Pernapasan

Latihan Pernapasan Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Ayu Maharani, 21 Nov 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Meski penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK dapat merenggut nyawa, latihan pernapasan dapat meminimalkan gejalanya.

Latihan Pernapasan Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Selain kanker paru, asma, dan tuberkulosis, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) juga termasuk ke dalam penyakit pernapasan yang bisa berakibat fatal. Meski demikian, dengan latihan pernapasan, gejala PPOK dapat diminimalkan. Mengenai hal ini, dr. Alvin Nursalim dari KlikDokter pun berkomentar.

Menurut dr. Alvin, penyakit yang telah merenggut nyawa Barbara Bush, istri dari presiden Amerika Serikat ke-41 itu, disebabkan oleh peradangan saluran dan kantung udara paru, sehingga mengalami penyempitan.

“Bila terjadi hal tersebut, penderitanya cenderung akan kesulitan bernapas, baik saat beristirahat ataupun saat beraktivitas.” tambah dr. Alvin.

Sementara itu, PPOK kerap kali dikaitkan dengan kebiasaan merokok atau seringnya terpapar polusi udara. Adapun gejala yang ditimbulkan oleh penyakit yang biasanya menyerang orang di atas usia 45 tahun itu meliputi sesak napas, batuk, adanya napas berbunyi atau mengi, infeksi saluran napas berulang, hingga gangguan jantung.

Nah untuk meminimalkan gejala PPOK dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya, sebenarnya ada satu cara yang bisa dilakukan, yaitu latihan pernapasan.

Latihan pernapasan untuk penderita PPOK

Dilansir dari Medical News Today, latihan pernapasan yang paling populer untuk mengatasi gejala sesak napas dan perasaan panik akibat PPOK adalah pursed-lip breathing.

Jika dilakukan secara teratur, latihan pernapasan ini bisa membantu menenangkan saluran pernapasan. Sehingga, paru-paru dapat mengganti udara lama yang tidak mengandung oksigen dengan udara segar yang kaya akan oksigen. Urutan melakukan latihan pernapasan pursed-lip breathing adalah sebagai berikut.

  1. Duduklah di tempat yang nyaman
  2. Posisikan leher dan bahu Anda serelaks mungkin, tetapi jangan sampai membungkuk.
  3. Tenangkan pikiran
  4. Bernapaslah perlahan melalui hidung sambil tetap menutup mulut.
  5. Lalu, kerucutkan bibir seperti hendak bersiul atau meniup lilin.
  6. Hembuskan semua udara dari paru-paru melalui mulut yang telah dikerucutkan itu secara perlahan dan lembut. Tujuannya, untuk membuat napas keluar lebih lama daripada bernapas biasa.
  7. Lakukan latihan ini selama 5-10 menit setiap harinya.

Berlatih napas diafragma atau perut

Selain pernapasan pursed-lip breathing, ada lagi yang disebut dengan latihan pernapasan diafragma atau perut. Biasanya, orang-orang yang memiliki keluhan PPOK lebih banyak menggunakan punggung dan bahu mereka untuk bernapas ketimbang diafragma. Sehingga, pernapasan mereka lebih lemah dari orang kebanyakan.

Padahal, jika mereka juga memanfaatkan diafragma, otot perut akan membantu menghasilkan pernapasan yang lebih kuat. Adapun langkah-langkah untuk berlatih napas diafragma adalah sebagai berikut.

  1. Duduk atau berbaringlah di tempat yang nyaman dan letakkan kedua tangan di atas perut.
  2. Buat otot-otot leher dan bahu relaks.
  3. Bernapaslah perlahan melalui hidung dengan mulut ditutup.
  4. Rasakan paru-paru yang dipenuhi oleh udara yang mengembang seperti balon, sementara biarkan perut mengembang ke luar.
  5. Kemudian, buang napas melalui bibir yang mengerucut.
  6. Tekan lembut perut untuk mengeluarkan udara dari diafragma secara perlahan.
  7. Lakukan latihan ini selama 5-10 menit.

Tips meningkatkan kualitas hidup penderita PPOK

Selain menerapkan kedua latihan pernapasan di atas, ada berbagai hal lain yang bisa dilakukan oleh penderita PPOK, yaitu:

  • Mengambil kelas bernyanyi. Hal ini dapat melatih pernapasan diafragma.
  • Melakukan yoga. Dengan demikian, fungsi paru dapat bekerja lebih baik, yang kemudian dapat meningkatkan kemampuan dalam berolahraga.
  • Melakukan seni bela diri tai chi dengan fokus pada latihan fisik yang ringan, peregangan, meditasi, dan kesadaran diri yang baik untuk meningkatkan kualitas hidup penderita PPOK.
  • Berhentilah merokok dan hindari berkumpul bersama orang-orang yang merokok.
  • Jangan terlalu lama berada di lingkungan yang terpapar debu, asap, dan bahan kimia, seperti jalan raya besar dan pabrik.
  • Sebisa mungkin dapatkan vaksinasi flu supaya infeksi pernapasan tidak semakin parah.

Meski terkena penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK dapat menurunkan kualitas hidup Anda, bukan berarti Anda tak bisa mengatasinya. Dengan melakukan latihan pernapasan seperti yang telah dipaparkan di atas secara rutin, gejala PPOK dapat diminimalkan, sehingga kondisi psikis serta fisik Anda tidak terlalu terpuruk.

[NP/ RVS]

PPOKpernapasanParuLatihan PernapasanHari PPOK SeduniaPenyakit Paru Obstruktif Kronis

Konsultasi Dokter Terkait