Kehamilan

Pengalaman Menuju Kehamilan dan Keluarga Bahagia

Ayu Maharani, 20 Des 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Pengalaman menuju kehamilan dan membangun keluarga bahagia patut dibagikan, karena ada beragam tips bermanfaat yang bisa dipetik.

Pengalaman Menuju Kehamilan dan Keluarga Bahagia

Apakah Anda memiliki pengalaman menuju kehamilan yang layak dibagikan kepada yang lain? Atau saat ini Anda sedang membangun keluarga bahagia dan ingin berbagi kiat untuk mewujudkan itu? Hari Selasa (18/12) lalu bertempat di  di Djakarta Room, Raffles Hotel Mega Kuningan, Jakarta, Sensitif menyelenggarakan acara bertajuk “Sensitif Journey: Akhir Penantian, Awal Sebuah Perjalanan Menuju Kehamilan”.

Acara ini dihadiri oleh dokter kandungan dr. Boy Abidin SpOG, influencer Maria Charlotte, serta artis Tasya Kamila. Dalam kesempatan ini diluncurkan pula ovutest digital dan pemberian sumbangan inkubator dari Yayasan Bayi Prematur.

Sensitif Journey dibuka dengan kuis yang cukup menarik. Para undangan diajak untuk menebak apakah beberapa pernyataan yang diajukan MC seputar pembuahan dan kehamilan adalah fakta atau mitos. Hasilnya, tak sedikit pula para ibu dan ayah muda yang kurang tepat dalam menebak pernyataan tersebut.

Perlu jarak yang aman untuk hamil lagi

Dalam salah satu sesi dalam acara yang menarik ini, dr. Boy menjelaskan tentang cara membangun sebuah keluarga. Dijelaskannya pula bagaimana proses pembuahan dari kacamata medis, cara mengecek kesuburan, hingga  berapa kali sebaiknya suami istri berhubungan intim, dan pilihan alat kontrasepsi yang digunakan.

“Pasangan suami istri paling baik melakukan hubungan intim 2 atau 3 hari sekali agar pembuahan bisa terjadi,” kata dr. Boy.

Tak hanya itu, dr. Boy pun menyarankan jarak yang tepat untuk memiliki keturunan berikutnya: minimal 2 tahun. Hal ini bertujuan agar rahim si ibu bisa istirahat terlebih dahulu.

Lagi pula, mengandung dan melahirkan dengan jarak yang terlalu dekat berisiko menimbulkan kelahiran prematur, robekan dan perdarahan hebat, dan produksi ASI bisa menurun.

Maria Charlotte seorang influencer yang  memiliki 3 anak, menyetujui apa yang dipaparkan dr. Boy. Tentu saja, Maria Charlotte memiliki pengalamannya sendiri dalam hal ini. Jarak antara kelahiran anak pertama dan kedua adalah 5 tahun. Sedangkan jarak antara anak kedua dengan anak ketiganya juga 5 tahun. Maria Charlotte mengakui bahwa hal itu tidak dengan sengaja direncanakannya bersama suami.

“Kebetulan saja. Tapi ketika jarak 5 tahun itu dirasakan memang yang paling baik untuk kami, akhirnya untuk kelahiran anak ketiga kami targetkan berselang 5 tahun,” tutur Maria.

Menolong bayi prematur di seluruh Indonesia

Dalam acara peluncuran Sensitif Ovutest Digital ini, dilakukan pula pemberian sumbangan inkubator bayi oleh Yayasan Bayi Prematur Indonesia. Yayasan ini  sebelumnya telah menolong 2.400 bayi prematur di seluruh Indonesia.

Pemberian ini dilakukan untuk melebarkan pertolongan dan menurunkan angka kematian bayi negeri ini. Menurut pendiri yayasan tersebut, Prof. Dr. Ir. Raldi Artono Koestor, setidaknya ada 25 kasus kematian bayi dari tiap 1.000 bayi yang lahir.

Kondisi bayi seperti itu biasanya terjadi pada pasangan muda yang belum siap secara finansial saat memiliki anak pertama. Sehingga, meminjamkan inkubator untuk bayi prematur mereka diharapkan bisa memberikan harapan hidup yang lebih baik.

Dengan terselenggaranya acara Sensitif Journey ini, diharapkan para pasangan suami istri bisa memberikan atensi yang lebih terhadap proses kehamilan dan pembentukan keluarga sehat dan bahagia. Wujudkan impian Anda untuk membangun keluarga bahagia sejak dini, salah satunya dengan mewujudkan kehamilan yang sehat.

[RVS]

Alat KontrasepsiliputanKehamilanKeluarga BahagiaOvulasiSensitif JourneyInkubator Bayi

Konsultasi Dokter Terkait