HomeGaya hidupDiet dan NutrisiMitos tentang Vitamin yang Tak Perlu Anda Percaya
Diet dan Nutrisi

Mitos tentang Vitamin yang Tak Perlu Anda Percaya

dr. Alberta Jesslyn Gunardi. BMedSc Hons, 15 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ada banyak mitos yang beredar tentang vitamin. Anda pun bisa ikut salah kaprah. Ketahui mitos vitamin yang tidak tepat agar Anda tak mudah terkecoh.

Mitos tentang Vitamin yang Tak Perlu Anda Percaya

Vitamin adalah salah satu asupan wajib sehari-hari. Mengapa? Nutrisi ini bermanfaat dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Saat minim asupan vitamin, tubuh akan lebih mudah terserang penyakit. Sayangnya, masih ada sederet mitos vitamin yang dipercayai masyarakat.

Di lain sisi, asupan vitamin sebenarnya dapat dengan mudah ditemukan dalam makanan sehari-hari.

Namun, untuk memastikan asupan vitamin harian terpenuhi, sebagian orang memilih mengonsumsi multivitamin.

Tidak salah memang. Namun, masih banyak masyarakat yang salah kaprah terkait konsumsi vitamin dan multivitamin.

Tak heran jika muncul mitos vitamin, yang sebenarnya tak perlu dipercayai. Yuk, kenali mitos-mitosnya agar Anda tidak keliru dan salah sangka.

Mitos Seputar Vitamin

Supaya Anda tidak salah kaprah lagi, berikut tujuh mitos vitamin yang masih banyak beredar di masyarakat:

1. Vitamin C Ampuh Melawan Flu

Banyak yang percaya bahwa manfaat vitamin C dapat mengobati flu. Hingga kini, sudah banyak penelitian yang mencari efek vitamin C dalam mencegah dan mengobati flu. Namun, penemuannya masih tidak konsisten.

Pada 2013, para peneliti menganalisis lebih dari 11.000 subjek untuk sampai pada kesimpulan yang mengecewakan bahwa vitamin C tidak menangkal pilek.

Meski demikian, hal ini berlaku bagi pelari maraton, pemain ski, dan tentara yang melakukan latihan fisik setiap hari.

Asupan nutrisi yang baik mungkin membantu Anda sembuh dari pilek sehari lebih cepat. Contohnya, ada orang dewasa yang biasanya sakit flu selama 12 hari dalam setahun.

Ketika konsumsi vitamin C setiap hari, ia hanya akan 11 hari dalam setahun mengalami flu.

Di lain sisi, mengonsumsi vitamin C setelah gejala flu muncul rupanya tidak menghasilkan efek meredakan flu.

2. Konsumsi Vitamin Dapat Mencegah Penyakit Jantung

Mitos vitamin lainnya adalah nutrisi ini dapat mencegah penyakit jantung. Para peneliti memang berharap vitamin B, C, E, dan beta-karoten dapat mencegah penyakit jantung dengan mengurangi penumpukan plak yang menyumbat dinding arteri.

Sayangnya, tidak satu pun dari harapan tersebut yang benar. Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa vitamin apa pun tidak dapat mengurangi risiko stroke atau kematian akibat penyakit jantung.

Studi ini juga meneliti delapan studi terkait beta-karoten. Peneliti menemukan, alih-alih mencegah penyakit jantung, suplemen tersebut justru meningkatkan risiko kematian.

American Heart Association lebih merekomendasikan Anda untuk mengonsumsi makanan yang bervariasi, kaya buah, sayuran, dan biji-bijian.

Artikel Lainnya: Kekurangan Vitamin A dapat Memengaruhi Kesehatan Mata

3. Vitamin Mampu Melindungi Tubuh dari Kanker

Salah satu penyebab kanker adalah radikal bebas. Radikal bebas ini merusak DNA sel tubuh sehingga menyebabkan kanker. Sementara, antioksidan sudah dikenal sebagai penangkal radikal bebas.

Lantas apakah vitamin (antioksidan) mampu menangkal kanker atau ini hanya mitos vitamin belaka?

Penelitian sejauh ini menunjukkan tidak ada manfaat dari suplemen yang mengandung vitamin untuk menangkal kanker.

Sejumlah penelitian telah mencoba dan gagal menemukan manfaatnya secara langsung untuk melindungi tubuh dari kanker.

4. Vitamin B Bisa Bikin Cepat Hamil

Mitos vitamin ini sudah jelas tak benar. Sebab, asupan vitamin B sebenarnya direkomendasikan untuk ibu hamil. Vitamin B yang dimaksud adalah vitamin B9 atau asam folat.

Seorang wanita hamil yang mengalami kekurangan asam folat dapat memiliki risiko melahirkan bayi dengan cacat lahir. Itulah sebabnya, ibu hamil harus tetap mengonsumsi multivitamin.

Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengupayakan bayi lahir dengan sehat adalah mengisi tubuh dengan asupan asam folat.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan agar Anda mengonsumsi biji-bijian guna memenuhi kebutuhan asam folat.

5. Vitamin Hanya Perlu Diminum Saat Sakit

Vitamin merupakan kebutuhan tubuh sehari-hari yang harus dipenuhi. Jadi, jangan percaya akan mitos yang mengatakan bahwa vitamin hanya perlu diminum saat sakit saja.

Artikel Lainnya: Awas, Kurang Vitamin Bisa Bikin Fungsi Otak Menurun

6. Setiap Orang Memiliki Kebutuhan Vitamin yang Sama

Ini adalah salah satu mitos vitamin yang masih banyak dipercayai. Faktanya, kebutuhan vitamin setiap orang berbeda-beda. Contoh yang paling mudah adalah vitamin D.

Vitamin D didapatkan dari berjemur matahari. Bagi orang yang bekerja di luar dan sering terpapar matahari, bisa jadi kadar vitamin D di tubuhnya normal.

Namun, bagi yang jarang terpapar matahari, kemungkinan besar mereka mengalami defisiensi vitamin D.

7. Vitamin Dapat Menggantikan Pola Makan yang Buruk

Tak ada yang menyangkal pentingnya vitamin bagi tubuh. Namun begitu, minum suplemen vitamin dan multivitamin saja tidak dapat menggantikan pola makan yang buruk dan tidak sehat.

Sebagian orang juga beranggapan bahwa makan multivitamin sudah cukup untuk melindungi tubuh dari penyakit.

Beberapa risiko penyakit akibat pola makan yang buruk adalah obesitas, diabetes, dan jantung.

Tentunya, ketiga penyakit tersebut tidak bisa dihindari hanya dengan mengonsumsi multivitamin saja.

Jangan mudah percaya mitos vitamin! Anda wajib cermat dan mencari tahu dulu kebenarannya. Lebih baik jaga kesehatan tubuh dengan konsumsi variasi makanan sehat bergizi seimbang, menghindari diri rokok dan alkohol, serta rutin berolahraga.

Jika Anda merasa memerlukan asupan vitamin, konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan solusi terbaik. Manfaatkan layanan konsultasi online bersama dokter di aplikasi KlikDokter!

(HNS/AYU)

Mitosvitamin

Konsultasi Dokter Terkait