Pernapasan

3 Penyebab Penyakit Paru Obstruktif Kronis yang Bisa Dicegah

Bobby Agung Prasetyo, 22 Nov 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK memiliki beberapa penyebab yang sebenarnya bisa dicegah. Ini fakta medis selengkapnya.

3 Penyebab Penyakit Paru Obstruktif Kronis yang Bisa Dicegah

Penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK adalah kondisi dimana saluran serta kantung udara di paru-paru mengalami peradangan sehingga menyempit. Penderita penyakit ini cenderung mengalami kesulitan bernapas, baik saat beristirahat maupun ketika beraktivitas.

Tak hanya itu, paru-paru penderita PPOK juga biasanya menghasilkan lendir berlebih. Lendir ini mengiritasi saluran napas dan akan merangsang refleks batuk sebagai usaha untuk membersihkannya.

“Saluran napas yang mengecil disertai dengan produksi dahak berlebih kerap menyebabkan penderita penyakit paru obstruktif kronis mengeluh batuk yang tak kunjung sembuh,” kata dr. Alvin Nursalim dari KlikDokter.

Lebih lanjut, dr. Alvin menjelaskan bahwa terjadinya PPOK dikaitkan dengan kebiasaan merokok, terpapar polusi udara, serta lebih sering terjadi pada orang di atas usia 45 tahun.

Pada umumnya, PPOK dapat memberikan beragam gejala berikut ini:

  • Dada terasa sesak hingga kesulitan bernapas
  • Kebiruan pada bibir dan kuku
  • Rasa ingin mengeluarkan dahak setiap bangun tidur di pagi hari
  • Batuk yang tak kunjung sembuh
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas

Bagaimana mencegah PPOK?

PPOK tidak bisa dianggap remeh, karena dapat mengancam nyawa penderitanya. Adapun beberapa penyebab dari penyakit ini yang sebenarnya bisa dicegah, yaitu:

  1. Asap rokok

Menurut dr. Alvin, faktor risiko paling signifikan yang menyebabkan PPOK adalah merokok. American Lung Association bahkan memperkirakan bahwa 80–90 persen penderita PPOK adalah perokok kronis. Disebutkan juga bahwa lama waktu merokok berbanding lurus dengan kemungkinan penyakit dan tingkat keparahan jika nantinya mengalami PPOK.

Atas dasar itu, Anda harus benar-benar berhenti atau menjauhi rokok sama sekali jika memang tidak ingin mengalami PPOK di kemudian hari. Selain itu, Anda juga harus berusaha sekuat tenaga agar tidak terpapar asap dari rokok.

  1. Polusi udara

Peningkatan jumlah kendaraan bermotor dalam beberapa tahun terakhir telah menyebabkan masuknya beragam polutan baru di udara. Keadaan seperti ini membuat risiko terjadinya PPOK menjadi semakin tinggi.

Jika memang Anda tidak ingin terkena PPOK dan segala dampak buruknya akibat polusi udara, gunakanlah masker atau pelindung wajah saat berakvitias di luar rumah.

  1. Paparan zat berbahaya

Paparan zat berbahaya, seperti debu tambang batu bara, debu kapas, debu silika dan butiran, diketahui mampu meningkatkan risiko terjadinya PPOK.  Atas dasar itu, pekerja di area yang berisiko tinggi terpapar zat berbahaya sangat dianjurkan untuk mengunakan peralatan perlindungan pribadi seperti masker, sarung tangan, celemek atau penutup seluruh tubuh. Dengan demikian, risiko PPOK dan penyakit saluran pernapasan lainnya bisa ditekan sekecil-kecilnya.

Hal yang tak kalah penting dalam pencegahan penyakit paru obstruktif kronis adalah menerapkan gaya hidup bersih dan sehat. Dalam hal ini, Anda dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, berolahraga rutin dan teratur, hindari stres, serta cukup istirahat.

Jika dengan semua upaya di atas penyakit paru obstruktif kronis masih terjadi, jangan tunda untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Hal ini bertujuan agar Anda bisa segera mendapatkan penanganan yang terbaik, sehingga PPOK bisa teratasi dan dampak buruknya tidak terjadi.

[NB/ RVS]

penyakit paruPPOKRokokpernapasanParuSaluran NapasHari PPOK SeduniaPenyakit Paru Obstruktif Kronis

Konsultasi Dokter Terkait