HomeInfo SehatSarafParkinson dan Parkinsonisme Vaskular Apa Bedanya?
Saraf

Parkinson dan Parkinsonisme Vaskular Apa Bedanya?

dr. Resthie Rachmanta Putri. M.Epid, 04 Des 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Presiden Amerika Serikat ke-41, George H.W. Bush meninggal setelah mengidap Parkinsonisme vaskular. Apa beda penyakit ini dengan Parkinson?

Parkinson dan Parkinsonisme Vaskular Apa Bedanya?

Setelah mengalami penurunan kondisi kesehatan sejak beberapa tahun terakhir, Presiden Amerika Serikat ke 41, George H.W. Bush, menghembuskan napas terakhirnya pada hari Jumat malam (30/11) waktu Amerika. Sebelumnya diketahui bahwa Bush senior sempat mengidap penyakit parkinsonisme vaskular (vascular parkinsonism) sejak sekitar enam tahun silam.

Parkinson dan Parkinsonisme vaskular

Berbeda halnya dengan Parkinson, penyakit parkinsonisme vaskular mungkin terdengar asing di telinga kebanyakan orang. Hal ini wajar karena parkinsonisme vaskular terbilang merupakan penyakit yang jarang. Tercatat bahwa penyakit ini dialami oleh hanya 7 dari 1000 orang yang berusia 65 tahun ke atas.

Namun sebenarnya Parkinson dan parkinsonisme vaskular memiliki gejala yang serupa. Kedua penyakit ini berada dalam satu kelompok penyakit yang disebut sebagai parkinsonisme. Penyakit ini memiliki sekumpulan gejala berupa wajah kaku dan sulit berekspresi (muka datar seperti topeng), otot-otot kaku, tremor, sulit mengendalikan gerakan, keseimbangan tubuh terganggu. Saat keseimbangan tubuh terganggu, penderita biasanya sering terhuyung-huyung dan mudah jatuh ketika berjalan.

Hal mendasar yang membedakan Parkinson dan parkinsonisme vaskular adalah penyebabnya. Penyebab Parkinson belum diketahui hingga kini. Yang jelas, gejala Parkinson bersifat ringan pada tahap awal namun semakin memberat seiring berjalannya waktu.

Sementara itu, parkinsonisme vaskular disebabkan oleh sumbatan mendadak pada pembuluh darah otak, paling sering karena stroke. Karena itu, gejala parkinsonisme vaskular biasanya terjadi mendadak, dan bisa disertai gejala gangguan saraf lainnya seperti bicara pelo, demensia, tidak bisa mengontrol buang air kecil, dan sebagainya.

Meskipun gejalanya serupa, pengobatan parkinsonisme vaskular dan Parkinson sangat berbeda karena kedua penyakit ini disebabkan hal yang berbeda. Sejauh ini, belum ada obat untuk menyembuhkan parkinsonisme vaskular. Yang bisa dilakukan adalah tindakan rehabilitasi medik untuk melatih penderitanya agar sebisa mungkin dapat beraktivitas dengan mandiri.

Penderita parkinsonisme vaskular biasanya mengalami kesulitan berjalan karena keseimbangannya sangat terganggu. Dalam kondisi demikian, biasanya bantuan tongkat atau kursi roda sangat dibutuhkan selama proses rehabilitasi dan latihan berlangsung.

Apakah parkinsonisme vaskular bisa dicegah?

Berbeda halnya dengan penyakit Parkinson yang tak bisa dicegah, penyakit parkinsonisme vaskular bisa dicegah. Agar dapat mencegahnya, terlebih dahulu perlu diketahui hal apa saja yang dapat menyebabkan seseorang lebih rentan mengalami penyakit ini.

Beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang rentan mengalami parkinsonisme vaskular adalah:

  • Usia tua (di atas 65 tahun)
  • Memiliki hipertensi
  • Mengalami diabetes
  • Pernah mengalami stroke sebelumnya
  • Memiliki penyakit sumbatan pembuluh darah
  • Kadar kolesterolnya tinggi
  • Mengalami obesitas
  • Mempunyai kebiasaan merokok atau sering terpapar asap rokok.

Oleh karena itu, untuk mencegah parkinsonisme vaskular, seseorang harus menjauhkan diri dari hal-hal di atas dengan cara:

  • Berolahraga dengan teratur setidaknya 4-5 kali dalam seminggu, selama 30 menit setiap kali olahraga. Jenis olahraga yang disarankan adalah joging, jalan cepat, berenang, bersepeda, senam, dansa.
  • Berhenti merokok dan menghindari terpapar dengan asap rokok.
  • Melakukan medical check up secara berkala untuk memeriksa tekanan darah, kadar gula darah, dan kolesterol. Pada orang berusia kurang dari 50 tahun, pemeriksaan ini bisa dilakukan setiap 3-5 tahun sekali. Namun pada orang yang sudah berusia di atas 50 tahun, sebaiknya medical check up dilakukan setiap tahun.
  • Jika mengalami hipertensi atau diabetes, lakukan pemeriksaan dan kontrol rutin ke dokter sesuai jadwal, serta minumlah obat dengan teratur.
  • Konsultasikan dengan dokter mengenai perlunya meminum obat pengencer darah untuk mencegah stroke.
  • Perbanyak makan sayur dan buah untuk menjaga berat badan ideal.

 Seperti halnya yang dialami mendiang George Bush, parkinsonisme vaskular menyebabkan kondisi seseorang semakin menurun. Penyakit ini juga  sangat memengaruhi kemampuan penderitanya dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, terapkan usaha pencegahannya sejak dini agar bisa terhindar dari penyakit ini.

[RVS]

George HW BushParkinson Parkinsonisme VaskularGeorge H.W. Bush meninggalVacular Parkinsonism

Konsultasi Dokter Terkait