Kehamilan

Bahaya Varises Vagina Saat Hamil

dr. Jessica Florencia, Sp.PK, 24 Jun 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Varises pada ibu hamil bisa muncul di tempat tak terduga, seperti vagina. Ketahui tentang varises vagina lebih jauh di sini.

Bahaya Varises Vagina Saat Hamil

Varises vagina adalah varises yang terjadi pada pembuluh darah vena di daerah vulva (area di sekitar vagina). Biasanya kondisi ini memang dialami oleh ibu hamil. Sekitar 20 persen ibu mengalami varises vagina saat hamil. 

Varises vagina tidak selalu menimbulkan gejala. Oleh karena itu, tidak semua ibu hamil menyadari apabila mengalami varises pada vagina.

Umumnya, varises vagina akan sembuh dengan sendirinya setelah melahirkan tanpa terapi khusus. Ibu hamil bisa mengalami varises vagina saja, tetapi bisa juga bersamaan dengan varises pada tungkai. 

Penyebab Varises Vagina pada Ibu Hamil

Penyebab varises di kemaluan atau lebih tepatnya disebut varises vagina adalah ketika ada gangguan sirkulasi darah di dalam pembuluh darah vena daerah vulva. 

Pembuluh darah vena ini bertugas untuk mengalirkan darah dari kaki dan panggul kembali ke jantung, dengan demikian melawan gravitasi. 

Ketika terjadi gangguan sirkulasi sehingga aliran darah balik ke jantung tidak lancar, darah akan menumpuk di pembuluh darah vena, kemudian pembuluh darah ini akan mulai membengkak, berliuk-liuk, dan terjadilah varises.

Artikel Lainnya: Bahaya Vaginosis Bakterialis pada Ibu Hamil

Tubuh wanita mengalami beberapa perubahan selama hamil yang meningkatkan risiko terjadinya varises vagina.

1. Meningkatknya Aliran Darah ke Daerah Panggul

Semakin banyak aliran darah berarti semakin banyak beban yang ditanggung oleh pembuluh darah vena untuk mengembalikan darah tersebut ke jantung. 

Jika beban ini tidak bisa ditanggung dengan baik oleh pembuluh darah, pembuluh darah vena tersebut bisa membengkak.

2. Membesarnya Ukuran Rahim

Rahim yang semakin membesar seiring dengan bertambahnya usia kehamilan akan menekan pembuluh darah vena di daerah vulva. 

Vena ini kemudian menjadi sempit karena terhimpit, sehingga vena semakin sulit mengembalikan darah kembali ke jantung.

3. Perubahan Hormon

Kadar hormon dalam tubuh wanita berubah saat hamil, dan perubahan ini memengaruhi dinding pembuluh darah vena. 

Pembuluh darah vena menjadi lebih elastis dan tidak sekuat sebelum hamil untuk menahan derasnya aliran darah di dalamnya. 

Hasilnya, pembuluh darah vena bisa menjadi lebih besar dan berliku-liku. 

Artikel Lainnya: Fakta Tentang pH Vagina yang Perlu Diketahui Wanita

Gejala Varises Vagina Saat Hamil

Varises vagina tidak selalu menimbulkan gejala. Tapi bisa juga menyebabkan gejala, misal daerah vulva terlihat atau terasa berbeda.

Hal-hal yang bisa ibu lihat:

  • Saluran berbentuk seperti pipa yang memanjang atau permukaan kulit yang berbenjol-benjol dan berwarna kebiruan atau keunguan. Ini adalah pembuluh darah yang membesar.
  • Saluran yang tampak berkelok-kelok atau melingkar-lingkar menjadi satu.

Hal-hal yang bisa ibu rasakan atau raba:

  • Area kulit pada vulva terasa menonjol karena ada pembuluh darah yang membesar di bawahnya. 
  • Rasa penuh, ditekan, nyeri, panas, gatal, atau tidak nyaman pada area vulva.
  • Nyeri atau rasa tidak nyaman pada paha dan punggung bagian bawah.
  • Nyeri atau rasa tidak nyaman yang makin parah jika berhubungan seksual atau berdiri terlalu lama.

