HomeInfo SehatTHT6 Gejala Infeksi Sinus yang Berbeda dengan Flu
THT

6 Gejala Infeksi Sinus yang Berbeda dengan Flu

Krisna Octavianus Dwiputra, 20 Agu 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Gejala infeksi sinus biasanya terlihat seperti flu biasa. Kenali perbedaannya agar Anda dapat lebih waspada.

6 Gejala Infeksi Sinus yang Berbeda dengan Flu

Infeksi sinus sering kali gejalanya mirip dengan flu biasa. Akan tetapi, ada perbedaan terkait gejala dua penyakit ini. Dengan mengenal gejala yang lebih pasti, Anda bisa lebih cepat tanggap terhadap penyakit sinus yang menyerang.

Terkadang, Anda merasa penyakit flu tidak perlu diperiksakan ke dokter. Padahal, kondisi flu juga bisa sangat berbahaya. Tanda-tanda flu juga bisa menandakan infeksi sinus. Gangguan sinus cukup berbahaya karena bisa menganggu pernapasan dan bahkan membuat Anda sakit kepala sepanjang hari.

Sinusitis atau infeksi sinus adalah peradangan yang terjadi pada dinding sinus, yakni rongga kosong yang terletak di tulang pipi (maxillary), bagian bawah dahi (frontal), bagian belakang rongga hidung (sphenoid), serta di antara hidung dan mata (ethmoid).

Salah satu tugas sinus adalah untuk menghasilkan mukus, yakni cairan lengket dan tebal di hidung. Mukus turut bekerja untuk mencegah masuknya kuman, alergen penyebab alergi, dan benda-benda asing yang dapat menyebabkan infeksi dalam tubuh. Kenali gejala sinus yang terinfeksi agar Anda dapat lebih memahami penanganan yang tepat.

Tanda-tanda Anda Terkena Infeksi Sinus

Meski sekilas terlihat seperti penyakit flu, ada beberapa kondisi yang menandakan Anda terkena infeksi sinus, dan kondisi ini berbeda dengan gejala flu. Berikut ini adalah di antaranya:

1. Gigi terasa nyeri

Dijelaskan oleh Eugene Chio, MD, otolaryngologist di The Ohio State University Wexner Medical Center, rasa nyeri di gigi mungkin merupakan gejala infeksi sinus yang paling diabaikan. Kondisi gigi nyeri ini biasanya berhubungan dengan sinusitis rahang atas (atau pipi) karena akar gigi atas akan sering memanjang dekat dengan sinus.

2. Wajah terasa sakit

Jika Anda mengalami gejala seperti flu dan wajah terasa sakit, artinya Anda harus lebih waspada. Seperti yang dicatat Edwin F. Williams, III, MD, FACS, presiden Akademi Bedah Plastik dan Bedah Rekonstruksi, nyeri wajah dapat menunjukkan bahwa tidak hanya sinus Anda yang tersumbat, tetapi juga terdapat infeksi pada sinus yang membuat wajah terasa sakit.

3. Terasa banyak tekanan

Ketika Anda bangun di pagi hari dan secara otomatis merasa ingin menutup mata lagi, kondisi tersebut sebenarnya bukan menandakan Anda sangat mengantuk. Tetapi, tandanya kepala Anda terasa "keruh", berat, dan tidak nyaman. Dr. Williams menjelaskan penyumbatan pada sinus menyebabkan semua tekanan tersebut, hingga membuat kepala Anda terasa "penuh". Kondisi yang secara intens terjadi ini berpotensi menimbulkan infeksi sinus.

4. Tidak dapat mencium bau apapun

"Hilangnya indera penciuman dapat terjadi dengan sinusitis karena adanya peradangan di sekitar indra penciuman," Dr. Chio menjelaskan. Jadi, bila kepekaan indra penciuman Anda mulai berkurang atau bahkan menghilang, tandanya sinus Anda mulai terinfeksi.

5. Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk dehidrasi, terlalu banyak gerakan, atau kelelahan. Namun, menurut Dr. Williams, jika Anda mengalami sakit kepala kronis selama beberapa hari, maka tekanan di otak tersebut dapat menandakan bahwa Anda mengalami gejala infeksi sinus. Sebagian besar infeksi sinus dapat bersifat viral, artinya penggunaan antibiotik sekalipun tidak akan membantu meredakan gejala yang ada.

6. Gejala lain yang mungkin muncul

Jika Anda sudah merasakan gejala-gejala seperti yang di atas, segeralah menemui dokter. Akan tetapi, Anda perlu tahu juga bahwa ada gejala lain yang juga menandakan infeksi sinus, seperti:

  • Napas berbau
  • Hidung selalu tersumbat
  • Batuk yang tak kunjung sembuh
  • Hidung terus meler dengan cairan berwarna hijau pekat
  • Demam
  • Sering sakit tenggorokan.

Berbagai gejala di atas biasanya akan semakin memburuk di malam hari. Jika peradangan tak terlalu parah, biasanya gejala akan membaik setelah 7-21 hari.

Artikel Lainnya: Waspada, Kebiasaan Ini Dapat Menjadi Pemicu Sinusitis!

Pengobatan yang Dilakukan

Seperti disebutkan di atas, jika kondisi sudah parah, gejala paling lama akan berlangsung selama 3 minggu, kemudian keluhan yang ada akan menghilang. Akan tetapi, jika sudah semakin parah, artinya Anda memerlukan pengobatan. Berikut ini adalah berbagai pengobatan yang bisa dilakukan untuk infeksi sinus:

  • Obat semprot dekongestan. Sebagai catatan, Anda tidak boleh menggunakannya lebih dari seminggu.
  • Antibiotik. Diperlukan jika sinusitis disebabkan oleh bakteri.
  • Antihistamin. Pengobatan ini dilakukan terutama jika mukus disertai dengan alergi.
  • Larutan saline. Tujuannya adalah untuk menghilangkan mukus yang tebal.
  • Operasi. Prosedur ini hanya dilakukan apabila sinusitis disebabkan karena adanya kelainan bawaan.

Cara-cara pengobatan di atas harus terlebih dahulu berdasarkan saran dokter. Jadi, jangan asal mengobati diri tanpa melakukan pemeriksaan terlebih dahulu ke dokter, ya. Bagaimanapun juga, diagnosis dokter tetaplah yang terbaik, sehingga penanganan yang diberikan sesuai dengan kondisi tubuh Anda.

Infeksi sinus terkadang memang mirip dengan gejala flu, sehingga rata-rata orang menyepelekannya. Padahal, bila tak segera diobati dengan tepat, infeksi ini dapat semakin parah dan menimbulkan gangguan kesehatan lainnya. Jika Anda sudah mengalami beberapa gejala infeksi sinus di atas, segera temui dokter dan jangan tunda lagi.

[NP/ RVS]

FluAntibiotikSinusInfeksi Sinusnyeri wajahSakit Kepala