Saraf

Benarkah Parkinsonisme Vaskular Tidak Bisa Disembuhkan?

dr. Dyan Mega Inderawati, 13 Des 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Parkinsonisme vaskular memang sulit untuk ditangani, tapi apakah benar-benar tidak bisa disembuhkan?

Benarkah Parkinsonisme Vaskular Tidak Bisa Disembuhkan?

Parkinson merupakan penyakit saraf yang sering terjadi. Penyakit degeneratif ini paling banyak menyerang kelompok usia lansia di atas 60 tahun. Dari seluruh gangguan kesehatan yang melibatkan otak dan saraf, parkinsonisme vaskular (vascular parkinsonism) merupakan salah satu yang tergolong sulit penanganannya. Meski sulit, tapi apakah penyakit yang merenggut nyawa mantan presiden Amerika Serikat George H. W. Bush ini tidak bisa disembuhkan?

Walaupun saat ini dunia kesehatan sudah semakin maju, tapi nyatanya penyakit yang tercatat dialami 7 dari 1000 orang berusia 65 tahun ke atas ini sulit ditaklukkan. Bahkan pada tahapan diagnosisnya saja sulit. Lantas, apakah benar-benar tak ada jalan keluar saat seseorang divonis menderita penyakit degeneratif ini?

Mengenal parkinsonisme vaskular

Parkinson merupakan salah satu gangguan akibat proses penuaan dari sistem saraf yang umumnya dialami oleh lansia. Gejalanya meliputi:

  • Gangguan bergerak
  • Tremor atau gemetar tanpa disadari
  • Gangguan keseimbangan
  • Tubuh kaku dan sulit digerakkan

Parkinson merupakan penyakit yang secara alami bisa terjadi dan sulut untuk dihindari karena faktor risikonya adalah penuaan. Namun, berbeda dengan parkinsonisme vaskular. Pada kasus parkinsonisme vaskular, penderitanya juga mengalami gejala yang serupa tapi berbeda penyebabnya. Kalau penyakit Parkinson diakibatkan oleh proses penuaan, parkinsonisme vaskular disebabkan oleh serangan stroke berulang di otak.

Bagian otak yang diserang adalah basal ganglia, yaitu area yang mengatur pergerakan tubuh. Bila yang diserang adalah basal ganglia kiri, maka gejalanya akan dialami di sisi tubuh sebelah kanan. Sebaliknya, jika basal ganglia yang diserang adalah basal ganglia kanan maka bagian tubuh yang mengalami gejalanya adalah sisi kiri. Jika yang diserang adalah keduanya, maka seluruh tubuh akan mengalami keduanya.

Serangan stroke yang dapat mengakibatkan gejala Parkinson “harus” terjadi di basal ganglia. Jika tidak terjadi di area tersebut, maka gejalanya tidak spesifik seperti Parkinson.

Faktor risiko parkinsonisme vaskular

Karena dilatarbelakangi oleh serangan stroke, faktor-faktor risiko parkinsonisme vaskular berkaitan dengan faktor risiko stroke. Di antaranya adalah:

  • Penyempitan pembuluh darah akibat tumpukan lemak
  • Kekakuan dinding pembuluh darah akibat tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
  • Gumpalan atau emboli yang menyumbat pembuluh darah.

Jika Anda memiliki faktor-faktor risiko tersebut, tentunya parkinsonisme vaskular harus diwaspadai .

Penanganan parkinsonisme vaskular

Gangguan saraf akibat serangan stroke ini termasuk sulit untuk ditaklukkan. Karena penyebabnya berbeda Parkinson, maka obat-obatan penyakit Parkinson tidak akan efektif dalam menangani penyakit tersebut. Lantas, adalah obatnya?

Pengobatan parkinsonisme vaskular lebih pada pencegahan serangan stroke berulang serta menghindari faktor risikonya. Untuk itu, seseorang dengan risiko parkinsonisme vaskular  atau penderita, diharapkan dapat menerapkan pola hidup sehat berupa:

  • Menjaga berat badan
  • Berhenti merokok
  • Kontrol tekanan darah dengan obat
  • Membatasi asupan garam
  • Menghindari makanan berlemak
  • Pengelolaan diabetes dengan baik
  • Olahraga teratur
  • Aktif bergerak dan menghindari duduk diam dalam jangka waktu lama
  • Melakukan medical check up secara berkala untuk memeriksa tekanan darah, kadar gula darah, dan kolesterol. Pada orang berusia kurang dari 50 tahun, pemeriksaan ini bisa dilakukan setiap 3-5 tahun sekali. Namun pada orang yang sudah berusia di atas 50 tahun, sebaiknya medical check updilakukan setiap tahun.

Dari segi medis, obat pengencer darah seperti aspirin dapat menjadi opsi terapi untuk mencegah penggumpalan darah di dalam tubuh. Meski begitu, penggunaan obat ini harus di bawah pengawasan dokter. Ini karena ada efek samping jangka panjang, yaitu perdarahan hebat dalam tubuh.

Selain itu, obat-obatan lain seperti pengontrol kolesterol, darah tinggi, dan sejenisnya juga bisa diberikan. Tentunya pemberian obat-obatan tesebut bergantung pada kondisi masing-masing penderita.

Parkinsonisme vaskular memang sulit untuk disembuhkan, tapi bukan berarti penderitanya tak bisa hidup dengan optimal. Dengan pengobatan yang tepat, perubahan gaya hidup ke arah yang lebih sehat, serta tidak absen menjalani jadwal fisioterapi, maka penderita bisa tetap menjalani hari-harinya dengan lancar.

[RN/ RVS]

Penyakit DegeneratifParkinson Parkinsonisme VaskularStroke BerulangVascular ParkinsonismHari Parkinson Sedunia

Konsultasi Dokter Terkait