Kanker

6 Faktor Risiko Leukemia yang Dialami Dian Pramana Poetra

dr. Resthie Rachmanta Putri. M.Epid, 28 Des 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Musikus era 80-an Dian Pramana Poetra, meninggal dunia akibat leukemia. Apa saja faktor risiko pencetus penyakit kanker darah tersebut?

6 Faktor Risiko Leukemia yang Dialami Dian Pramana Poetra

Berpulangnya musisi senior Dian Pramana Poetra mendatangkan duka di hati para seniman Indonesia dan para pecinta musik. Dilansir dari liputan6.com, rekan duet Deddy Dhukun tersebut mengembuskan napas terakhirnya setelah dirawat di rumah sakit akibat leukemia.

Leukemia yang diderita oleh Dian Pramana Poetra sangat mengejutkan banyak orang. Bahkan pihak keluarga baru mengetahui adanya penyakit tersebut saat sang musisi menjalani perawatan di rumah sakit.

Agar Anda bisa lebih mewaspadai penyakit kanker darah ini, kenali beragam faktor risiko pencetus leukemia, seperti yag dipaparkan di bawah ini.

Beragam faktor risiko munculnya leukemia

Selain gejalanya yang memang sering datang secara tiba-tiba dan memburuk secara mendadak, hingga kini, penyebab leukemia belum diketahui dengan pasti. Namun, ada beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan seseorang mengalami penyakit kanker darah ini. Di antaranya adalah:

1. Paparan asap rokok

Paparan asap rokok yang terjadi setiap hari dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami leukemia, khususnya leukemia akut jenis mieloid (acute myeloid leukemia). Studi menemukan bahwa seseorang yang terpapar asap rokok memiliki risiko 1,5-2 kali lipat untuk mengalami leukemia dibandingkan orang yang tidak terpapar asap rokok.

Risiko tersebut bukan hanya berlaku bagi perokok aktif saja, melainkan juga untuk perokok pasif yang menghirup asap rokok dari orang lain di sekitarnya.

2. Kelainan darah yang dimiliki

Jika seseorang mengidap kelainan darah tertentu, sel-sel darahnya sewaktu-waktu bisa bertransformasi menjadi leukemia. Salah satu kondisi yang sering menjadi leukemia adalah sindrom mielodisplasia (myelodysplastic syndrome/ MDS).

MDS merupakan kelainan darah yang ditandai dengan produksi berlebihan dari salah satu atau beberapa jenis sel darah. Penyakit ini sering kali tidak bergejala dan baru diketahui saat penderitanya melakukan pemeriksaan darah di laboratorium. Satu dari tiga penderita MDS akan berubah mengalami leukemia akut yang sangat mematikan.

3. Radiasi dan kemoterapi

Di satu sisi, radiasi dan kemoterapi merupakan jenis pengobatan yang digunakan untuk memberantas sel darah putih yang ganas pada penyakit leukemia.

Namun di sisi lain, radiasi dan kemoterapi di masa lalu juga bisa menyebabkan seseorang lebih rentan mengalami leukemia, khususnya leukemia kronik jenis limfositik (chronic lymphocytic leukemia/ CLL).

Selanjutnya

4. Paparan benzena

Benzena merupakan salah satu senyawa kimia yang telah diketahui berkaitan dengan leukemia. Orang yang terpapar dan menghirup zat benzena setiap hari memiliki risiko dua hingga tiga kali lipat untuk mengalami leukemia dibandingkan dengan orang yang tak terpapar benzena.

Benzena banyak ditemukan pada cat tembok, lem perekat, plastik dan polimer, serta serat nilon. Orang yang banyak terpapar dengan zat tersebut dalam pekerjaannya lebih berisiko mengalami leukemia.

5. Sering menghirup zat formaldehid

Formaldehid atau yang lebih dikenal dengan istilah formalin juga meningkatkan risiko kanker sel darah putih. Studi membuktikan bahwa orang yang terpapar formalin terus-menerus memiliki risiko dua kali lipat untuk mengalami leukemia. Salah satu pekerjaan yang rentan terpapar zat ini terus menerus adalah pekerja pengurus jenazah karena formaldehid digunakan untuk mengawetkan mayat.

6. Mengalami sindrom down

Orang yang mengalami sindrom down (atau dikenal juga dengan istilah trisomi 21) memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami leukemia, terutama saat anak-anak. Jenis leukemia yang rentan dialami penderita penyakit ini adalah leukemia akut jenis mieloid (acute myeloid leukemia) dan leukemia akut jenis limfoblastik (acute lymphoblastic leukemia).

Meski demikian, tak semua penderita leukemia memiliki salah satu faktor risiko di atas. Sebaliknya juga, tak semua orang yang memiliki faktor risiko tersebut pasti akan mengalami leukemia.

Karena penyebabnya belum diketahui dengan jelas, maka leukemia - seperti yang dialami oleh musisi Dian Pramana Poetra - juga belum dapat dicegah sepenuhnya. Namun, menjalani pola hidup sehat dengan cara mengonsumsi banyak sayur dan buah, rutin berolahraga, serta menghindari paparan asap rokok akan menurunkan risiko seseorang mengalami berbagai jenis kanker, termasuk leukemia.

[NP/ RVS]

LeukemiaFormalinkemoterapiradiasiDian Pramana Poetrabenzenakanker darah putihKanker DarahSindrom Down

Konsultasi Dokter Terkait