HomePsikologiKesehatan MentalIngin Bebas Stres? Tiru Gaya Hidup Orang Skandinavia
Kesehatan Mental

Ingin Bebas Stres? Tiru Gaya Hidup Orang Skandinavia

Ayu Maharani, 26 Des 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Orang Skandinavia punya rahasia di balik kehidupan bahagia mereka. Bukan dengan menghindari stres sama sekali, tapi dengan gaya hidup ini.

Ingin Bebas Stres? Tiru Gaya Hidup Orang Skandinavia

Pada Maret 2018 lalu, dilansir dari berbagai sumber, PBB mengumumkan beberapa negara yang warganya terbebas dari stres dan memiliki tingkat kebahagiaan hidup paling tinggi. Bisakah Anda tebak negara mana saja yang memiliki tingkat kebahagiaan tinggi? Ya, negara-negara Skandinavia, seperti Finlandia, Norwegia, Denmark, Islandia, Swiss, dan Swedia, berada di posisi atas dalam daftar ini. Rahasia hidup bahagia warga di negara-negara tersebut – termasuk di Skandinavia  – ternyata terletak pada gaya hidup mereka.

Gaya hidup Lagom orang Skandinavia

Jarang terdengar terlibat sebuah konflik politik, negara Skandinavia terbukti memiliki masyarakat yang sejahtera dan kondisi emosional yang sangat stabil. Rahasia di balik itu semua rupanya adalah “Lagom”.

Dikutip dari Livestrong, Lagom merupakan seni kehidupan seimbang dan perasaan “cukup” dari orang Skandinavia. Dengan menggunakan perspektif  yang “pas-pas” saja itu, orang Skandinavia menjadi pribadi yang easy going, mudah bersyukur, tidak suka menuntut di luar batas, dan selalu berusaha untuk menjaga atau mengolah apa yang sudah dimiliki sebelumnya.

Berbeda dengan beberapa negara adidaya di belahan Eropa lain yang umumnya lebih ambisius, orang Skandinavia benar-benar menerapkan prinsip Lagom di  berbagai aspek kehidupan, meski hasilnya, negara mereka memang tidak sepopuler negara adidaya tersebut. Adapun beberapa prinsip minimalis Lagom yang bisa Anda tiru untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.

  • Lagom: tidak berlebihan dalam mengejar materi

Memiliki banyak uang bukan berarti bisa meningkatkan kebahagiaan yang sesungguhnya. Memang, ketika Anda memiliki uang banyak, Anda jadi bisa membeli apa pun yang diinginkan. Akan tetapi, karena Anda bisa membeli apa pun, Anda menjadi tidak tahu mana yang sebenarnya dibutuhkan dan mana yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Antara hal baik dan hal buruk pun akan menjadi samar karena Anda merasa bisa membeli dan mengatur semuanya. Lagi pula, biasanya, Anda juga jadi cenderung tidak menghargai apa yang sudah dimiliki sebelumnya. Jadi, muncullah rasa tak pernah puas terus-menerus, yang sebenarnya akan berujung pada ketidakbahagiaan. Beda halnya jika Anda menggunakan prinsip cukup dan seimbang dari orang Skandinavia, Anda tidak akan bekerja secara berlebih dan tetap mendapatkan kebahagiaan sejati.

  • Lagom: tidak memiliki barang terlalu banyak

Dilansir dari Livestrong, Anda bisa mengurangi stres dengan cara meminimalkan jumlah barang yang Anda miliki. Menurut pakar interior rumah sekaligus penulis buku, Donna Smallin Kuper, memiliki terlalu banyak barang di rumah bisa menyebabkan perasaan kewalahan serta tidak senang terhadap diri sendiri dan lingkungan. Oleh sebab itu, sortir kembali barang-barang yang sebenarnya tidak digunakan di rumah Anda sehingga ruang bergerak Anda lebih besar dan lega.

Bosan dengan interior rumah bukan berarti Anda langsung membeli perabotan baru, lho. Anda bisa melakukan perbaikan ataupun dekorasi ulang dengan mengubah tata letak atau mengurangi beberapa detail di sekitarnya. Intinya, kelilingilah diri Anda dengan barang yang benar dibutuhkan, memiliki penampilan yang indah, tapi tetap minimalis.

Jika ternyata Anda membutuhkan perabotan yang baru karena sudah tidak bisa diperbaiki lagi atau jumlahnya kurang untuk anggota keluarga, pikirkan juga “nasib” barang lama Anda agar tidak menumpuk di rumah, entah itu dijual atau diberikan kepada orang yang membutuhkan.

  • Lagom: mengonsumsi makanan organik yang tidak diolah dengan teknik rumit

Fisik dan psikis sangat berkaitan satu sama lain. Jika Anda menyayangi fisik Anda, seringlah mengonsumsi makanan organik seperti orang Skandinavia. Makanan tersebut juga tidak diolah dengan terlalu rumit dan lama sehingga nutrisi dan gizi makanan tetap baik.

Nah, jika Anda sehat dengan kebiasaan yang simpel seperti itu, kebahagiaan juga pasti akan terasa. Lagi pula, dengan mengonsumsi makanan organik, Anda turut mendukung terwujudnya proses kehidupan alami dari hewan ternak sehingga Anda bisa makan tanpa rasa bersalah.Selain itu, perhatikan juga cara makan Anda sehari-hari.

Tirulah kebiasaan orang Skandinavia yang makan tanpa disambi dengan kegiatan lain. Mereka akan makan dengan penuh perhatian sehingga apa yang dimakan olehnya akan habis (tidak banyak menyisakan makanan).

  • Lagom: tidak berbohong mengenai diri sendiri dan menghargai orang lain

Terkadang, Anda membohongi diri sendiri dan orang lain agar Anda terlihat “lebih” di mata mereka. Padahal, cara tersebut hanya akan membuat Anda tidak bahagia. Itulah mengapa, orang Skandinavia umumnya sangat rendah hati dan jarang membanggakan atau mengarang cerita tentang kesuksesan sesuatu.

Selain itu, kehidupan pekerjaan mereka juga terbilang jauh dari pertikaian. Sebab, orang Skandinavia sangat mengutamakan kelancaran komunikasi dan sangat menghargai pendapat serta kemampuan masing-masing.

Oleh sebab itu, jika Anda ingin meminimalkan stres di kantor, sebaiknya hindarilah pertikaian yang sebenarnya tidak perlu (hanya karena masalah beda pendapat atau selera). Pahamilah bahwa setiap orang punya pemikiran masing-masing dan tak perlu terlalu diributkan. Hargai pula kemampuan orang lain supaya mereka juga bisa menghargai apa yang Anda kerjakan.

Prinsip Lagom yang dijalani orang Skandinavia sebenarnya merupakan ajaran kehidupan yang sudah digadang-gadang sejak dulu, yakni hidup seimbang dan cukup. Jadi, menerapkan beberapa prinsip Lagom di atas diharapakan bisa membebaskan Anda dari stres dan hidup lebih bahagia seperti mereka. Cobalah gaya hidup tersebut dan rasakan perubahan positifnya. Dengan begitu, siapa tahu Indonesia bisa masuk 10 besar negara paling bahagia di dunia di kemudian hari.

[HNS/ RVS]

Gaya HidupStresbebas stresNegara Paling BahagiaMengurangi StresSkandinaviaOrang Skandinavia

Konsultasi Dokter Terkait