi dengan menyimak pemaparan berikut ini.

Pahami Arti Tangisan Bayi Anda

Bagi Anda yang baru saja menjadi seorang ibu mungkin sering kali menemui situasi dimana si Kecil tiba-tiba menangis. ASI sudah diberikan, popoknya juga tidak basah, namun ia masih saja menangis. Tangisan bayi bisa menandakan banyak hal. Inilah yang perlu Anda ketahui.

Tangisan bayi merupakan cara bayi untuk berkomunikasi mengenai kebutuhannya, meminta perhatian dari Anda atau cara ia untuk mengungkapkan apa yang sedang dirasakan. Namun sering kali orang tua dibuat bingung apa arti dari tangisan buah hatinya.

Makna tangisan buah hati Anda

Jangan panik ketika si Kecil terus menerus menangis, meski Anda merasa sudah memenuhi kebutuhan dasarnya. Yang dapat Anda lakukan adalah tetap tenang dan memahami beberapa alasan tersering mengapa anak menangis:

  1. Lapar merupakan alasan tersering mengapa bayi Anda menangis. Solusinya tentu dengan memberinya makan atau susu.
  2. Haus juga merupakan alasan tersering lainnya. Bayi yang minum susu formula cenderung lebih mudah haus. Selain itu, cuaca yang panas juga turut memengaruhinya. Jika Anda kesulitan untuk memberikan susu, setidaknya berikan si Kecil air putih.
  3. Nyeri dapat menjadi salah satu penyebabnya. Bayi yang sedang mengalami nyeri cenderung menangis dengan lengkingan dan raungan. Namun, penyebabnya sering kali sulit untuk diketahui karena bayi belum bisa berbicara. Nyeri yang dialami bayi biasanya disebabkan oleh:
    • Udara yang terjebak di dalam usus setelah diberi makan. Cobalah untuk membuatnya bersendawa dengan menggendongnya pada dada Anda dan letakkan kepalanya pada sisi bahu Anda lalu gosok punggungnya secara perlahan.
    • Kolik juga dapat menyebabkan nyeri pada bayi di usia 3 bulan pertama. Kolik merupakan suatu serangan nyeri perut yang terjadi karena adanya kontraksi spasmodik pada usus. Penyebabnya bisa berupa menelan udara yang berlebih, makan terlalu cepat, makan atau minum berlebihan, hingga alergi susu. Untuk meredakan nyeri akibat kolik, cobalah peluk bayi Anda dan berikan ia air hangat untuk diminum.
    • Infeksi telinga dan tenggorokan juga dapat menyebabkan nyeri dan demam pada bayi.
  1. Bayi sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Jika cuaca terlalu dingin misalnya, bayi Anda tentu akan menangis. Bawalah ia ke ruangan yang hangat dan berikan selimut atau pakaian berlapis. Anda juga bisa sembari memeluknya.
  2. Bayi juga akan menangis bila popoknya basah, kotor atau bila ia mengalami ruam popok. Segeralah mengganti popoknya. Bila diperlukan, oleskan krim pereda ruam popok, sesuai petunjuk dokter.
  3. Suara yang keras atau cahaya terlalu terang yang memapar langsung pada wajah bayi dapat membuat ia ketakutan. Bayi yang ditinggal sendirian di ruangan gelap juga akan menangis karena ia merasa sendirian dan ditinggalkan.
  4. Jika bayi Anda mulai berusia 6 bulan, ia dapat mulai menangis jika tidak diberikan yang ia inginkan. Karena pada usia ini ego dan kepribadian bayi mulai terbentuk dan ia mulai menunjukkan apa yang ia sukai dan tidak sukai.
  5. Sedangkan menginjak 9 bulan, bayi dapat mulai menunjukkan tanda-tanda kecemburuan. Bayi Anda mungkin mulai menangis jika Anda menggendong bayi lain. Tangisan berlebih pada usia ini sering kali dikarenakan kebutuhan bayi akan kenyamanan, kasih sayang dan keamanan.

Arti dari tangisan bayi ternyata bisa bermacam-macam, bukan sekadar tentang popok dan ASI saja. Sebagai orang tua atau pengasuh, Anda perlu tahu kebiasaan si Kecil agar dapat memahami keinginannya. Ketahui juga kebutuhan bayi sesuai dengan usianya. Bayi biasanya akan menangis bila kebutuhan primernya tidak terpenuhi. Selain itu, alasan - alasan di atas bisa menjadi penyebabnya.

[NP/ RVS]

Tangisan BayiOrang TuaBayiAnakKolikRuam Popok

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter