HomeGaya hidupDiet dan NutrisiFakta Medis di Balik Mitos Keliru Seputar Cuka Apel
Diet dan Nutrisi

Fakta Medis di Balik Mitos Keliru Seputar Cuka Apel

dr. Karin Wiradarma, 29 Nov 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Jangan percaya begitu saja dengan beragam mitos yang beredar seputar cuka apel. Ini fakta medis yang sebenarnya!

Fakta Medis di Balik Mitos Keliru Seputar Cuka Apel

Cuka apel telah menjadi salah satu bahan makanan yang tengah populer belakangan ini. Bagaimana tidak, cuka apel diklaim sebagai “bahan makanan ajaib” yang memiliki beragam manfaat sehat yang baik untuk tubuh.

Tidak dimungkiri, banyak orang yang menganggap bahwa cuka apel sebagai satu solusi untuk berbagai masalah kesehatan. Namun, karena terlalu dijunjung tinggi dan dianggap “sakti”, cuka apel juga memiliki manfaat yang ternyata hanya omong kosong belaka. Ya, sebagian manfaat cuka apel yang mungkin pernah Anda dengar ternyata tidak benar-benar diakui oleh medis!

Berikut ini adalah fakta di balik mitos keliru seputar manfaat cuka apel:

  • Tidak menurunkan berat badan secara instan

Anggapan yang menyebut bahwa cuka apel dapat menurunkan berat badan secara instan adalah bualan belaka. Karena sejatinya, mengonsumsi cuka apel tidak dapat secara “ajaib” membuat Anda tidak nafsu makan ataupun secara otomatis menurunkan berat badan Anda.

Jadi, meski Anda rutin mengonsumsi cuka apel, bukan berarti Anda bisa bebas mengonsumsi berbagai makanan tidak sehat yang manis dan mengandung kalori serta lemak tinggi. Anda tetap harus menjaga pola makan sehat, seperti mengurangi makanan manis dan berlemak dan banyak mengonsumsi sayur dan buah, jika ingin menurunkan berat badan.

  • Tidak dapat menggantikan obat dokter

Penelitian memang telah membuktikan bahwa konsumsi cuka apel dapat menstabilkan kadar gula darah dan mencegah keadaan prediabetes. Namun, bagi orang yang sudah terkena diabetes, bukan berarti Anda dapat berhenti mengonsumsi obat diabetes dan menggantikannya dengan cuka apel.

Dengan kata lain, jika Anda adalah seorang penyandang diabetes, Anda tetap harus mengonsumsi obat diabetes secara teratur setiap hari. Ingat, cuka apel tidak dapat menyembuhkan diabetes!

  • Tidak sepenuhnya aman

Cuka apel memang baik bagi kesehatan. Akan tetapi, Anda tetap harus tahu kapan waktu yang tepat untuk mengonsumsinya.

Faktanya, minum cuka apel pada pagi hari saat perut kosong (sebelum sarapan) dapat menyebabkan terjadinya sakit mag. Pada beberapa kasus, konsumsi cuka apel saat perut kosong bahkan bisa menimbulkan sensasi panas terbakar pada dada yang diakibatkan oleh kembalinya asam lambung dari lambung ke kerongkongan (GERD).

Lebih jauh, cuka apel yang dikonsumsi tanpa diencerkan terlebih dahulu dikhawatirkan dapat merusak email (bagian terluar) gigi. Ini karena cuka apel adalah bahan makanan yang memiliki sifat asam.

  • Bukan untuk sembelit

Ada mitos yang menyebut bahwa mengonsumsi cuka apel dapat menyembuhkan sembelit. Hal tersebut adalah omong kosong, karena hingga kini belum ada penelitian yang bisa membuktikan bahwa cuka apel dapat melancarkan buang air besar.

  • Bukan vitamin super

Mitos menyebutkan, dengan rutin mengonsumsi cuka apel setiap hari, Anda bisa lebih fit dan jarang sakit. Hal tersebut tidaklah benar, sebab cuka apel bukanlah bahan sakti yang dapat membunuh berbagai virus dan bakteri, ataupun mendetoks organ-organ tertentu di dalam tubuh.

  • Tidak bisa obati kanker

Memang ada beberapa penelitian yang mengatakan bahwa cuka apel memiliki kemungkinan untuk dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh. Sayang, penelitian-penelitian tersebut belum dapat dijadikan acuan karena kebenarannya masih belum dapat dipastikan sepenuhnya.

Contohnya, ada penelitian yang mendapatkan bahwa cuka apel mampu menekan risiko terjadinya kanker kerongkongan. Di sisi lain, ada pula penelitian yang malah menemukan bahwa cuka apel justru dapat meningkatkan risiko kanker buli-buli (kandung kemih).

Cuka apel memang dapat menyehatkan tubuh. Namun, sekali lagi, Anda perlu mengetahui bahwa tidak ada satu bahan makanan pun di dunia ini yang dapat menjadi “sarana ajaib” untuk menyembuhkan semua penyakit. Bahkan, sebagian bahan makanan yang baik bagi kesehatan sekalipun memiliki efek samping yang perlu diwaspadai dalam cara dan aturan konsumsinya.

Mengetahui itu, Anda dianjurkan untuk bisa menyikapi segala informasi yang diterima dengan lebih bijak lagi. Jangan sampai terjerumus ke dalam berbagai mitos keliru seputar cuka apel atau hal-hal lain, apalagi bila itu menyangkut kesehatan.

[NB/ RVS]

MitosvitaminCuka apelDiabetesKanker

Konsultasi Dokter Terkait