Kesehatan Bayi

Begini Cara Merawat Kulit Bayi Baru Lahir

dr. Sepriani Timurtini Limbong, 27 Jul 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kulit bayi yang baru lahir masih sangat rentan. Bagaimana cara merawat kulit bayi yang baru lahir dengan benar? Ketahui lengkapnya di sini.

Begini Cara Merawat Kulit Bayi Baru Lahir

Epidermis, atau lapisan terluar kulit pada bayi baru lahir, masih sangat tipis dan belum terbentuk pelembap alami seperti pada orang dewasa. Hal ini membuat kulit bayi lebih mudah kehilangan cairannya.

Selain lebih tipis dan lebih halus, kulit bayi baru lahir juga memiliki pelindung alami yang lebih sedikit dibanding kulit orang dewasa. Kondisi demikian membuat kulit mereka lebih berisiko mengalami iritasi, kekeringan, pecah-pecah, hingga ruam.

Bayi memiliki beberapa jenis kulit, di antaranya kulit normal, kulit kering, dan kulit sensitif (atopik). Kulit bayi yang normal terasa lembut, lembap, dan bersih. Sementara, kulit bayi yang kering teksturnya cenderung kasar, bersisik, dan dapat mengelupas.

Lalu, kulit bayi yang sensitif memiliki tekstur yang sangat kering, dapat muncul bercak merah dan terasa gatal. Inilah yang membuat perawatan kulit pada bayi baru lahir memerlukan perhatian khusus. 

Yuk, cermati beberapa cara merawat kulit bayi baru lahir dalam artikel berikut. 

1. Perhatikan Cara Memandikan yang Benar

Sentuhan air yang terlalu sering dapat menghilangkan minyak pelindung alami di kulit bayi, sehingga bisa memicu kekeringan. Terlalu sering terpapar zat kimia juga bisa membangun sistem alergi pada masa yang akan datang.

Karena itu, penting bagi orang tua untuk tidak sembarangan memandikan bayi.  Perhatikan hal-hal berikut ini ketika akan memandikan bayi baru lahir:

  • Gunakan air yang tidak terlalu panas (suhu ideal 37,5-40 derajat Celsius).
  • Gunakan sabun cair khusus bayi tanpa antiseptik, memiliki pH seimbang (4,5–5,5), hipoalergenik, dan mengandung pelembap. Jenis sabun tersebut dapat digunakan pada bayi dengan jenis kulit normal, kering, maupun sensitif.
  • Gunakan sampo khusus bayi yang lembut.
  • Pilih juga sampo yang dapat melindungi kulit kepala dari kekeringan dan iritasi ringan.
  • Mencuci rambut dapat dilakukan setiap hari untuk membersihkan kulit kepala bayi baru lahir yang biasanya kering dan mengelupas seperti ketombe.
  • Setelah bayi selesai mandi, jangan lupa dikeringkan dengan handuk lembut.
  • Oleskan pelembap tanpa wewangian pada kulit bayi. Intensitas pemakaian dapat ditingkatkan bila kulit bayi cenderung kering ataupun sensitif. Sebaiknya gunakan pelembab jenis krim dibandingkan losion agar meminimalkan kemungkinan iritasi.

Artikel Lainnya: Berbagai Masalah Kulit yang Sering Dialami Bayi

2. Hindari Penggunaan Bedak Bayi Berlebihan 

Bedak sudah tidak asing lagi dalam produk perawatan kulit bayi baru lahir. Namun, bedak bayi yang umum digunakan ini sebaiknya perlu orang tua waspadai.

Pasalnya, bedak bayi berbentuk partikel yang halus sehingga mudah terhirup oleh bayi. Karena itu, orang tua disarankan menggunakan bedak secara tipis. 

Selain itu, gunakanlah bila benar-benar diperlukan, misalnya ketika terdapat biang keringat pada kulit bayi.

3. Perhatikan Penggunaan Popok 

Dalam merawat kulit bayi baru lahir, cara ini perlu diperhatikan. Pasalnya, kulit bayi yang baru lahir rentan terkena ruam popok. Nah, untuk mencegah ruam, jadwalkan ganti popok paling tidak setiap 4-6 jam atau bila popok sudah basah dan kotor.

