Kehamilan

Amankah Ibu Hamil Pakai Cat Kuku?

dr. Devia Irine Putri, 17 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Cat kuku boleh-boleh saja digunakan oleh ibu hamil. Namun sebelumnya, perhatikan tips berikut ini.

Amankah Ibu Hamil Pakai Cat Kuku?

Tampilan cat kuku atau kuteks yang apik dapat membuat siapa pun jadi tampak lebih menawan, tidak terkecuali ibu hamil.

Kendati begitu, ada anggapan bahwa pakai kuteks atau cat kuku saat hamil bisa berisiko pada kehamilan. Benarkah demikian?

Faktanya, ibu hamil boleh-boleh saja pakai kuteks saat hamil. Asalkan tidak lupa memperhatikan kandungan dalam kuteks tersebut.  

Perlu diingat, perkembangan janin dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya faktor lingkungan seperti paparan bahan kimia.

Efek Cat Kuku pada Ibu Hamil

Banyaknya mitos seputar kehamilan yang beredar, termasuk soal larangan penggunaan kuteks, tentu membuat Anda bingung. Bolehkah ibu hamil pakai cat kuku?

Seperti yang telah dijelaskan, menggunakan kuteks saat hamil tidaklah membahayakan. Namun, jangan lupakan fakta bahwa ada kandungan zat kimia di dalam kuteks.

Paparan bahan kimia yang ada di dalam pewarna kuku mungkin bisa membahayakan. Namun jika digunakan dalam jumlah yang wajar, sedikit kemungkinannya untuk memberikan efek samping.

Artikel Lainnya: Ibu Hamil Mewarnai Rambut, Boleh atau Tidak?

Beberapa efek samping dari menggunakan cat kuku saat hamil, misalnya:

  • Iritasi pada mata, hidung dan saluran pernapasan.
  • Reaksi alergi.
  • Iritasi.
  • Mual.
  • Pusing.

Selain itu, efek serius yang mesti diwaspadai dari pakai kuteks saat hamil, yaitu risiko keguguran  dan bayi lahir cacat.

Selama Anda menggunakan pewarna kuku dengan aman, efek samping yang tak diinginkan pun bisa dihindari.

Kandungan Kuteks yang Berbahaya bagi Bumil

Dalam sebotol kuteks, terdapat pewarna, air, minyak, dan bahan tambahan yang mengandung bahan kimia.

Nah, untuk memilih jenis kuteks yang aman untuk ibu hamil, Anda perlu terlebih dulu mengenali bahan-bahan kimia dalam kuteks yang berbahaya bagi ibu hamil berikut ini:

1. Formalin

Ada jenis pewarna kuku yang mengandung bahan formalin. Fungsinya adalah sebagai pengeras cat kuku.

Zat ini termasuk berbahaya bagi ibu hamil karena jika terhirup dalam jumlah yang banyak dan lama, akan menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan mata.

Namun, formalin tidak membahayakan janin di dalam kandungan, terlebih jika digunakan hanya sesekali saja.

Formalin yang digunakan pada pewarna kuku jumlahnya sedikit dan cepat terurai dalam tubuh si ibu.

Artikel Lainnya: Bolehkah Ibu Hamil Memakai Cairan Pembersih Kewanitaan?

2. Toluene

Terdapat beberapa jenis kuteks yang memiliki kandungan toluene. Zat ini digunakan untuk membuat tekstur kuteks menjadi halus sehingga mudah diaplikasikan.

Jika terhirup lama, toluene akan menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan mata, sama seperti formalin.

Baik ibu hamil maupun janin, keduanya dapat terkena dampak toluene. Pada janin, toluene berisiko merusak sistem saraf sehingga menyebabkan cacat lahir sejak di dalam kandungan.

3. Phthalates

Cat kuku untuk ibu hamil bisa berbahaya karena zat ini. Dibutyl phthalates merupakan salah satu kandungan yang sering digunakan di dalam pewarna kuku.

Fungsi dari zat ini, antara lain:

  • Membuat pewarna kuku yang digunakan tampak lebih mengilap.
  • Meningkatkan fleksibilitas saat digunakan.
  • Membuat lebih awet. 

Meski digunakan dalam beberapa produk kecantikan, rupanya senyawa phthalates bisa mengganggu sistem endokrin dalam tubuh manusia.

Ini dapat menyebabkan gangguan fungsi kelenjar dan hormon, yang salah satunya bisa meningkatkan risiko terjadinya keguguran pada ibu hamil atau bahkan bayi lahir cacat.

4. Methyl Methacrylate Monomer

Selain berbahaya untuk ibu hamil, methyl methacrylate monomer juga harus dijauhi oleh wanita yang tidak hamil karena memicu reaksi alergi.

Artikel Lainnya: Bumil, Ini Tips Pakai Skincare Selama Kehamilan

Cara Aman Menggunakan Cat Kuku saat Hamil

Sah-sah saja jika ibu hamil pakai cat kuku untuk mempercantik penampilan. Namun, ada beberapa hal penting untuk dilakukan agar penggunaannya aman untuk ibu hamil, seperti:

1. Baca Kandungan Kuteks

Sebelum Anda pakai cat kuku atau kuteks saat hamil, yang pertama Anda lakukan adalah membaca kandungan yang tertera pada label.

Pastikan Anda memilih kuteks yang bebas toksin (bebas dari formalin, toluene, phthalates).

Sebagai alternatif, Anda bisa memilih kuteks yang berlabel water-based, vegan friendly, cruelty-free, maupun yang berbahan alami seperti henna.

2. Aplikasikan Cat Kuku Secara Aman

Aplikasikan kuteks secara aman. Hindari mengenai bagian kulit atau kutikula karena bahan kimia yang ada di dalam kuku bisa saja terserap ke dalam tubuh melalui jalan ini. 

Pastikan Anda membiarkan kuteks kering dengan cara alami, bukan ditiup. Peniupan akan mendekatkan pewarna kuku pada hidung Anda sehingga bahan kimia di dalamnya berpotensi terhirup lebih banyak.

3. Perhatikan Sirkulasi Udara

Saat memakai maupun menghapus produk kuteks, sebaiknya Anda berada di ruangan dengan sirkulasi udara yang baik. Ini penting agar aroma dari pewarna kuku tersebut tidak langsung terhirup oleh Anda.

Jika memang Anda berada di ruangan dengan sirkulasi udara yang tidak baik, gunakan masker untuk melindungi saluran pernapasan.

Artikel Lainnya: Ibu Hamil Dilarang Pakai Hairspray, Ini Bahayanya!

4. Pakai Cat Kuku Saat Hamil Secara Wajar

Menggunakan cat kuku saat hamil sebaiknya tidak terlalu sering. Memang tidak ada batasan yang jelas, tapi Anda bisa mempertimbangkan penggunaan yang sesuai kebutuhan. Misal, pakai pewarna kuku saat ada acara tertentu saja. 

5. Selalu Waspadai Gejala yang Muncul Setelah Penggunaan Cat Kuku

Jangan lupa untuk memperhatikan apakah ada gejala yang muncul saat pakai kuteks. Biasanya aroma dari kuteks memicu mual hingga pusing. Segera hentikan penggunaan kuteks apabila muncul keluhan tersebut.

6. Pilih Juga Penghapus Kuteks yang Aman

Untuk menghapus pewarna kuku, sebaiknya gunakan produk yang bebas aseton.

Namun, jika produk penghapus cat kuku yang tersedia hanya aseton, lebih baik gunakan kapas yang sudah dibasahi aseton, bukan dengan merendam kuku di cairan aseton. 

Hal ini untuk memastikan kuku tidak terpapar terlalu lama dengan aseton. Pasalnya, paparan aseton terlalu lama atau sering dapat menyebabkan gangguan perkembangan janin.

Setelah kuteks berhasil dihapus, segera cuci tangan Anda menggunakan sabun dan air mengalir agar bahan kimia yang ada di kuku dan jari menghilang.

Saat hamil, tubuh wanita lebih sensitif terhadap bahan-bahan kimia sehingga harus waspada dalam menggunakan produk-produk kecantikan.

Kendati begitu, bagi Anda yang ingin pakai cat kuku saat hamil, ini sah-sah saja. Namun, tetap perhatikan cara penggunaannya yang benar, ya!

Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan Anda agar kesehatan ibu dan janin tetap terjaga. 

Apabila masih memiliki pertanyaan seputar topik ini, Anda bisa bertanya kepada dokter melalui layanan Live Chat di aplikasi Klikdokter.

[WA

KehamilanCat KukuKuteks

Konsultasi Dokter Terkait