Pencernaan

7 Hal tentang BAB yang Sering Jadi Pertanyaan

Krisna Octavianus Dwiputra, 07 Des 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Buang air besar (BAB) dalam kondisi tanpa gangguan kesehatan, sangat didambakan semua orang.

7 Hal tentang BAB yang Sering Jadi Pertanyaan

Untuk beberapa alasan, buang air besar (BAB) sama pentingnya seperti makan. Mirip seperti makan, BAB sebaiknya dilakukan setiap hari secara teratur. Jika pembuangan kotoran ini tidak berjalan lancar dan teratur, beragam masalah kesehatan pun akan timbul.

Pentingnya aktivitas BAB terhadap kesehatan seseorang tak jarang menimbulkan keingintahuan dan beragam pertanyaan. Misalnya, apakah BAB harus dilakukan setiap hari, warna feses yang sehat, serta makanan yang dapat merangsang BAB. Berikut beberapa hal terkait BAB yang sering jadi pertanyaan.

  1. Tidak buang kotoran setiap hari, burukkah bagi kesehatan?

Tidak ada aturan yang pasti bahwa Anda harus BAB sekali sehari. "Rata-rata seseorang buang air besar sekali atau dua kali sehari, bahkan banyak orang BAB lebih sering. Tapi tidak BAB selama sehari, dua hari, atau bahkan tiga hari juga bisa baik-baik saja. Singkatnya, jika Anda merasa baik-baik saja, dalam hal ini tidak merasakan sakit perut, Anda tidak perlu khawatir," kata Felice Schnoll-Sussman, MD, direktur Pusat Jay Monahan untuk Kesehatan Saluran Cerna di New York-Presbyterian.

  1. Jika BAB setiap hari, apakah itu baik?

Iya baik. Itu berarti Anda memiliki pencernaan yang sehat. Namun, jangan khawatir jika Anda tidak BAB pada pagi hari. Soal waktu ini, Anda bisa saja BAB di pagi, siang, sore, atau malam hari. Akan tetapi, para ahli telah mengetahui bahwa pada umumnya BAB dilakukan di pagi hari.

  1. Normalkah selalu BAB setelah makan?

Itu bukan karena Anda memiliki sistem pencernaan yang sangat efisien. Sebaliknya, Lisa Ganjhu, seorang profesor klinis kedokteran di NYU Langone Medical Center, mengatakan itu lebih seperti saluran pencernaan Anda tidak pernah tumbuh.

"Meskipun mungkin tidak ideal, BAB setelah makan adalah hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan," kata Dr. Schnoll-Sussman. Satu-satunya masalah adalah jika kotoran Anda berair, mengapung, dan berbau busuk. Itu mungkin berarti Anda tidak menyerap lemak dengan baik atau itu bisa berarti kasus diare.

Namun, perlu dicatat bahwa tidak ada waktu yang "normal" untuk buang kotoran setelah makan. Beberapa makanan, seperti makanan berserat tinggi, membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dibandingkan yang lain.

Orang-orang yang menderita sindrom iritasi usus (IBS), penyakit radang usus (IBD), atau penyakit celiac, mungkin harus makan dengan benar lebih sering daripada yang lain karena makanan dapat memicu gejala tersebut.

Selanjutnya

  1. Apakah kopi membuat sering BAB?

Ini benar. Hal itu terjadi karena kafein menstimulasi usus Anda. Kopi membuat kontraksi pada usus Anda, yang pada gilirannya mendorong tinja ke arah rektum Anda. "Jadi tidak jarang orang minum kopi pada pagi hari dan kemudian BAB," kata Dr. Ganjhu.

  1. Mengapa sering BAB selama menstruasi?

Saat menstruasi Anda akan sering mengalami kram, kembung, dan BAB. Dr. Ganjhu mengatakan itu ada hubungannya dengan hormon. "Banyak wanita mengatakan mereka jadi sering BAB saat menstruasi," ujar Dr. Ganjhu.

Para ilmuwan percaya itu karena hormon yang Anda lepaskan selama Anda menstruasi yang disebut dengan prostaglandin, memicu rahim Anda untuk berkontraksi dan kadang-kadang bisa masuk ke usus Anda dan menyebabkan mereka berkontraksi juga. Usus yang berkontraksi berarti lebih sering buang air besar.

  1. Lebih baik jongkok atau duduk?

Ini menjadi pertanyaan umum. Orang yang pro dengan posisi jongkok akan memaksakan berjongkok saat berada di kloset duduk. Lalu bagaimana yang benar?

Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa posisi yang paling efektif untuk bisa BAB lancar bukan pada sudut 90 derajat yang dibuat dengan duduk di kloset biasa, tetapi lebih dari sudut 45 derajat yang Anda dapatkan ketika Anda berjongkok di atas tanah. Kata Dr. Schnoll-Sussman, jongkok mengubah posisi rektum sehingga sudutnya memungkinkan kotoran keluar dengan sedikit usaha. Sayangnya, ini bukan posisi yang mudah untuk dikuasai di kloset modern.

  1. Berapa lama waktu ideal untuk BAB?

"Jika Anda membutuhkan lima menit, itu bagus. Tetapi jika butuh waktu sampai 20 menit, itu tidak masalah," kata Dr. Schnoll-Sussman.  

Sementara itu, Dr. Ganjhu mengatakan, sering kali Anda bahkan tidak perlu memikirkannya. Kolon alias usus besar tahu kapan itu kosong dan selesai.

Itu adalah beberapa pertanyaan yang kerap dilontarkan soal BAB. Untuk memastikan BAB Anda lancar, konsumsilah makanan yang mengandung banyak serat, seperti sayuran dan buah-buahan. Selain itu, lengkapi porsi makan harian Anda dengan minum air putih yang cukup. Dan jika merasa Anda mengalami gejala gangguan kesehatan saat melakukan aktivitas harian ini, jangan ragu untuk segera periksa ke dokter.

[HNS/ RVS]

BABbuang air besarpencernaanUsus BesarKolonGangguan PencernaanPenyakit Celiac

Konsultasi Dokter Terkait