HomeInfo SehatKankerKenali Kanker Paru untuk Melakukan Pencegahan Sejak Dini
Kanker

Kenali Kanker Paru untuk Melakukan Pencegahan Sejak Dini

HOTNIDA NOVITA SARY, 28 Nov 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kanker paru-paru adalah kanker yang paling umum ditemukan di dunia selama beberapa dekade. Kenali lebih dekat untuk pencegahan dini.

Kenali Kanker Paru untuk Melakukan Pencegahan Sejak Dini

Kanker paru adalah semua penyakit keganasan yang terjadi pada jaringan paru-paru. Keganasan ini dapat berasal dari paru-paru sendiri (primer) maupun keganasan dari luar paru-paru (metastasis).

Menurut data Indonesia Globocan 2018, kanker paru adalah kanker yang paling banyak menyerang laki-laki (19,4 persen), sedangkan nomor lima pada perempuan (6,0 persen). Yang lebih memprihatinkan, kanker paru adalah penyebab kematian nomor 3 akibat kanker pada laki-laki.

Hal tersebut diungkapkan dr. Evlina Suzanna, SpPA (K) yang hadir sebagai salah satu narasumber dalam konferensi pers  “Lung Cancer and Me: Beda Jenis, Beda Perjalanan” yang diselenggarakan CISC di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (28/11).

“Angka kematian akibat kanker paru yang tinggi ini dapat dilihat dari angka harapan hidup penderita kanker yang sangat rendah di Indonesia, yakni sekitar 13 bulan,” ujar dr. Evlina.

Penderita tidak mengenali gejala awal

Menurut data WHO, kanker paru-paru adalah kanker yang paling umum ditemukan di dunia selama beberapa dekade. dr. Evlina menambahkan, setiap menit, dua orang di dunia meninggal dunia akibat kanker paru. “Mayoritas orang yang terdiagnosa (kanker paru) sudah ada pada stadium lanjut salah satunya disebabkan karena ketidakjelasan gejala awal,” kata dia.

Kanker paru biasanya menyerang di usia produktif. Penyakit ini, baik pada laki-laki atau perempuan, umumnya terdiagnosis mulai pada umur 25 tahun ke atas. “Puncaknya, paling banyak pasien terdiagnosis pada usia 55 tahun. Ini termasuk usia produktif,” kata dr. Evlina.

Secara umum, kanker paru dibagi menjadi dua jenis, yaitu kanker paru bukan sel kecil (non-small cell lung cancer/NSCLC) dan kanker paru sel kecil (small cell lung cancer/SCLC). Kalau kanker paru bukan sel kecil pertumbuhannya lambat, sementara kanker paru sel kecil adalah yang pertumbuhannya cepat dan agresif. Kanker paru sel kecil pada umumnya disebabkan oleh kebiasaan merokok.

Terkait itu, narasumber lainnya, Brigjen TNI dr. Alex Ginting S, Sp.P(K), menjelaskan, “Jenis berbeda, maka tindakannya berbeda. Oleh karena itu, kalau Anda curiga kanker, Anda harus tahu apa itu jenisnya dan sudah di stadium mana. Misalnya, kanker paru non-small cell, dokter akan tahu terapi apa yang akan diterapkan setelah tahu jenis kanker apa dan sudah berada di stadium mana. Semakin lanjut stadium, artinya penyebaran semakin luas.”

Pengklasifikasian stadium, menurut dr. Alex, terdiri dari tiga hal, yakni tumor, kelenjar, dan metastasis (penyebaran). “Jadi untuk menentukan sudah stadium berapa seorang pasien menderita kanker paru, harus dilihat juga berapa ukuran tumor, berapa kelenjar yang kena, serta sejauh mana penyebarannya (metastasis),” tuturnya.

Kenali gejala kanker paru

Pada tahap awal, kanker paru tidak menyebabkan gejala apa pun. Gejala akan mulai terasa mengganggu ketika sudah mencapai tahap tertentu. Misalnya, batuk berkelanjutan dan bertambah parah, sesak napas dan nyeri dada, kelelahan tanpa sebab yang jelas, pembengkakan pada muka dan leher, serta sakit kepala.

“Tidak ada gejala awal yang spesifik, menyebabkan pasien baru periksa ke dokter ketika sudah pada stadium yang lanjut. Ini juga menjadi salah satu kendala menekan angka kematian pada kanker paru,” ucap dr. Evlina.

Demi mengurangi pasien terdiagnosis terkena kanker paru pada stadium lanjut, dr. Evlina menyarankan masyarakat untuk mengenali faktor risikonya. Jika, Anda masuk ke dalam faktor risiko tersebut, pemeriksaan rutin mungkin akan membantu untuk mendeteksi keberadaan kanker lebih cepat.

Faktor risiko kanker paru yaitu:

  • Faktor usia : berusia di atas 50 tahun
  • Faktor genetik : punya riwayat kanker paru dalam keluarga
  • Faktor karsinogen : punya riwayat terpapar zat kimia, radiasi, virus, hormon, dan iritasi kronis
  • Faktor gaya hidup : kebiasaan merokok atau terpapar asap rokok

Data menunjukkan bahwa kanker paru merupakan salah satu kanker pembunuh tertinggi di Indonesia dan dunia. Namun, Anda bisa melakukan tindakan pencegahan dini agar penyakit ini tidak menyerang Anda. Pilihlah menu makanan sehat dengan gizi seimbang dan berolahraga secara teratur. Selain itu, hentikan kebiasaan merokok dan hindari terpapar asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif.

Anda perokok aktif ataupun pasif? Coba cek kadar ketergantungan nikotin di KlikDokter. Cari tahu informasi kesehatan tepercaya lainnya dengan membaca artikel di aplikasi Klikdokter. Anda juga bisa konsultasi langsung ke dokter dengan menggunakan fitur LiveChat

[RVS]

merokokperokok pasifliputanRokokPencegahan DiniParuBulan Peduli Kanker ParuKankerkanker paru

Konsultasi Dokter Terkait