Jantung

Beda dengan Anemia, Ini Cara Atasi Darah Rendah

dr. Theresia Rina Yunita, 04 Des 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Anemia dan darah rendah adalah dua hal yang berbeda. Berbeda dengan anemia, ketahui cara menangani darah rendah berikut ini.

Beda dengan Anemia, Ini Cara Atasi Darah Rendah

Hingga kini beberapa orang masih menganggap bahwa anemia dan darah rendah adalah kondisi yang sama. Padahal, keduanya jelas berbeda. Meski anemia dan kondisi darah rendah adalah dua hal yang berbeda, namun Anda tetap perlu mengatasi keduanya dengan cara yang tepat.

Anemia adalah kondisi ketika seseorang kekurangan sel darah merah, yang seharusnya berfungsi untuk mengantarkan oksigen ke berbagai jaringan yang terdapat di dalam tubuh. Sedangkan tekanan darah rendah atau disebut sebagai hipotensi merupakan kondisi dimana nilai tekanan darah sistolik dan diastolik berada di bawah rentang normal.

Tekanan darah sistolik menunjukkan tekanan pembuluh darah tubuh saat jantung memompa darah. Sedangkan, tekanan darah diastolik ialah tekanan pembuluh darah tubuh saat jantung beristirahat.

Keduanya dianggap normal apabila berada pada rentang <120/80 mmHg. Dianggap rendah apabila <90/60 mmHg. Jika mengalaminya, Anda akan merasakan keluhan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Seputar tekanan darah rendah

Tekanan darah rendah dapat menimbulkan keluhan yang bervariasi pada masing-masing orang, serta tidak selalu membutuhkan penanganan khusus oleh dokter.

Apabila tekanan darah rendah mulai menimbulkan gejala yang menggangu aktivitas, tandanya Anda membutuhkan penanganan khusus secara medis. Keluhan yang biasanya muncul pada awal-awal penurunan tekanan darah dapat berupa pusing, mual, kurang konsentrasi, pandangan kabur, kulit pucat, keringat dingin, lemas, hingga pingsan.

Untuk mengetahui apakah Anda mengalami tekanan darah rendah, dokter biasanya akan melakukan beberapa pemeriksaan fisik. Yang pertama akan dilakukan adalah mengukur tekanan darah menggunakan alat tensimeter. Bila setelah dilakukan 2-3 kali pengukuran berulang di kala istirahat dan di waktu yang berbeda tekanan tetap di bawah angka normal, Anda baru akan didiagnosis mengalami hipotensi atau tekanan darah rendah.

Orang yang berisiko mengalami darah rendah

Sama halnya dengan gangguan kesehatan lainnya, ada golongan tertentu yang berisiko mengalami kondisi tekanan darah rendah. Oleh karena itu, hal tersebut harus diwaspadai. Bila Anda termasuk dalam golongan di bawah ini, maka Anda perlu berhati-hati.

  • Anak-anak
  • Orang yang mengonsumsi obat darah tinggi seperti diuretik
  • Orang dengan penyakit jantung
  • Orang yang tirah baring (bed rest) lama
  • Wanita hamil
  • Mengalami perdarahan hebat (saat operasi atau kecelakaan)
  • Dehidrasi berat
  • Hipotiroid
  • Memiliki infeksi berat
  • Memiliki reaksi alergi (syok anafilaksis)

Mengatasi tekanan darah rendah

Berbeda dengan anemia, untuk mengatasi tekanan darah rendah perlu diketahui penyebabnya terlebih dahulu.

Pada anemia penanganannya bisa dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti hati sapi dan makanan dengan kadar vitamin B12 tinggi seperti tiram.

Penanganannya bisa berbeda pada kasus hipotensi yang sebagian besar disebabkan karena kehamilan yang sebenarnya tidak membutuhkan penanganan khusus. Namun, saat Anda mengalami tekanan darah rendah, berikut adalah cara untuk mengatasinya:

  • Lakukan perubahan posisi tubuh dengan perlahan, misalnya dari tidur ke duduk atau duduk ke berdiri.
  • Berikan penyangga di bagian bawah kepala agar posisi kepala lebih tinggi ketika berbaring.
  • Banyak minum air putih.
  • Konsumsi garam lebih banyak.
  • Konsumsi makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi.
  • Olahraga teratur yang memicu kerja otot dan jantung seperti berenang dan lari.
  • Jika terdapat perdarahan, segera hentikan.
  • Atasi penyebab tekanan darah tinggi seperti alergi, infeksi, atau penyakit jantung.

Nah, untuk mencegah agar Anda terhindar dari tekanan darah rendah, sebaiknya hindari hal-hal yang dapat memperparah kondisi tersebut, yaitu:

  • Berdiri dalam jangka waktu lama.
  • Mengubah posisi tubuh secara tiba-tiba.
  • Konsumsi minuman yang mengandung kafein menjelang tidur.
  • Terlalu banyak konsumsi minuman beralkohol.

Jika telah melakukan tips di atas namun keluhan tekanan darah rendah terus berlangsung dan semakin memburuk, segera periksakan diri ke dokter agar dapat ditangani dengan baik.

Jika dibiarkan, hipotensi atau tekanan darah rendah dapat menimbulkan kondisi yang membahayakan, mulai dari risiko kegagalan fungsi organ hingga kematian. Oleh sebab itu, atasi hipotensi dengan cara yang tepat. Sekali lagi, darah rendah tidak sama dengan anemia. Ketahui kondisi Anda yang sebenarnya dengan memeriksakan diri ke dokter, agar Anda tak salah langkah.

[NP/ RVS]

tekanan darahzat besiinfeksipembuluh darahDarah RendahHipotensiPenyakit JantungAnemiaAlergi

Konsultasi Dokter Terkait