Otot dan Sendi

Ringankan Nyeri Artritis dengan Jahe

Bobby Agung Prasetyo, 05 Des 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Jahe dianggap dapat membantu meringankan nyeri sendi yang timbul akibat artritis. Bagaimana mekanismenya?

Ringankan Nyeri Artritis dengan Jahe

Artritis merupakan suatu kondisi peradangan pada satu atau beberapa sendi tubuh. Gejala khas artritis yakni nyeri sendi dan kaku sendi, dan dapat memburuk seiring bertambahnya usia. Jenis artritis yang paling umum adalah osteoartritis dan artritis reumatoid.

“Jutaan orang di seluruh dunia tercatat mengidap artritis. Sebagian dari mereka terganggu kualitas hidupnya karena nyeri yang berlangsung secara terus-menerus,” kata dr. Nitish Basant Adnani dari KlikDokter.

Lebih lanjut, dr. Nitish menjelaskan bahwa pengidap artritis sering diidentikkan dengan lansia 65 tahun ke atas. Padahal, kondisi ini juga dapat menyerang orang-orang yang lebih muda dari kelompok usia tersebut.

Penanganan yang biasa dilakukan untuk artritis adalah terapi fisik yang dinilai efektif untuk persendian. Namun jangan salah, konsumsi makanan tertentu seperti jahe juga dapat membantu meringankan nyeri yang ada.

Manfaat jahe untuk artritis

Dilansir Verywell Health sejumlah penelitian menunjukkan bahwa jahe bermanfaat bagi peradangan sendi. Berdasarkan laporan dalam jurnal International Journal of Evidence-Based Healthcare tahun 2008, para ilmuwan melakukan tiga uji klinis terkait efek jahe pada pasien artritis dewasa. Mereka menemukan beberapa bukti bahwa jahe dapat mengurangi keparahan nyeri dan meningkatkan fungsi fisik pada pasien radang sendi.

Penelitian lainnya yang mengaitkan jahe dan artritis telah diterbitkan dalam Indian Journal of Physiology and Pharmacology tahun 2013. Untuk studi ini, 60 orang yang memiliki rematik lutut dianalisis dan dibagi menjadi tiga kelompok: kelompok pertama diberi diklofenak (obat yang umum digunakan dalam pengobatan artritis), kelompok kedua diberikan ekstrak jahe, dan kelompok ketiga diberikan kombinasi ekstrak diklofenak dan jahe.

Setelah 12 minggu, ketiga kelompok menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam gejala nyeri dan kekakuan. Namun, mereka yang diberikan kombinasi diklofenak dan jahe menunjukkan peningkatan terbesar.

Sampai saat ini, penelitian tentang penggunaan jahe dalam pengobatan artritis sangat terbatas. Namun, penelitian pada hewan yang dipublikasikan di Journal of Natural Products pada 2009 menunjukkan bahwa ekstrak jahe dapat membantu menekan peradangan sendi yang berhubungan dengan artritis.

Menggunakan jahe secara bijak

Bagaimanapun, segala hal yang berlebihan tak akan baik. Pasalnya, jahe dapat menyebabkan sejumlah efek samping ketika dikonsumsi dalam dosis besar, seperti diare, nyeri ulu hati, dan sakit perut. Selain itu, penggunaan suplemen makanan yang mengandung jahe mungkin berbahaya bagi mereka yang memiliki batu empedu dan mereka yang mengonsumsi obat pengencer darah seperti aspirin.

Sementara dukungan ilmiah untuk keefektifan jahe sebagai pengobatan artritis cukup terbatas, Anda masih bisa mengonsumsi ramuan antiinflamasi ini untuk meningkatkan kesehatan tubuh. Anda dapat memasukkan jahe ke dalam makanan, dari tumisan hingga diseduh menjadi teh jahe yang hangat.

Perlu dicatat bahwa ketika tidak diobati, artritis dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti kerusakan parah dan permanen pada tulang dan jaringan. Meski jahe mengandung senyawa yang bermanfaat untuk mengurangi peradangan sendi, tetap jangan gunakan secara berlebihan. Jika memang Anda ingin mengonsumsi jahe (atau bahan-bahan alami lainnya) untuk meringankan artritis, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum melakukannya.

[RS/ RVS]

JahenyeriArtritisHari Artritis SeduniaNyeri Sendiradang sendiSendi

Konsultasi Dokter Terkait