Bersihkan area kulit dengan kain basah atau tisu basah ketika sedang mengganti popok. Pastikan tisu basah atau pembersih yang digunakan tidak mengandung alkohol.

Setelah dibersihkan, keringkan area kulit sebelum dipasang popok yang baru. Pada area kulit yang akan ditutupi popok, sebaiknya diolesi krim yang mengandung petroleum jelly.

Jika ruam popok sudah telanjur muncul, gunakan krim khusus bayi yang mengandung zink, allantoin, vitamin E, dan canola oil untuk meredakan kemerahan pada kulit serta melembapkannya.

4. Gunakan Detergen Khusus Bayi 

Agar kulit bayi baru lahir tidak terkena iritasi, sebaiknya cuci pakaian mereka menggunakan detergen khusus bayi yang bebas pewangi dan pewarna.

Segala bentuk kain yang terpapar kulit bayi juga harus dicuci dengan detergen khusus bayi, misalnya handuk, pakaian keluarga, seprai, dan selimut. 

Selain itu, cuci secara terpisah baju bayi dari kain-kain lainnya.

Artikel Lainnya: Penyebab Kulit Bayi Bentol dan Bernanah (Cenang)

5. Hindari Paparan Sinar Matahari Secara Langsung 

Salah satu cara merawat kulit bayi usia 0-6 bulan adalah dengan menghindari paparan sinar matahari secara langsung. 

Sinar matahari merupakan salah satu yang kerap membuat iritasi dan kemerahan pada kulit bayi. Namun, di sisi lain, bayi juga perlu berjemur di pagi hari untuk mendapat manfaat dari sinar matahari. 

Untuk itu, lindungi kulit bayi dengan menggunakan proteksi terhadap sinar matahari, seperti pelindung mata, pelindung kepala, gunakan payung saat berjemur, dan tetap gunakan pakaian pada bayi saat berjemur. 

6. Jauhkan Faktor-Faktor yang Membahayakan 

Kulit bayi baru lahir masih rentan terhadap faktor-faktor dari lingkungan luar tubuh. 

Sebelum menimbulkan masalah pada kulit bayi, alangkah baiknya menghindari beberapa faktor, seperti suhu ekstrem, udara berdebu, bahan alergenik, pewangi pakaian, antiseptik, dan minyak kayu putih.

Pada bayi dengan kulit sensitif, beberapa faktor tersebut mungkin akan lebih mudah menimbulkan masalah.

Jadi, pastikan orang tua membaca label produk yang akan digunakan untuk si Kecil secara saksama. Pilihlah produk dengan label seperti hypoallergenic (lebih sedikit berisiko menyebabkan alergi) hingga bebas alkohol.

7. Tidak Terlalu Sering Mandi

Salah satu cara merawat kulit bayi baru lahir adalah dengan tidak memandikannya terlalu sering. Meski mandi memang penting, tetapi usahakan untuk tidak memandikan terlalu sering karena akan membuat kulitnya lebih kering.

Cukup mandikan tiga kali seminggu dan jangan lupa selalu gunakan pelembap setelah mandi. Selain itu, batasilah waktu mandi bayi sekitar 3-5 menit.

8. Konsultasikan ke Dokter Apabila Kulit si Kecil Bermasalah 

Jika ruam pada kulit bayi semakin banyak, timbul lentingan, mengelupas, atau bahkan terbentuk luka, jangan ragu untuk segera membawanya ke dokter. Hal ini penting untuk memastikan kondisi si Kecil sehingga dapat diterapi dengan baik.

Merawat kulit bayi baru lahir menjadi tantangan tersendiri, mengingat kulit bayi berbeda dengan orang dewasa. Untuk itu, pastikan orang tua memperhatikan prinsip-prinsip di atas pada kulit bayi baru lahir.

Jangan ragu untuk tanya kepada ahlinya jika muncul keluhan pada kulit si Kecil, seperti ruam, bersisik, dan mudah iritasi. Konsultasikan dengan dokter secara mudah dan gratis melalui layanan online Live Chat di aplikasi KlikDokter. #JagaSehatmu selalu!

[RS]

kulitBayi

Konsultasi Dokter Terkait