Artikel Lainnya: Bolehkah Ibu Hamil Memakai Cairan Pembersih Kewanitaan?

Adakah Risiko Melahirkan dengan Varises Vagina?

Pada umumnya, varises vagina tidak menimbulkan komplikasi kehamilan dan ibu tetap dapat melahirkan secara normal, sama seperti ibu hamil tanpa varises vagina dan tanpa komplikasi yang berarti. 

Persalinan normal bisa tetap dipilih oleh karena beberapa hal:

  • Saat persalinan normal, kepala bayi yang turun bisa menekan varises vagina sehingga mengurangi risiko pecah.
  • Jika varises pecah, perdarahan dapat segera diatasi dengan prosedur sederhana oleh dokter.

Namun pada kasus tertentu, ketika varises vagina sangat besar atau terjadi penggumpalan darah akibat varises, dokter mungkin akan mempertimbangkan operasi caesar untuk menghindari risiko perdarahan besar atau emboli. 

Emboli terjadi ketika gumpalan darah dari varises lepas dan menyumbat pembuluh darah lain yang vital sehingga bisa berakibat fatal. 

Bagaimana Mengatasinya?

Varises vagina yang terjadi selama kehamilan biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam 6 minggu pasca melahirkan, sehingga pada umumnya tidak ada terapi khusus. 

Namun selama belum hilang, berikut ini beberapa hal yang dapat ibu lakukan untuk mengatasi gejala dan mencegah varises vagina memburuk. 

  • Ubah-Ubah Posisi

Hindari duduk, jongkok, atau berdiri untuk satu waktu yang lama. Pasalnya, posisi-posisi ini membuat lebih banyak darah terkumpul pada pembuluh darah vena vulva.

  • Batasi Asupan Garam

Hindari makanan yang terlalu asin karena garam membuat cairan menumpuk di dalam tubuh dan hal ini semakin membebani kerja vena.

  • Minum Banyak Cairan

Cairan yang cukup membantu melancarkan sirkulasi darah, ibu perlu minum paling tidak 8 gelas per hari. Minum banyak cairan juga membantu melancarkan buang air besar.

Artikel Lainnya: Cara Mengatasi Keputihan Saat Hamil

  • Makan Sayur dan Buah

Makan cukup sayur dan buah menjaga pencernaan tetap sehat dan mencegah konstipasi. Terus-menerus mengalami konstipasi akan menambah tekanan pada pembuluh darah di daerah vulva dan dapat memperburuk varises. 

  • Tidur dengan Posisi Menyamping ke Kiri

Posisi ini mengurangi tekanan pada pembuluh darah vulva dan mencegah varises semakin besar.

  • Gunakan Celana Khusus untuk Varises Vagina

Celana yang dirancang khusus untuk varises vagina dapat memberi topangan dan membantu mengurangi rasa nyeri dan tidak nyaman. 

  • Istirahat dan Tinggikan Posisi Kaki serta Pinggul

Tinggikan posisi kaki dan pinggul hingga lebih tinggi dari perut untuk melancarkan peredaran darah di daerah bagian bawah tubuh. 

  • Kompres Dingin

Bisa dilakukan dengan cara membungkus es dengan handuk dan ditempel pada daerah vulva untuk meredakan rasa nyeri dan tidak nyaman. 

  • Rutin Berolahraga

Olahraga rutin seperti berjalan, berenang, bersepeda statis, atau low impact aerobics membantu melancarkan peredaran darah balik ke jantung, sehingga mengurangi penumpukan darah di bagian tungkai dan vulva.

Apabila varises vagina masih ada setelah lebih dari 3 bulan pasca melahirkan, ibu dapat berdiskusi dengan dokter untuk terapi operasi atau pengikatan varises jika dibutuhkan. 

Varises vagina pada ibu hamil perlu diperhatikan dan dipantau dengan baik agar proses kehamilan serta persalinan lancar.

Yuk, #JagaSehatmu dengan membaca informasi lainnya mengenai kehamilan di aplikasi KlikDokter. Kamu juga dapat berkonsultasi dengan dokter melalui layanan Live Chat 24 jam.

[RS]

KehamilanVarises VaginaVarises

Konsultasi Dokter Terkait