Tips Parenting

Perhatikan Ini Jika Anak Gemar Nonton YouTube

dr. Karin Wiradarma, 12 Des 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Anak Anda senang dan hobi nonton YouTube? Jika ya, orang tua wajib memberikan perhatian penuh agar dirinya tidak “tersesat”.

Perhatikan Ini Jika Anak Gemar Nonton YouTube

Siapa anak yang tidak menyukai gawai? Perangkat elektronik ini sudah seperti “benda ajaib” yang wajib dibawa oleh orang tua ke mana pun si Kecil pergi. Jika anak rewel, menangis, sulit makan, orang tua cukup memberikan gawai kepada anak. Dan, simsalabim, anak menjadi tenang, orang tua pun lengang.

Tidak dimungkiri, gawai memang berisi beragam permainan yang bisa membuat si Kecil tidak rewel. Selain itu, gawai juga bisa berisi aplikasi yang bisa diandalkan sebagai media hiburan anak. Anda tentu tahu aplikasi tersebut, bukan? Ya, YouTube! Melalui aplikasi ini, anak dapat menonton semua tayangan. Mulai dari film kartun anak, mainan anak, dan lainnya.

Menonton YouTube memang dapat memberikan manfaat positif bagi anak, seperti membuka cakrawala wawasan dan mengajarkannya bahasa asing. Kendati demikian, menonton YouTube pun berpotensi memberikan beragam dampak negatif pada anak. Oleh karena itu, Anda sebagai orang tua harus mengawasi anak ketika ia asyik menonton YouTube.

Apa saja yang harus diperhatikan orang tua terkait kebiasaan menonton YouTube pada anak?

  1. Batasi waktunya

Selain sangat digemari anak, Anda pun bisa “terselamatkan” ketika si Kecil sedang asyik menonton YouTube. Ketika anak menonton melalui aplikasi tersebut, umumnya anak akan duduk dengan tenang. Anda pun menjadi leluasa untuk melakukan berbagai aktivitas tanpa adanya interupsi dari si Kecil.

Namun demikian, jangan biarkan hal tersebut membuat Anda terlena. American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan kepada orang tua untuk membatasi penggunaan gawai bagi anak.

Di usia 0–2 tahun, AAP tidak menyarankan anak menonton YouTube sama sekali. Ketika telah berusia 3–5 tahun, si Kecil diperbolehkan menonton YouTube hingga 1 jam per hari, dan naik menjadi 2 jam per hari ketika ia sudah berusia 6–18 tahun.

  1. Dampingi anak

Tidak semua tayangan yang tersaji di YouTube baik dan layak dikonsumsi oleh anak. Maka dari itu, sebaiknya Anda sebagai orang tua selalu mendampingi si Kecil saat menonton YouTube agar dapat selalu menyaring tontonan yang layak dan aman baginya.

Ketika ia menonton tayangan yang kurang baik, Anda dapat langsung memberikan pengertian dan menggantinya dengan video lain yang lebih bermanfaat bagi anak.

  1. Gunakan fungsi penyaringan (filter)

Jika tidak dapat mendampingi anak menonton YouTube setiap kali ia mengaksesnya, Anda dapat menggunakan fungsi filter untuk menyaring video-video mana yang boleh dan tidak boleh ia tonton. Dengan menggunakan fitur ini, video yang kurang layak tidak akan ditampilkan sehingga anak tidak akan melihatnya.

Selanjutnya

  1. Daftar ke kanal favorit

Apabila sudah menemukan kanal favorit yang selalu menampilkan tontonan bermanfaat, Anda dapat klik fitur “langganan” di kanal tersebut. Dengan demikian, anak bisa terus mendapatkan tontonan yang berkualitas dan terhindar dari tontonan yang tidak pantas untuknya.

  1. Periksa daftar riwayat

Jika ingin mengetahui video apa saja yang telah anak tonton, Anda dapat memeriksa daftar riwayat (history) di aplikasi YouTube. Lewat daftar tersebut, Anda dapat mengetahui video apa saja yang telah anak tonton.

Jika ditemukan ada riwayat video yang kurang pantas untuknya, Anda dapat memberikan pengertian pada anak agar ia tak lagi menonton jenis video tersebut.

  1. Buat daftar putar video

Anda dapat membuat daftar putar (playlist) yang berisi video-video apa saja yang boleh ditonton oleh anak. Dengan begitu, anak pun tidak melenceng ke mana-mana saat menonton YouTube.

  1. Simpan video yang bermanfaat

Unduh (download) dan simpan video yang sekiranya ingin anak tonton. Ketika bepergian di mana tidak ada fasilitas internet, video yang telah diunduh sebelumnya bisa anak tonton dengan leluasa.

Mengawasi anak menonton YouTube memang susah-susah gampang. Aplikasi ini memang ibarat pedang bermata dua: dapat bermanfaat bagi anak, namun jika penggunaannya salah dapat pula menimbulkan beragam hal negatif. Jadi, Anda sebagai orang tua harus terus memberikan pengawasan dan pengertian pada anak agar anak tidak terjerumus pada hal-hal yang kurang baik akibat menonton tayangan lewat YouTube yang tidak sesuai dengan usianya.

[NB/ RVS]

pola asuhAnakYouTubeAnak Menonton YouTube

Konsultasi Dokter Terkait