HomeInfo SehatReproduksiBenarkah Pria Ada Masa Suburnya?
Reproduksi

Benarkah Pria Ada Masa Suburnya?

dr. Atika, 19 Des 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Urusan kesuburan, seperti masa subur, selalu dikaitkan dengan wanita. Bagaimana dengan kaum pria?

Benarkah Pria Ada Masa Suburnya?

Memiliki keturunan tentunya menjadi impian yang didambakan oleh hampir semua pasangan. Bagi pasangan baru, salah satu trik jitu untuk memperoleh momongan adalah dengan berhubungan ketika masa subur. Persoalan masa subur ini sering kali dihubungan dengan wanita saja. Lalu bagaimana dengan pria? Apakah pria memiliki masa subur juga?

Siklus kesuburan wanita dapat terlihat dengan lebih mudah, contohnya dalam hal menstruasi. Umumnya siklus menstruasi berlangsung 28-32 hari sekali, dan di dalamnya termasuk proses pelepasan sel telur (ovulasi). Ovulasi biasanya terjadi pada 12-14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Fase ketika sel telur dilepaskan merupakan “masa subur” wanita, yang membuat kemungkinan kehamilan sangat tinggi.  Sebaliknya pada pria, tidak terdapat siklus yang gamblang seperti itu.

Seluk beluk kesuburan pria

Pria tidak memiliki siklus kesuburan, karena sperma dihasilkan setiap waktu. Berkebalikan dengan wanita yang tidak mampu menambah jumlah sel telur yang dimiliki, sel sperma terus diproduksi oleh testis setiap harinya. Jumlah produksi setiap harinya mencapai 100-200 juta sperma.

Hanya saja, ada masa-masa tertentu ketika kualitas sperma lebih baik dibandingkan waktu-waktu lainnya. Sebuah studi menyebut bahwa siklus kesuburan pria berkaitan dengan musim dan waktu. Musim dingin (musim salju) dan pagi hari diketahui sebagai waktu tersubur bagi pria karena produksi sperma yang lebih berkualitas.

Beberapa teori dapat menjelaskan hasil studi tersebut. Kualitas sperma yang lebih baik pada pagi hari kemungkinan terkait dengan tingginya kadar hormon testosteron pada waktu tersebut. Terkait dengan musim dingin, diperkirakan hal ini terjadi karena cuaca yang dingin mampu mendukung produksi sperma dengan lebih baik.

Pertambahan usia dan berkurangnya kualitas sperma

Pertambahan usia terbukti berhubungan dengan penurunan kualitas sperma. Pria yang berusia di bawah 40 tahun diteliti memiliki kesempatan yang lebih besar untuk dapat memperoleh anak, dibandingkan pria berusia di atas 40 tahun. Hal ini terjadi karena semakin tua seorang pria, kualitas dan kuantitas produksi spermanya semakin menurun.

Umumnya pria memproduksi 40 juta sperma baru setiap harinya, namun pria berusia di atas 40 tahun memiliki jumlah sperma sehat yang lebih sedikit. Secara kualitas, kemampuan gerak (motilitas) sperma pria akan menurun antara usia 20 hingga 80 tahun. Padahal motilitas penting dalam proses pembuahan.

Jadi, pria tidak memiliki “masa subur” seperti para wanita. Namun, memang ada waktu-waktu tertentu dimana sel sperma yang diproduksi  memiliki kualitas yang lebih baik.

Trik untuk memperoleh keturunan

Ketika sedang terjadi ovulasi dalam tubuh wanita, dan bertemu dengan sel sperma yang berkualitas, kesempatan untuk terjadinya kehamilan akan sangat meningkat. Ketahuilah bahwa sel telur hanya bisa dibuahi pada sekitar 24 jam pasca dilepaskan, sedangkan umur sel sperma bisa mencapai 5 hari. Maka, ketika perkiraan masa subur telah diketahui, berhubungan seksual pada 3 hari sebelum dan sesudah ovulasi sangat direkomendasikan.

Mengetahui kapan waktu berhubungan seksual yang tepat sangat berkaitan dengan keberhasilan program hamil Anda. Sekalipun pria tidak dapat dikatakan memiliki “masa subur”, ada masa ketika kualitas sperma lebih baik dibandingkan waktu-waktu lainnya. Pemahaman akan hal tersebut dapat semakin menunjang upaya Anda dan pasangan untuk memiliki keturunan.

[RS/ RVS]

Masa SuburKesuburanPriaSpermaKesuburan PriaMasa Subur Pria

Konsultasi Dokter Terkait