Kesehatan Anak

Cara Terbaik Mendiskusikan Depresi dengan Anak

Krisna Octavianus Dwiputra, 04 Des 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Anak-anak rentan mengalami depresi juga. Orang tua harus tahu bagaimana cara terbaik membicarakan depresi dengan anak.

Cara Terbaik Mendiskusikan Depresi dengan Anak

Depresi tak hanya menyerang orang dewasa, anak-anak pun bisa terkena. Orang tua harus awas dengan kondisi anak yang terlihat tertekan, entah karena masalah di sekolah atau lainnya. Bisa saja itu pertanda depresi. Untuk itu, setiap orang tua harus tahu bagaimana cara yang baik dalam mendiskusikan persoalan depresi dengan anak-anak mereka.

Depresi adalah gangguan mental yang sangat serius. Kondisi ini bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari, seperti makan, tidur, dan belajar/bekerja. Gejalanya bervariasi pada setiap orang, mulai dari sedih sepanjang hari, mudah tersinggung, hilangnya minat, hingga insomnia atau malah tidur berlebihan.

Jika seorang anak depresi, akan sulit baginya untuk belajar, menjalin pertemanan, dan menjalankan aktivitas harian. Dan apabila hal ini berlanjut tanpa penanganan, pertumbuhan anak pun bisa terganggu. Karena itu, buang jauh-jauh rasa sungkan atau ragu dalam membicarakan depresi yang dialami anak. Hanya dengan diskusi yang terbuka dan jujur ​​dengan anak, Anda dapat memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan anak.

Berikut ini tips yang dapat Anda terapkan dalam mendiskusikan depresi kepada anak:

  • Gunakan bahasa yang mudah dipahami anak

Anda ingin memastikan bahwa anak mengerti apa yang Anda katakan dan tidak bingung atau bosan dengan diskusi? Pastikan Anda menggunakan kata-kata yang mudah dipahami anak. Kata-kata seperti "depresi" atau "reaksi emosional" mungkin terlalu rumit untuk anak yang lebih kecil, tapi mungkin sesuai untuk anak yang sudah beranjak remaja. Coba ganti kata-kata depresi dengan kata gelisah, kurang tenang, dan lain sebagainya.

  • Tetap positif

Membicarakan depresi dengan tetap positif bukan berarti bahwa Anda harus memanis-maniskan kata-kata Anda. Depresi adalah penyakit serius yang bisa menyebabkan konsekuensi yang juga serius. Namun, jika Anda menjaga pandangan tetap positif serta optimis dalam diskusi, anak pun akan terstimulus untuk melakukan hal-hal yang baik dan tidak merugikan.

  • Jujur

Kejujuran sangat penting saat berdiskusi tentang depresi. Jika Anda tidak yakin dengan apa yang Anda bicarakan dengan anak, lebih baik jangan "sok tahu". Sebaliknya, beri tahu anak apa yang memang Anda ketahui, dan buat daftar pertanyaan untuk didiskusikan bersama dengan profesional kesehatan mental anak Anda.

  • Tunjukkan empati

Dalam mendiskusikan depresi, anak perlu tahu bahwa Anda memahami sekaligus menghargai perasaannya. Bahkan jika Anda tidak mengerti apa yang anak pikirkan, jangan melontarkan hal-hal seperti, “Masa seperti itu saja kamu jadi gelisah?” atau “Jangan berlebihan!” Hal tersebut akan membuat anak defensif dan justru menutupi perasaannya. Jadi, tunjukkanlah sikap welas asih atau empati.

  • Jadilah pendengar yang baik

Berikan ruang kepada anak Anda untuk menyatakan pendapat serta pikirannya dengan bebas. Hindari menginterupsi, menilai, atau menghukum anak terkait perasaannya tersebut. Dengan curhat terbuka seperti itu, Anda sebagai orang tua pun jadi bisa mengurai apa sebenarnya yang menjadi masalah.

Berdiskusi bersama anak perihal kondisi depresinya merupakan langkah awal yang penting untuk membantu kesembuhannya. Namun, anak tetap membutuhkan penanganan secara profesional. Jika anak Anda depresi atau Anda mencurigai anak Anda depresi, konsultasikan dengan dokter anak atau profesional kesehatan mental untuk diagnosis dan pengobatan yang akurat.

[RS/ RVS]

Orang TuaAnakDepresikesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait