HomeInfo SehatReproduksiWanita Lebih Sering Kena IBS, Benarkah?
Reproduksi

Wanita Lebih Sering Kena IBS, Benarkah?

dr. Jessica Florencia, Sp.PK, 19 Nov 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ada beberapa gangguan kesehatan yang lebih sering dialami wanita ketimbang pria. Benarkah IBS adalah satu di antaranya?

Wanita Lebih Sering Kena IBS, Benarkah?

IBS (irritable bowel syndrome atau sindrom iritasi usus besar) merupakan penyakit yang menyebabkan perut kembung dan ketidaknyamanan. Meski penyebabnya belum bisa dijelaskan secara pasti, tapi berbagai penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih sering kena IBS ketimbang pria. Tentunya ada penjelasan ilmiah di baliknya.

Sakit perut merupakan suatu gejala yang umum dialami oleh semua orang, termasuk oleh wanita. Namun, jenis kelamin wanita ternyata merupakan faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya IBS. IBS sendiri dapat memberikan gejala berupa:

  • Sakit perut atau kram perut, gejala ini berkurang setelah buang air besar
  • Perut kembung
  • Diare atau konstipasi, yang keduanya terkadang muncul bergantian
  • Tinja disertai lendir
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Sering serdawa dan kentut
  • Kelelahan
  • Cepat kenyang
  • Nyeri punggung
  • Penurunan nafsu makan
  • Rasa panas di dada

Pada wanita, gejala konstipasi dilaporkan lebih banyak terjadi, sedangkan pada pria lebih banyak dilaporkan lebih banyak mengalami diare.

Gejala-gejala dari penyakit IBS sendiri kurang dapat dipahami. Setiap kambuh, IBS bisa terjadi selama beberapa hari, minggu, juga bisa beberapa bulan. Ada banyak faktor yang memengaruhi penyakit IBS, seperti stres, pengaruh konsumsi makanan tertentu, dan gaya hidup.

Penyebab wanita lebih sering mengalami IBS

Wanita dilaporkan mengalami IBS dua kali lebih banyak daripada pria, dan sering kali terjadi pada wanita di bawah usia 45 tahun. Hal ini berkaitan dengan mekanisme biologis yang berbeda antara wanita dan pria. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa ada penyebab secara khusus memengaruhi IBS, yaitu berupa stres, adanya populasi bakteri baik di usus, peradangan pada usus, infeksi, dan faktor keturunan.

Peran stres dalam mencetuskan IBS pada wanita tidak dapat disepelekan. Karena wanita ditemukan lebih rentan mengalami stres, maka stres merupakan faktor pemicu dan juga faktor yang dapat membuat gejala IBS menjadi lebih berat. Beberapa penelitian juga menemukan bahwa wanita yang menjadi korban kekerasan fisik merupakan kelompok yang sangat rentan untuk mengalami IBS. Hal ini dapat disebabkan karena peran faktor stres psikologis.

Selain dari faktor-faktor yang sudah disebutkan di atas, pada wanita juga terdapat faktor hormon yang turut berkontribusi membuat gejala IBS lebih parah, yaitu pada saat siklus haid. Sakit perut, kembung, konstipasi, dan buang angin menjadi lebih berat pada saat wanita dengan IBS saat mengalami menstruasi. Tak hanya itu, juga dilaporkan bahwa gejala sindrom pramenstruasi (PMS) yang dialami juga lebih berat.

Diagnosis IBS pada wanita tidak mudah

Meski faktanya wanita lebih sering mengalami IBS, tapi diagnosis penyakit ini pada wanita lebih sulit. Ini karena adanya organ reproduksi wanita yang juga harus dipertimbangkan dalam menegakkan diagnosis. Kelainan pada organ reproduksi juga perlu dipertimbangkan sebagai penyebab keluhan, juga yang menyebabkan komplikasi pada kondisi IBS wanita.

Diagnosis IBS pada wanita dapat ditegakkan dengan mempertimbangkan beberapa hal, yaitu keluhan klinis yang sering muncul, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium (seperti pemeriksaan darah dan tinja). Bila terdapat beberapa gejala di bawah ini, maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut:

  • gejala buang air besar berdarah
  • penurunan berat badan
  • adanya riwayat kanker usus besar dalam keluarga
  • adanya inflamasi usus besar
  • demam
  • diare berat
  • hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya darah pada tinja.

Pemeriksaan yang dimaksud adalah tes pencitraan untuk memastikan tidak ada keganasan pada usus besar atau peradangan pada usus besar yang mendasari keluhan-keluhan tersebut.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, karena jenis kelamin wanita merupakan faktor risiko terjadinya IBS, maka Anda sebagai wanita harus lebih waspada. Jika Anda mengalami keluhan-keluhan di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter agar bisa segera ditangani dengan tepat.

[RN/ RVS]

IBSSindrom Iritasi Usus BesarIrritable Bowel SyndromeGangguan Pencernaan

Konsultasi Dokter Terkait