Kesehatan Mental

Hati-hati, Wanita Rentan Bunuh Diri Akibat Pekerjaan!

Ayu Maharani, 28 Nov 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tak hanya masalah keluarga atau ekonomi, pekerjaan ternyata bisa memicu depresi berat pada wanita yang berujung pada keinginan bunuh diri.

Hati-hati, Wanita Rentan Bunuh Diri Akibat Pekerjaan!

Bisa dibilang, wanita memiliki tingkat sensitivitas yang lebih tinggi ketimbang pria. Jadi, tak aneh jika angka depresi lebih tinggi terjadi pada wanita daripada laki-laki. Hal tersebut didukung pula oleh hasil survei seorang psikiater di Inggris pada 2017. Dalam survei itu, 14 persen partisipan pria mengaku pernah berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Sementara pada wanita, angka tersebut lebih tinggi, yakni 19 persen. Dari angka itu, 7 persen wanita pernah melakukan tindakan percobaan bunuh diri.

Tak hanya masalah keluarga atau ekonomi, pekerjaan ternyata bisa memicu depresi berat yang berujung pada keinginan bunuh diri pada wanita. Dikutip dari Health.com, ada lima bidang pekerjaan yang memiliki tingkat bunuh diri paling tinggi terjadi wanita. Kelima bidang pekerjaan itu adalah seni, desain, hiburan, olahraga, dan media.

Rentan tertekan dan bunuh diri

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menganalisis 22.053 orang berusia 16-64 tahun di 17 negara bagian Amerika. Hasilnya, wanita berusia produktif yang bekerja di lima bidang tersebut sangat rentan untuk tertekan dan bunuh diri.

Adapun, wanita yang bekerja di bidang perlindungan dan pelayanan menyusul di peringkat berikutnya. Namun, bagi Anda yang bekerja di bidang pendidikan, pelatihan, dan pekerjaan perpustakaan, ada kabar gembira. Pasalnya, wanita yang bekerja di ketiga bidang tersebut tidak menunjukkan angka bunuh diri yang tinggi.

Para peneliti CDC juga mengatakan bahwa lokasi tempat bekerja sebenarnya sangat berpengaruh terhadap pencegahan tindakan bunuh diri. Namun sayangnya, banyak pihak yang tidak menyadari hal tersebut.

Mereka cenderung membiarkan lingkungan kantor terus-menerus kaku dan tanpa selingan hiburan sama sekali. Padahal, sebagian besar wanita usia produktif menghabiskan waktunya di kantor. Jadi, jika lingkungan kerja tidak dibuat nyaman dan menyenangkan, tempat kerja hanya menjadi “cambuk” yang membuat wanita pekerjanya merasa tertekan dan depresi. Hal ini menjadi semakin menjadi jika diperparah dengan kondisi rumah tangga yang bermasalah.

Pentingnya program kesehatan mental bagi pekerja wanita

Itulah mengapa CDC merekomendasikan pemberi kerja untuk mengimplementasikan program kesehatan dan pemeriksaan kesehatan mental secara daring. Hal tersebut bisa memberikan solusi atas permasalahan mereka, sekaligus menurunkan risiko bunuh diri pada wanita. Selain itu, bagi orang-orang yang melihat bahwa ada rekan kerjanya yang memiliki kecenderungan untuk bunuh diri, juga bisa segera melaporkan kepada layanan tersebut sehingga tindakan tersebut bisa dicegah sejak dini.

Selain itu sebaiknya wanita juga tidak terlalu sering bekerja lembur. “Batas jam kerja yang sehat adalah 39 jam per minggu. Lebih dari itu, kesehatan fisik ataupun mental bisa terganggu,” kata dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc dari KlikDokter.

Kalaupun Anda terpaksa untuk lembur, sebaiknya hindari bekerja lembur sendirian. Sebab, mengerjakan pekerjaan berat yang tak kunjung selesai seorang diri akan membuat Anda depresi. Ujung-ujungnya, mengakhiri hidup dengan bunuh diri pun pasti terlintas di pikiran.

Tidak ada yang salah dengan menjadi wanita yang berkarier di bidang seni, desain, media, hiburan, dan olahraga. Yang penting, Anda bisa menjalankannya dengan seimbang antara pekerjaan dan kehidupan pribadi agar depresi dan perasaan ingin bunuh diri tidak muncul. Para wanita juga harus mengimbanginya dengan istirahat yang cukup dan kegiatan positif lainnya.

[HNS/ RVS]

StresBunuh DiriWanitaDepresikesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait