Tips Parenting

Anak Mengabaikan Orang Tua, Ini Sebabnya

Ayu Maharani, 11 Des 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kenali alasan di balik cueknya anak kepada Anda dan ketahui cara mengatasinya berikut ini.

Anak Mengabaikan Orang Tua, Ini Sebabnya

Setiap orang tua pasti ingin punya anak yang bisa mendengarkan dengan baik dan bahkan menuruti orang tuanya tanpa banyak drama. Namun sayangnya, tidak semua anak bisa langsung menuruti apa yang dikatakan oleh orang tuanya. Kalaupun langsung menuruti, mungkin itu di awalnya saja, dan untuk selanjutnya, si Kecil malah cenderung mengabaikan apa yang Anda katakan.

Lalu, apakah itu memang sifat alamiah dari seorang anak? Dan apakah memang ada masa-masanya seorang anak tidak mendengar dan jarang merespons apa pun yang dikatakan oleh orang tuanya?

Alasan anak prasekolah mengabaikan ucapan orang tua

Pada dasarnya, alasan mengapa anak usia prasekolah mengabaikan Anda adalah karena dia tidak menyukai apa yang dia dengar, demikian dilansir Baby Center UK. Jika Anda mengatakan padanya untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin dia lakukan, dia akan berpura-pura bahwa dia tidak mendengarnya. Ya, hal itu bisa terjadi karena dia mulai mengembangkan prioritasnya sendiri, bukan bermaksud untuk tidak sopan.

Jadi, pada usia prasekolah, memang ada masanya anak mencoba sedikit nakal dan tidak mau mendengar apa yang Anda katakan demi mewujudkan eksplorasi sederhananya sendiri. Tetapi yang terpenting bagi Anda, hindari langsung bersikap terlalu keras kepada si Kecil saat ia berpura-pura tidak mendengar apa yang telah Anda ucapkan sebelumnya.

Jika dulu biasanya Anda langsung melarang dan bertindak, sebaiknya sekarang Anda memantau saja dari jauh untuk memberi anak ruang dan belajar menjadi independen serta melakukan keputusannya sendiri. Bila sudah selesai, barulah Anda bisa menasihatinya untuk selalu merespons secara sopan apa yang orang tua katakan.

Kapan Anda sebaiknya khawatir akan sikap tersebut?

Mengabaikan merupakan bagian normal dari perkembangan anak. Tetapi dalam kasus yang jarang, itu bisa menjadi tanda masalah belajar atau mendengar. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter umum jika si Kecil mengalami kondisi ini: 

  • Lebih sering mengabaikan Anda daripada dia mendengarkan Anda.
  • Hanya menanggapi suara yang sangat keras.
  • Tampak tidak mendengar suara di sekelilingnya.
  • Membuat suara yang tidak biasa tanpa disadari.
  • Secara konsisten mengabaikan teman-temannya juga.

Alasan anak usia sekolah dasar mengabaikan ucapan orang tua

Lalu, bagaimana dengan anak usia sekolah dasar yang kerap kali mengabaikan ucapan orang tuanya? Misalnya, saat Anda menyuruh mereka untuk menggantung handuk setelah mandi, mereka malah membiarkannya tergeletak di lantai. Apakah alasannya sama?

Menurut Roni Leiderman, seorang dekan asosiasi dari Family Center di Nova Southeastern University, anak sekolah dasar sangat fokus terhadap dunia permainannya sendiri sehingga tidak dapat memberi ruang untuk memenuhi permintaan Anda.

Lagi pula, anak-anak di usia ini juga telah memiliki pendapat mereka sendiri tentang aturan-aturan yang sebelumnya pernah Anda buat. Dan menurut mereka, jika mereka tidak terlalu menyukai aturan itu, akan jauh lebih mudah untuk mengabaikan Anda ketimbang menolak.

Bagaimana cara menghadapi anak yang mengabaikan perkataan Anda?

Masih dikutip dari Baby Center UK, ada beberapa cara untuk mengembalikan atensi si Kecil kepada Anda, yaitu:

  • Pilih alternatif lain untuk mengatakan “tidak”

Jika anak bersikap cuek ketika Anda mengatakan “tidak”, itu berarti Anda sudah terlampau sering menggunakan kata tersebut. Ketimbang hanya mengatakan “tidak” tanpa alasan yang jelas, sebaiknya ganti dengan kalimat yang lebih persuasif tapi sederhana.

Misalkan, ketika si Kecil ingin memotong sayuran dengan pisau tajam. Daripada Anda terus-menerus mengatakan “tidak” atau “jangan”, lebih baik ganti dengan “Sini sini Ayah/Ibu bantu dulu, kamu perhatikan ya, baru potong pakai ini.”

  • Sederhanakan instruksi Anda

Terkadang sebagai orang dewasa, Anda lupa bahwa lawan bicara Anda adalah anak-anak sehingga Anda menggunakan kalimat kompleks atau istilah yang membingungkan. Nah, ketimbang membuat anak bingung dan pada akhirnya ia mengabaikan Anda, pilihlah instruksi yang lebih sederhana ketika berbicara dengan si Kecil.

  • Ikuti dulu apa yang mereka inginkan

Ada kalanya keinginan anak tidak bisa dibendung. Untuk itu, biarkanlah si Kecil melakukan atau meluapkan rasa penasarannya, asalkan itu positif. 

Misalnya, ia bersikeras untuk naik sepeda roda dua seorang diri (sebelumnya belum pernah mencoba sepeda roda empat). Dilarang karena masalah keamanan pun, ia malah marah. Maka, tak ada cara lain selain membiarkannya dan memantaunya dari jauh (jaga-jaga seandainya si Kecil terjatuh)

  • Tetap peringatkan anak

Apabila si Kecil memang terjatuh (sudah merasakan konsekuensinya), barulah Anda bisa menolong sembari memperingatkan lagi secara halus. Dengan begitu, pasti anak akan lebih mendengarkan karena ia sudah menyadari betul apa yang dikatakan Anda itu memang benar.

Jadi, jangan keburu marah dan keras jika si Kecil mengabaikan perkataan Anda, ya. Pasalnya, setiap anak memang memiliki fase-fase tidak “mendengarkan”, bahkan mungkin dulu Anda juga demikian. Untuk itu, kenalilah penyebabnya secara bijaksana dan tangani dengan beberapa kiat di atas agar komunikasi Anda dengan anak dapat berjalan dengan baik.

[RS/ RVS]

Psikologi anakOrang TuaAnakAnak CuekAnak Mengabaikan Orang Tua

Konsultasi Dokter Terkait